Chapter 5

22K 2.4K 92
                                    

Sore ini Taehyung telah pulang kembali ke istana nya. Rencana akan langsung ke Istal, ia ingin berpacu bersama Yeontan, kuda hitam legam kebanggaannya yang berasal dari spesies terbaik. Namun berubah pikiran ketika mendapatkan berita bahwa adik kembarnya, Putri Kim Sojung atau yang biasa ia panggil dengan nama Sowon itu sedang bermain anggar.

Segera saja ia mendatangi arena anggar, disana Sowon sedang asyik berlatih. Taehyung bergegas mengambil pakaian anggarnya, berganti baju di ruang salin dan menarik Saber andalan. Taehyung berdiri didekat kedua orang yang sedang sibuk saling melecutkan Saber, begitu melihat kakak nya, Sowon langsung mengarahkan Saber ke arahnya, tanda mengajak bertanding.

Kedua kembar tersebut langsung terlibat pertandingan yang sangat berisik pada saat Saber saling bertabrakan berkali-kali. Masing-masing telah sangat hapal dengan jurus lawannya berkat pertandingan selama bertahun-tahun. Namun tetap saja tidak ada rasa bosan di antara mereka.

Seperti kebanyakan pertandingan anggar antara Taehyung dan Sowon, permainan tersebut akan dimenangkan oleh Sowon dengan selisih tipis. Kedua nya membuka masker dan tertawa terbahak-bahak, dengan wajah bersimbah peluh kedua nya saling merangkul.


Setelah berganti dengan pakaian kering, Taehyung dan Sowon bertemu lagi di teras samping Istana dimana hidangan Tea Time telah disiapkan. Sowon tak henti-hentinya tertawa atas penderitaan Taehyung yang sekali lagi, seolah-olah menjadi pembuat onar di negara orang, well salahkan cincin wasiat kerajaan.

"Kenapa appa tidak mau mendengar usulku? Seharusnya jangan hanya aku yang mengejar pasangan demi cincin sialan itu. Kau kan lahir bareng aku, cincin itu mungkin seharusnya untuk mu." usul Taehyung yang berkali-kali disampaikannya namun tidak diindahkan oleh keluarga.

"Pasti kau oppa, ga mungkin aku. Mana pernah cincin itu mencari suami untuk Putri. Itu memang nasib mu uri oppa sayang.." jawab Sowon sambil mengunyah cemilan.

Kedua nya melanjutnya Tea Time saling menceritakan hari mereka penuh dengan canda gurau hingga waktu nya untuk bersiap diri untuk makan malam bersama Raja dan Ratu. Taehyung sampai terlebih dahulu di ruang makan yang sangat besar itu. Meja besar dengan deretan kursi serasi dan lilin yang telah disiapkan

Tak lama Raja dan Ratu memasuki ruangan makan. Ratu memeluknya anak laki-laki kesayangannya sambil tersenyum lembut, sedangkan Raja hanya menepuk pundaknya. Setelah Sowon bergabung, makan malam keluarga yang hangat pun dimulai. Walaupun Raja sangat sibuk dengan segala aktifitasnya, namun keluarga adalah nomor satu bagi nya.

.

.

.

Jam dinding telah menunjukkan pukul 11 malam, Taehyung tiba-tiba tertarik melihat bulan yang menggantung bulat sempurna. Ia berjalan ke balkon kamarnya, berdiri di sisi luar kamar dimana pada kejauhan dapat terlihat pantulan bulan pada permukaan danau yang tenang.

Sesuatu menarik perhatiannya, hanya sekelebat bayangan hitam berjalan mengendap-endap menyusuri tembok samping di lantai bawah. Sejenak termangu, rasanya Taehyung pernah melihat ini sebelumnya. Bayangan sosok itu seperti milik Kim Seokjin, orang kepercayaan Ratu yang menyelesaikan semua urusan domestik istana. Sekretaris Kim, begitu lah panggilan pria tampan dengan postur tubuh tinggi dan bahu yang lebar tersebut.

Taehyung bergegas memakai mantel dan menuju ruangan CCTV. Ia selalu mempercayai firasatnya dan saat ini ingin memastikan apakah dugaannya benar. Setelah mengusir petugas jaga malam, Taehyung terlihat sangat serius memandangi sejumlah layar yang memenuhi dinding di depannya. Taehyung berusaha mengejar jejak Sekretaris Kim dengan berpindah-pindah tayangan kamera CCTV.

Akhirnya Taehyung menemukan jejak terakhir tangan kanan Ratu sebelum menghilang di daerah yang sudah tidak dapat dijangkau CCTV. Dengan cerdik, Taehyung mengoperasikan semua CCTV yang berada disekitar lokasi tersebut dan menunggu dengan sabar.

Lepas dua jam kemudian, Taehyung melihat Paman Namjoon terdeteksi pada salah satu layar dan Sekretaris Kim pada layar lainnya. Mereka memang mengambil rute yang berbeda namun sudah jelas mereka berasal dari arah yang sama.

Sebenarnya Taehyung sudah memiliki dugaan adanya hubungan Paman Namjoon dengan Sekretaris Kim. Sudah beberapa kali ia memergoki Paman Namjoon memandangi Sekretaris Kim dengan sinar mata yang lembut yang membuat Sekretaris Kim salah tingkah. Taehyung kembali ke kamar dan menghabiskan malam dengan pikirannya yang sangat sibuk. Bahkan baru dapat tertidur pada saat sinar matahari mulai tampak di cakrawala.



________________________



Paman Namjoon dan Sekretaris Kim ??

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Paman Namjoon dan Sekretaris Kim ??

Chapter yang sudah saya publish ini pendek-pendek

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Chapter yang sudah saya publish ini pendek-pendek. Dilihat dari perjalanan saya menulis ff ini, kemungkinan chapters kedepannya akan lebih panjang.

I enjoy myself writing this *dance dance*

Your HighnessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang