Dan Ia meninggalkan namja itu dengan langkah cepat.

Shim Changmin menatap gadisnya yang pergi meninggalkannya tanpa menoleh sedikitpun. Ia meneteskan air matanya. Untuk pertama kalinya ia mengangis demi seorang wanita. Dan wanita itu adalah Kang Hyemi, gadis yang sudah menjadi kekasihnya selama 5 tahun. Ia sangat tidak ingin kehilangan gadis itu dan sekarang ia malah mengalaminya. Lalu, apa sulitnya meminta gadis itu untuk menikahinya. Bahkan ketika gadisnya telah siap, ia tidak memiliki keberanian hingga ke arah yang serius seperti itu.

***

Seminggu kemudian...

Seorang gadis berjalan dengan kesulitan masuk kedalam rumahnya yang juga rumah sebuah keluarga yang telah menganggapnya sebagai anak. Ia membawa beberapa kantong belanjaan ditangannya. Ia bertabrakan dengan seorang namja yang berebut pintu masuk dengannya hingga jatuh.

"YA!!" pekiknya geram.

Namja itu adalah lelaki yang lusa akan menjadi suaminya. Shim Changmin anak kedua dari pemilik rumah yang telah ia tinggali selama lebih dari 15 tahun. Teriakannya tidak dipedulikan oleh si namja jangkung itu hingga gadis itu mendengus kesal.

"Chaerin a..."

***

-Han Chaerin Point of View-

"Chaerin a..."

Aku memutar tubuhku ketika seseorang memanggil namaku. Dia adalah nyonya rumah ini, rumah yang ku tinggali selama lebih dari setengah hidupku. Ah, dia juga calon ibu mertuaku, eomma dari namja yang akan menjadi suamiku. Aku hanya merasa kasihan padanya. Bagaimana mungkin wanita sebaik itu memiliki anak yang sangat mengesalkan seperti Shim Changmin. Aku sangat tidak mengerti.

"Kau baik – baik saja??.. " Tanyanya

Ia membantuku berdiri.

"Ne,, eommanim."

Dia memintaku memanggilnya begitu sejak lama, sejak aku tinggal dirumahnya. Aku akan menjadi menantunya dengan resmi besok lusa. Dia terlihat bahagia saat aku tidak menolak Changmin. Aku heran mengapa namja itu tidak menolak pernikahan ini. Yang ku tahu dia terlihat tidak bahagia. Aku sendiri tidak percaya jika aku akan menikahi bongkahan es yang sangat dingin dalam bentuk namja yang tampan seperti Shim Changmin. Dia lebih muda dariku beberapa bulan tapi walaupun dia tahu aku lebih tua, dia tidak menganggapku sebagai nuna. Dia tidak pernah menyapaku dengan baik, sepertinya aku salah telah menerima pernikahan ini.

"Apa Changmin memperlakukanmu dengan buruk?" Tanya Eommanim dengan ramah.

Aku dan si Bongkahan Es itu baru saja selesai fitting pakaian pengantin, selama perjalanan tidak ada satupun kata yang keluar dari mulutnya.

Aku menggeleng cepat.

"Tidak, aku hanya terkilir karena terlalu lelah berjalan. Aku tidak apa – apa.."

Hoohooo... Daebak!! Atas dasar apa aku melindungi si ES itu. Eommanim tersenyum padaku dan menepuk lenganku pelan.

"Mandi dan istirahatlah.. Jangan lupa untuk ikut makan malam...."

"Ne.."

***

-Author Point Of View-

Han Chaerin meletakkan tas – tas belanjaannya diatas sofa di kamarnya. Ia lelah, sangat lelah setelah diminta eommanimnya untuk fitting dan ini dan itu. Seharian berjalan membuat kakinya hampir mati rasa. Walaupun lelah menyerang tubuhnya, ia lebih memilih untuk membersihkan tubuhnya dan mengganti pakaian. Chaerin mengambil handuk dari lemari lalu masuk ke kamar mandi. Sepertinya berendam di air hangat akan membuatnya lebih baik, pikirnya.

Sementara dia kamar yang berbeda, seorang namja baru saja selesai membersihkan tubuhnya dan sudah mengganti pakaiannya. Ia hanya memakai kaos oblong putih dan celana jeans abu – abu pendeknya. Dengan pakaian sederhana itu, tetap saja ia terlihat sangat mempesona dimata wanita. Dia adalah Shim Changmin putra dari pengusaha Fashion "3Angles" yang cukup mapan di Korea Selatan. Bisnis keluarga yang bahkan telah merambah sampai ke Jepang dan Thailand. Dan rencanaya ia sendirilah yang akan mengurus bisnis appanya di Thailand. Setelah menikah nanti ia akan langsung ke Thailand bersama istrinya yaitu Han Chaerin.

Changmin memiliki seorang saudara perempuan yang saat ini mengelola perusahaan di Jepang, Shim Yonghee dan Seorang hyung yang ia dapatkan dari pernikahan terdahulu eommanya. Jung Yunho akan mengurus bisnis yang akan di buka di Taiwan. Changmin turun dari kamarnya tepat saat jam makan malam tiba. Dia duduk dengan manis di salah satu kursi disana.

"Changmin a, dimana Chaerin?. Apa kau tidak mengajaknya turun bersama?." Tanya ibundanya ramah pada Changmin

"Ku pikir dia sudah turun..." Jawab Changmin malas.

"Kalau begitu kau panggilkan dia.."

""Mungkin dia akan melewatkan makan malam."

"Dia mungkin lelah, kau jemput dia.. jja~" ujar Tuan Shim sedikit memerintah.

"Aku mendadak tidak napsu makan..." Ujar Changmin langsung berdiri.

Changmin beranjak dari tempatnya dan itu membuat appanya marah.

"DUDUK!!"

Hardik Tn. Shim membuat Changmin dan ibundanya terkejut. Begitu juga dengan Chaerin yang baru datang.

"Kau sungguh tidak menghargaiku sebagai appa. Duduk, dan makan!!"

Changmin menoleh kearah Chaerin, dia menatap gadis itu dengan tatapan membunuh. Seolah berkata semua ini dikarenakan oleh Chaerin, ia lalu duduk ditempat semula. Dan acara makan malam pun berjalan dengan membicarakan beberapa hal yang akan dilakukan besok. 

Pernikahan ini hanya akan di hadiri beberapa rekan bisnis Tn Shim, beberapa teman dekat dan keluarga besar Shim. Sekitar 300 undangan, cukup sedikit jika dibandingkan dengan kekayaan keluarga Shim. Changmin hanya mendengar tanpa minat, tanpa sedikitpun respon.

***

TO BE CONTINUE

THE CHANCE OF LOVEDonde viven las historias. Descúbrelo ahora