Prolog

1.3K 109 13
                                    

Hallo, aku bawa cerita baru. Cerita kali ini hasil dari kolab aku dan wliqqi, do'ain ya semoga lancar. Berhubung karena ini pertama kalinya kami buat cerita berdua, dan nulis genre ini. Jadi agak2 gimana gitu, agak menguras pikiran wkwkwkwk.

Oke, langsung aja.

Happy Reading

***

Hutan yang lebat ini tampak hening dan mencekam, bulan purnama yang bulat terlihat menggantung sempurna di langit, menerangi dua sosok yang bersiap  mengerahkan seluruh kekuatan, untuk saling menhancurkan.

Sosok yang berdiri di sebelah utara, dengan tangan kiri yang bertumpu salah satu pohon agar dapat menopang tubunhnya supaya kuat untuk berdiri. Nafasnya terdengar memburu, matanya yang berwarna biru laut tampak meredup. Gaun putih yang ia gunakan terlihat kusam, karena debu yang menempel. Tetapi dia mencoba untuk tetap tegar, padahal rasanya dia ingin mati saja, karena hampir kehabisan energi yang ia gunakan untuk mengerahkan semua kekuatanya.

Di sebrang sana, tampak berdiri seseorang dengan gaun hitam yang menjuntai hingga bawah mata kaki, dengan topi kerucut hitam. Mata hitam pekatnya tampak menghujam, penuh kedengkian.

"Ini adalah akhirnya, hari ini akan menjadi tonggak kemenanganku, aku akan menghancurkanmu."

"Firuze, apa yang tengah kamu lakukan? Aku ini keponakanmu."

Firuze, gadis yang berpenampilan serba hitam. Seperti penyihir pada umumnya, berdecih. Tanpa merasa perlu menanggapi ucapan gadis bergaun putih itu, dia mengeluarkan tongkat sihir berwarna hitam. Lalu mengangkatnya tinggi-tinggi, gadis bergaun putih itu mencekram tongkat sihir bewarna keemasan itu dengan tangan kanannya, dengan sisa-sisa tenaganya.

Tongkat hitam itu mengeluarkan sinar berwarna biru. Sebelum lawannya siap, Firuze melafalkan sebuah mantra.

"Confundo," Senyum miring tercetak dibibir tipisnya, melihat lawannya yang tampak kebingungan, karena dia telah berhasil memghipnotis lawannya. "Formam mutatio, A cattus," lanjutnya.

Suara kucing terdengar mengeong-meong, Firuze tertawa setelah berhasil membuat lawannya terhipnotis, dia langsung mengunakan ilmu sihir memanipulisinya. Merubah lawannya menjadi seokor hewan yang tak berdaya, seperti kucing hitam ini.

Firuze melafalkan sebuah mantra, untuk mengembalikan kesadaran lawannya.

"Apa yang telah kamu lakukan padaku Firuze? Cepat kembalikan bentukku menjadi manusia!" teriakannya terdengar seperti kucing terjepit di lemari, dan sungguh Firuze merasa jijik mendengar permintaan itu.

"(Namakamu) Alice, seharusnya penyihir yang lemah sepertimu berada di ras paling bawah. Tetapi keberutunganmu memang tidak bisa dipungkiri, terlahir sebagai anak raja dan di nobatkan menjadi Princess of All Witches. Kamu lebih pantas menjadi hewan tak berdaya yang menjijikan seperti ini. Dan aku yang lebih pantas mendapat julukan itu."

"Formam mutatio."

Firuze melafalkan mantra sekali lagi, mengarahkan tongkat sihir pada dirinya sendiri. Lalu tertawa puas, ilmu sihir memanipulasinya meningkat secara signifikan, biasanya dia hanya bisa merubah dirinya menjadi hewan tetapi sekarang dia bisa merubah wujudnya menjadi orang lain. Dan pilihannya adalah merubah dirinya menjadi (Namakamu) Alice, dan dengan ini dia bisa membalaskan dendamnya.

"Firuze!"

Terlambat, teriakannya hanya terdengar seperti pantulan tak berguna, disambut dengan suara jangkrik di tengah hutan yang lebat ini.

Dia sangat menyesal, bisa terpancing oleh Firuze. Kekuatannya memang masih lemah. Tentu saja tidak sebanding dengan kekuatan milik Firuze, dan (Namakamu) hanya meruntuki hidupnya, karena hanya menjadi kucing tak berdaya.

TBC

Jangan lupa vote dan komentar ya😀.


A Witch's Revenge [IDR]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang