Bab 16

1.2K 46 9
                                    

HAN'S POV
Aku melihat jam sudah menunjukkan hampir jam 7 malam. Hatiku berdegup kencang. Berdebar menunggu kehadiran si dia.

Seorang pelayan menghampiriku.

"Miss Hanne, your lady has arrived." Lembut pelayan wanita itu bersuara. Aku memandangnya dan mengangguk sedikit tanda memahami. Senyuman manis ku ukir padanya. Dapat kulihat dia sedikit blushing, tapi aku tidak hiraukannya.

Maaf, hati saya sudah dimiliki.

Pantas aku berdiri dan menuju ke gerbang masuk cafe ini untuk menyambut kedatangan dia.

Degupan jantungku seakan terhenti melihat Laikha yang cantik berkemeja putih, ber skinny jeans merah. Rambutnya yang panjang diikat satu. Aku memandangnya dari atas hingga ke bawah. Mataku terhenti pada lurah dadanya yang agak kelihatan kerana kemeja putihnya sengaja tidak dibutangkan atas.  Aku menelan air liur ku.

Sangat menggoda! Dah la baju merah, warna kegemaran aku. Ikat rambut satu pulak tu! Haihhh.. ni nak goda betul ni. Hurmmm...

Laikha berdehem mengejutkan aku

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Laikha berdehem mengejutkan aku. Segera aku memalingkan wajahku kepadanya. Mukaku sedikit blushing apabila kantoi meneroka tubuhnya.

Aku berdehem sebelum mula menyapanya.

"Welcome to Heart's Owner Cafe, my lady."ucapku manis, menundukkan sedikit badanku sambil menghulur tangan kananku padanya. Kepalaku aku dongakkan sedikit untuk melihat Laikha. Dapat ku lihat Laikha yang agak ragu-ragu untuk menyambut huluran tanganku. Aku memberi sedikit senyuman untuk membuang keraguan yang ada pada Laikha. Laikha akhirnya menyambut jua huluran tanganku.

Di saat tangannya menyentuh tanganku, aku terasa seperti terkena renjatan elektrik.

Auch, hot! Just realizing, there's butterflies in my stomach!

Aku mengucup lembut tangan  Laikha.

"Thank you for coming! Come, my lady" aku bersuara lembut sambil menarik tangan Laikha, memimpinnya menuju ke meja makan yang telah ditempah khas oleh aku.

"Thank you for coming! Come, my lady" aku bersuara lembut sambil menarik tangan Laikha, memimpinnya menuju ke meja makan yang telah ditempah khas oleh aku

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Aku membawa Laikha duduk di meja yang berhampiran tingkap tetapi membelakangi piano yang ada di tengah-tengah Cafe ini.  Memang aku sengaja tempah meja bersebelahan tingkap agar Laikha dapat menikmati permandangan malam. Like a gentlewoman, aku menarik kerusi untuk Laikha duduk.

"Where's everyone?" tanya Laikha sambil memandang sekeliling. Aku turut mengikutinya memandang sekeliling.

Yup, memang takde orang.

"Saya booked satu cafe ni khas untuk kita." Jelasku pendek.

"The whole cafe? Or the whole building? Sebab saya rasa macam tak nampak sesiapa pun masa saya masuk tadi." Tanya Laikha hairan.

"The whole building." Aku jawab pendek. Muka Laikha sedikit berubah. Wajahku dipandang lama.

"Saya tahu family awak kaya, well... based on the different cars yang awak bawa for each days, but...  is it worth? A whole building just for the two of us?"

"Yes Laikha, it is. Besides, i could give you the entire island if you asked for it." Aku melihat muka Laikha sedikit memerah. Satu senyuman kecik terukir di bibirnya. Aku memandang bibir Laikha, tergoda.

Oh my God! I really want to kiss that lips!

Tenunganku diganggu dengan pelayan perempuan yang datang membawa makanan yang aku sudah order.

"Thank you." ucapku pendek pada pelayan itu.

"I see you already know my favourite." Ujar Laikha sambil melihat hidangan di hadapannya.

Aku memberikan senyuman sengetku.

Yes. Tak sia-sia aku upah someone untuk cari makanan favourite Laikha which is Tonnarelli allla Carbonara.

"Shall we eat first? Before we talk?" Aku mengajaknya menjamah makanan yang telah disediakan.

"yes, we shall."

Setelah Selesai Makan

"Wait here, saya nak ke toilet sekejap." Pintaku lembut. Laikha hanya mengangguk membenarkan.

Aku acah-acah bergerak menuju ke toilet, walhal segera aku mambawa langkahku ke arah pentas yang tersedia ada di belakang Laikha. Piano dihadapanku aku buka, siap sedia untuk bermain.

"Ehem. ehem. Hi. Laikha, this song, I'm dedicating it for you. Please enjoy." Aku bersuara manis sebelum mula bermain piano dan menyanyi.

......
I don't know
But I think I may be fallin' for you
Dropping so quickly
Maybe I should keep this to myself
Waiting 'til I know you better

I am trying, not to tell you
But I want to,
I'm scared of what you'll say
And so I'm hiding what I'm feeling
But I'm tired of holding this inside my head

Aku mencuri pandang ke arah Laikha. Dapat ku lihat Laikha sudah memusingkan badannya menghadap aku. Jelas di wajahnya riak terkejut. Aku mengukir senyuman manis dan merenung mata Laikha sambil menyambung nyanyianku.

I've been spending all my time
Just thinking about ya
I don't know what to do
I think I'm fallin' for you
I've been waiting all my life
And now I found ya
I don't know what to do
I think I'm fallin' for you
I'm fallin' for you

As I'm standing here
And you hold my hand
Pull me towards you
And we start to dance
All around us
I see nobody
Here in silence
It's just you and me

I am trying not to tell you
But I want to
I'm scared of what you'll say
And so I'm hiding what I'm feeling
But I'm tired of holding this inside my head

Aku berhenti memetik piano tapi masih menyambung nyanyianku. Sambil menyanyi, aku melangkah menuju ke arah Laikha.

I've been spending all my time
Just thinking about ya
I don't know what to do
I think I'm fallin' for you
I've been waiting all my life
And now I found ya
I don't know what to do
I think I'm fallin' for you
I'm fallin' for you

-Fallin' For You by  Colbie Caillat-

Dihadapan Laikha, aku melutut sambil menarik lembut tangannya.

"Listen to my heartbeat." Ujarku lembut lalu membawa tangannya rapat ke dadaku.

Dup dap! Dup dap! Dup dap!

"My heart beats for you. Faster than usual, because of you. I, Esmeralda Hanne dah terjatuh cinta pada lecturer sendiri. I love you, Laikha Amelia. I love you with all my heart." Luahku ikhlas dari sudut hati.

Aku melihat raut wajah Laikha yang tergamam mendengar luahanku. Ku kucup lembut tangannya yang berada di dalam genggaman tanganku.

"I know i'm not a good person. I know I don't deserve you.. but Laikha, I love you. Will you give me the honor to call you as mine?"

Bittersweet illicitWhere stories live. Discover now