CHAPTER 1

1.4K 148 27
                                    


Love.

.

.

.

.

.

.

.

.


"Apakah tidak ada pekerjaan yang lebih layak untukmu?"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Apakah tidak ada pekerjaan yang lebih layak untukmu?"

"Aku tidak punya pilihan lain Bob. Ini lebih baik dari pada tidak sama sekali."

"Ck, apakah menjadi cleaning service itu lebih baik? Oh ayolah Kim Jinhwan. Biarkan aku membantu mendapatkan pekerjaanmu. Aku ini sahabatmu!"

Kim Jiwon atau sering dipanggil Bobby ini menghela nafas berat. Dia tak habis pikir dengan sahabatnya yang satu ini. Padahal ia sangat ingin membantu sahabatnya untuk mencari pekerjaan yang lebih layak.

Menjadi cleaning service? Ayolah, Bobby ini sudah menggantikan ayahnya menjadi CEO di Kim's BD Company, masa iya dia tega membuat sahabatnya mulai dari SMA menjadi seorang cleaning service? Bobby bukanlah orang jahat. Lagi pula Kim Jinhwan, sahabatnya, terlalu pintar untuk dijadikan seorang cleaning service.

"Maaf Bob, aku tidak bisa. Aku harus berusaha sendiri, aku harus mandiri."

Bobby kembali menghela nafasnya. Sahabatnya ini sangatlah keras kepala. Kalau begini sudah tidak ada cara lain.

"Tidak, aku akan membantumu. Aku akan meminta sepupuku untuk menjadikanmu sebagai sekertarisnya, kebetulan sekertaris lamanya sudah mengundurkan diri. Titik. Tidak ada bantahan."

Setelah mengatakan hal tersebut Bobby segera berlalu keluar dari Cafe meninggalkan Jinhwan yang termenung.

Apa yang dikatakan sahabatnya tadi? Tidak, dia tidak bisa selalu bergantung kepada siapa saja. Segera dikejarnya Bobby yang sudah berada didalam mobil. Tetapi, ia mulai memelankan

Terlambat!

Bobby sudah menjalankan mobilnya dengan kecepatan penuh. Sementara Jinhwan menatap kepergian mobil Bobby.

"Arghh! Aku tidak bisa seperti ini terus."

Tes

Tes

Merasa ada tetesan air yang mengenai kepalanya, pria mungil ini pun mendongak.

Oh tidak! Hujan!

Segera ia berlari menuju Cafe tempat ia dan sahabatnya tadi berdebat. Ia mendudukkan diri dibangku yang sama sambil memijit pangkal hidungnya diikuti dengan memejamkan kedua mata indahnya dengan kepala menunduk.

Jinhwan si pria mungil ini terus melakukan hal tersebut terus-menerus. Kemudian ia tersadar saat seseorang menepuk pundaknya.

"Apa kau ada masalah?"

Eccedentesiast 《 BinHwan 》Where stories live. Discover now