Textpectation (1)

3K 285 6
                                    

The anticipation felt when waiting for a response to a text. Or your compilation is missing someone, and your distance feels far. Maybe this is the reason for remote torture.

✨✨

Saat kau merasa pendidikan dan sebuah mimpi adalah hal yang paling penting di masa depanmu. Mungkin kau akan berusaha untuk mendapatkannya. Bahkan kau rela berpisah dari orang-orang yang kau sayangi itu. Ya, meski ini berat, perpisahan bersama keluarga harus melewati izin, terutama berbeda negara, perdebatan atau perbedaan pendapat. Tapi percayalah, jika kau mampu dan berniat, apa yang diinginkan oleh orang tuamu mungkin tidak sependapat dengan keinginanmu. Orang tua akan selalu menyuruh anaknya menjadi lebih baik, tetapi kita memiliki mimpi lain, sehingga kau harus berbicara dari hati ke hati untuk lebih meyakinkannya.

Jennie terbangun dari rasa sakit yang menjalar di tubuhnya. Pinggangnya sempat sakit, mungkin karena tertabrak dengan body mobil milik seseorang itu. Mata Jennie mengerjap, dia menatap sekitar ruangan ini. Cukup luas dan cukup rapi. Jika menyebut tempat yang ditidurinya adalah sebuah kasur, sepertinya kurang tepat. Ini adalah kasur kecil yang seperti sofa. Di manakah dia berada? Di depannya ada sebuah sekat seperti tempat untuk mengerjakan sesuatu berupa komputer.

 Di manakah dia berada? Di depannya ada sebuah sekat seperti tempat untuk mengerjakan sesuatu berupa komputer

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jennie memutar tubuhnya ke samping kiri, dia beranjak untuk mengubah posisi menjadi duduk. Ada pigura kotak berwarna putih, di sana menampilkan foto keluarga seseorang. Dengan suami istri, anak laki-laki serta seorang gadis kecil. Bibir Jennie terkatup rapat, matanya berusaha menerawang. Hingga sebuah pintu berdecit pelan. Dan figur wajah seseorang yang dia kenali itu memasuki kamar ini.

"Kau-Kim Tae-Hyung?" lirih Jennie yang merasa bibirnya kelu untuk melafalkan nama laki-laki tersebut.

Seseorang yang dipanggil Kim Taehyung itu juga sama-sama bingung karena dia membawa sebuah gelas bening berisi teh hangat. Tapi rupanya kesadaran Taehyung yang memperhatikan gadis tersebut langsung menghilang. Dan suara nyaringnya memenuhi sudut-sudut kamar ini.

"Hyung... gadis ini sudah sadar!" teriak Taehyung yang masih berada di ambang pintu.

Lalu suara ribut dari orang-orang di luar sana terdengar semakin dekat. Taehyung segera masuk ke dalam kamarnya, dia memamerkan senyum kotaknya yang mampu membuat pikiran Jennie lemah.

"Ini teh hangat, apakah tubuhmu masih sakit? Atau kau perlu kubawa ke rumah sakit? Kuharap, kalau kau bukan army, jangan katakan hal ini kepada internet. Aku akan bertanggung jawab atas kesalahanku," ucapnya terlihat tulus.

Jennie masih terdiam. Tidak mengerti dengan apa yang baru saja dia alami ini. Apakah dia merasa orang paling beruntung di muka bumi ini? Karena ternyata bisa masuk ke kamar lelaki di depannya ini? Yang merupakan seorang idol terkenal?

Teh yang disodorkan Taehyung masih belum diterima oleh Jennie. Sampai gadis itu tersenyum kikuk dan menerima kebaikan Taehyung. "Gwaenchanh-a," ucap Jennie seraya menerima gelas teh hangat tersebut. (Tidak apa-apa).

I Purple You (KIM TAEHYUNG X JENNIE KIM)Where stories live. Discover now