9

3.8K 339 13
                                    

"Kita tunggu hingga waktunya tepat, Emme sedang tidak baik-baik saja sekarang"

Langkah Emme terhenti saat ia mendengar suara Mike yang sedang berbincang dengan seorang wanita di dapur.

"Apa yang terjadi?"

Oh, itu suara Mauve!

"Entahlah, dia kacau sejak pulang dari London" jawab Mike.

"Dia belum mengatakannya kepadamu?"

"Mengatakan apa?"

Bola mata Emme melebar, gadis itu segera keluar dari persembunyiannya kemudian menghampiri Mauve yang nyaris membongkar rahasia kotornya kepada Mike. "Mauve! Aku tidak tahu kau datang?"

Mauve melemparkan senyum kikuk kepada Emme ketika Emme memberinya kode untuk tidak mengatakan apa pun kepada Mike. "Aku sengaja mampir untuk menjengukmu" ucap gadis berambut brunette itu, "Mike mengirim pesan kalau kau sedang tidak sehat?"

Emme berdiri di sisi Mike yang langsung mengecup pelipisnya, "Aku sudah lebih baik sekarang, terima kasih karena telah menyempatkan diri untuk mampir"

"Sure" Mauve menegak habis minuman di gelasnya lalu meletakkan gelas itu di atas meja dapur dan bersiap-siap untuk pergi, "Kalau begitu aku pulang dulu, semoga akhir pekan kalian menyenangkan!"

"Oh, mengapa terburu-buru Mauve?"

Mauve meringis pelan, "Pakaian kotor menumpuk di rumah Emme," gadis itu menghampiri Emme lalu memeluk sahabatnya sambil berkata, "Jaga kesehatanmu, jangan memikirkan sesuatu yang sudah berlalu"

Emme mendesah gusar dan membalas pelukan hangat itu, "Terima kasih, Mauve"

Setelah Mauve pergi meninggalkan apartemennya, Emme menatap Mike yang menyibukkan diri dengan laptopnya. Pria itu duduk di depan meja dapur bersama laptop yang menyala dan juga secangkir kopi yang sudah tidak lagi hangat.

"Sudah sarapan, Mr Morrison?"

Mike menatap tunangannya geli, "Belum" jawab lelaki itu.

Emme melangkah semakin dekat lalu mendekap tubuh Mike dari belakang. Emme mencium aroma yang berbeda dari tubuh kekasihnya sehingga  ia mengernyitkan dahi tak suka akan bau Mike yang aneh dan tidak biasa, "Kau menggunakan parfum baru?"

"Tidak"

"Kau tercium berbeda dari biasanya" sahut Emme.

Mendadak air muka Mike berubah menjadi gelisah, "Kau sedang tidak sehat sayang, penciumanmu pasti bermasalah"

Emme mengangguk setuju, "Ya, kau benar" sahutnya, "Oh, aku kelaparan"

Mike mengecup lengan Emme yang tersampir di bahunya, "Ganti pakaianmu, kita akan pergi mencari sesuatu yang manis"

Wajah Emme berseri. Ia duduk di pangkuan Mike lalu mengecup bibir kekasihnya berulang kali, "Aku mencintaimu"

Mike menatapnya sendu. Entah apa yang pria itu pikirkan tapi rasa bersalah kembali menghampiri Emme yang telah mengkhianati hubungan mereka.

Dengan usapan yang sangat lembut Mike menyentuh sisi pinggang Emme lalu membawa bibirnya maju dan mendarat pada bibir gadis itu. Pada sapuan lidah yang pertama Emme melenguh, Mike menciumnya dengan sangat lembut dan membawa jiwa Emme terbang kala dia membalas setiap pagutan yang lelaki itu berikan. Gairah memercik mengelilingi keduanya, gairah yang begitu ringan dan tidak menggebu-gebu yang sangat Emme rindukan dari kekasihnya.

Dalam sekejap tubuh Emme terbaring di atas meja dapur. Mike menyingkap gaun tidur yang ia kenakan hingga ke batas pinggang kemudian mencium bibir kekasihnya semakin dalam. Emme menikmatinya, ia menikmati bagaimana tubuhnya dipuja dan dicumbu dengan mesra oleh Mike Morrison. Bahkan ketika lelaki itu bersatu dengannya Emme mendesah menikmati sikap lembut dan penuh kehati-hatian yang Mike tunjukkan. Setiap sentuhan, gerakan pinggul, dan kendalinya selalu membuat Emme merasa aman, hingga mereka berada di ambang pelepasan sekali pun Mike tetap berusaha mengendalikan diri agar tidak melukai Emme dengan setiap gerakannya.

Forbidden Desires (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang