Jaehyun menempelkan sidik jarinya untuk membuka kunci layar-- lalu munculah photo Taeyong dengan senyum yang memamerkan gigi rapihnya dengan mata tertutup bahagia bersama 'Si Jay' yang ditempelkan di pipinya.

Jaehyun ingat jelas karena photo itu baru diambil seminggu lalu, dimana Taeyong yang mengeluh wajahnya kedinginan dan Jaehyun tidak bisa membantu karena dia baru selesai mandi dan dia hanya terpikirkan satu makhluk/benda/sesuatu yang selalu hangat.

Jay, No matter what, he always HOT.

Jaehyun selalu memuji otak cerdas nan cemerlang nya itu karena terpikirkan sesuatu seperti itu, apalagi setelah menghangatkan pipi Taeyong. Si Jay diberi upah dengan dihangatkan kembali menggunkan lubang sempit kekasihnya itu.

Melihat dan memikirkan photo itu membuat Jaehyun menjadi bernafsu, diambil nya sebuah kunci dari dalam laci meja dibawah tumpukan buku, dia akan pergi menyusul kekasihnya itu.

tok tok tok

"sayang, masih lama mandinya?" panggil Jaehyun dari depan pintu kamar mandi.

"hyunie tidur duluan saja" jawab kekasihnya itu dari dalam.

"kenapa tidak menunggu ku?" tanya Jaehyun lagi, padahal tadi mereka berniat mandi bersama- tapi karena Jaehyun ingin menyerang dari awal dia malah meminta obat dulu pada Johnny, dan itu malah menjadi boomerang baginya.

"hyunie lama sih, sana mandi saja dikamar yang lain" jawab Taeyong, dia hanya menunggu 3 menit sih, tapi karena firasat nya mengatakan bahwa dia bisa berada dalam bahaya, jadinya dia mandi lebih dulu.

Jaehyun tersenyum kecil lalu memasukan kunci cadangan kamar mandi itu dan wajahnya langsung suram 'sial' pikirnya, ahh kekasihnya sangat pintar.

Taeyong mengunci kamar mandinya dari dalam dan kuncinya tidak dicabut, jadi Jaehyun tidak bisa memasukan kuncinya dari luar.

Sudah dibilangkan kalau indra ke-Taeyongannya tidak bisa berjalan ketika sange. Benar-benar kemampuan yang tidak berguna, Jaehyun sangat sering melatihnya tapi tetap saja Otak kotornya terlalu mendominasi.

Jaehyun kesal karena kemampuan menebak hal yang akan terjadi kepada kekasihnya itu, hanya berguna untuk hal-hal romantis saja. Disaat seperti inilah pikiran dan nafsunya berseteru.

'Bagus dong, berarti kau berguna sebagai kekasihnya dan bisa membuat Taeyong semakin cinta' Pikiran Jaehyun.

'Jika saja kemampuan itu bisa diandalkan, kita pasti bisa puas setiap saat Jay' Nafsu Jaehyun.

Nafsu dan pikiran Jaehyun tidak pernah bisa kompak, di otaknya hanya ada 2 hal ketika bersama Taeyong, Nafsu 69% dan sisanya pikiran rasional nya.

Jaehyun kembali ke kasur dengan lesu 'apa ku dobrak saja?' pikirnya, lalu cepat menggeleng-mengusir ide gilanya itu, bukan kepuasan yang akan didapatkannya, melainkan amarah dan rasa kesal yang akan diberikan Taeyong padanya.

Jaehyun kembali menyembunyikan kunci cadangan dari kamar mandi nya, benda untuk membuka pintu itu digantikan menjadi botol berisi obat yang dimintanya dari Johnny.

Jaehyun menimang-nimang untuk meminumnya sekarang atau nanti ketika Taeyong selesai mandi, tapi kalau sekarang bagaimana jika Taeyong kabur ke kamar lain?

Kamar Johnny, Ten atau Yuta, tidak masalah menurutnya, dia bisa mengusir mereka tapi bagaimana jika ke kamar Doyoung? Jangankan mengusir masuk saja Jaehyun enggan, apalagi ada Haechan yang seminggu kemarin cerewet meminta Lube mahalnya itu.

Ahh, Jaehyun jadi tau harus memberikan kado apa untuk dongsaengnya itu jika ulang tahun nanti.

Jaehyun jadi penasaran dengan mereka berdua, apa sudah melakukannya atau belum, Haechan jadi seperti takut pada Mark. Maksudnya Haechan yang biasa selalu mengejar Mark menjadi terbalik, sekarang Mark lah yang mengejar-ngejar Haechan.

Only Act ( Jaeyong )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang