Bapak pergi terlalu cepat meninggalkan aku dengan Ibu, ketika Bapak pergi aku masih belum mengerti apa itu air mata apa itu kehilangan yang aku tau pada saat itu Bapak sedang tertidur pulas, sekeras apapun aku memanggil Bapak tidak terbangun,aku melihat Ibu sedang menangis di tempat tidur sambil memeluk foto kami bertiga,ku peluk Ibu dan kuusap air matanya, Ibu sangat merasa kehilangan karena setengah jiwanya telah pergi,
Kepergian Bapak meninggalkan semua kenangan pada masa-masa itu,aku menyesal betapa aku sering melawannya, tidak pernah mendengarkan nasihat nya,padahal Bapak lah yang berjuang sekuat tenaga supaya kami tetap bahagia kerap harus membunuh mimpi-mimpinya hanya untuk kami.
Gerimis membuatku rindu dengan Bapak, aku teringat saat hujan mengguyur kami, Bapak rela kedinginan hanya untuk melindungiku,
aku rindu melihat beliau bercanda dengan Ibu,
aku rindu saat Bapak mengajariku tentang bersyukur.
Bolehkah aku bermimpi malam ini saja bertemu dengan Bapak,aku akan menangis dan memeluknya dengan erat, akan kuceritakan semua yang pernah aku rasakan setelah Bapak pergi betapa berat nya beban yang bapak tanggung kala itu hanya untuk kami, sekarang aku merasakan itu pak, Bapak yang membuat aku kuat Bapak yang membuat aku selalu bersyukur tentang apapun yang aku dapatkan adalah hasil yang sangat baik.
Terima kasih Pak atas semua pengorbanan dan ilmu yang baik untuku, sehingga aku bisa menjadi sebesar ini dan menempuh pendidikan yang tinggi,ini kemauan bapak dulu kan,aku sudah meraih nya Pak,semoga Bapak senang disana dan tersenyum melihat aku dengan Ibu kembali bahagia.
Kini aku sadari mengenang adalah pekerjaan yang menyakitkan, apalagi yang kita kenang adalah orang yang benar-benar teramat kita sayangi, kita tidak akan pernah bisa melupakan seseorang yang pernah ada dalam hidup kita,
dulu Bapak pernah bilang,seseorng tidak pernah benar-benar pergi selama kita masih menyimpannnya di dalam hati,
mungkin Bapak sedang mengajariku untuk mensyukuri apa yang masih ada dan mengikhlaskan apa yang sudah tidak ada
YOU ARE READING
30 DWC JILID 19
General FictionBelajar menghargai yang masih ada dan belajar mengikhlaskan yang sudah tidak ada, karena bumi tidak akan pernah mempunyai mesin waktu,jadi hargailah orang-orang yang sayang terhadap kita,karena kesempatan terbaik tidak akan sama untuk kedua kalinya ...
