Beomgyu tidak sadar kalau kemarin dia ketiduran saat Taehyun mengobati tangan dan kakinya. Bangun-bangun dia panik karena berada di sebuah kamar asing, di pelukan seseorang yang bukan Yeonjun. Dia baru akan teriak saat orang itu menepuk-nepuk pantatnya lembut.
"Ssshh, masih terlalu pagi, tidur lagi, Beomgyu."
Beomgyu langsung mendongak hanya untuk mendapati wajah pria tampan yang sedang merem. Akhirnya dia menyadari kalau saat ini dirinya sedang bersama si penculik. Satu ranjang, satu selimut, dipeluk pula. Wajah Beomgyu kembali menempel di dada Taehyun saat tubuhnya dipeluk makin erat.
"Baru pukul empat, belum waktunya bangun."
Beomgyu hanya diam, meski matanya melek sempurna. Bergerak pun tidak, alam sadarnya seolah tersedot oleh pikirannya. Memikirkan betapa anehnya situasi ini, penculik yang memeluk korbannya, penculik yang malah mengobati luka korbannya, penculik yang memperlakukannya dengan baik sekali. Apa-apaan ini? Kenapa Beomgyu malah merasa dicintai padahal seharusnya dia sekarang berusaha kabur atau menghubungi polisi? Mengapa jadi begitu?
Si Choi meringis ketika kakinya tak sengaja ditendang oleh Taehyun.
"Kau menendang kakiku."
"Maaf," sahut Taehyun malas.
Nah loh. Kok penculik minta maaf?
"Kau, sebenarnya apa tujuanmu menculikku? Kenapa kau ... baik sekali?"
"Ingin kujahati beneran?"
"Ti-tidak. Ma-maksudku bukankah biasanya penculik akan menyiksa, tapi kenapa kau memperlakukanku baik sekali?"
"Bukannya sudah kubilang, kalau kau menurut, aku akan memperlakukanmu dengan baik. Sejauh ini kau menurut meskipun agak cerewet. Aku ini orangnya selalu memegang perkataan sendiri, Sayang."
"Kau bisa menemuiku langsung tanpa harus dengan cara seperti ini. Kenapa kau justru memilih cara yang beresiko?"
"Aku suka hal-hal ekstrim. Kurang greget kalau aku hanya melakukan cara membosankan seperti itu untuk mendekatimu."
"Tapi ini bahaya buatmu. Kalau Yeonjun hyung, bahkan sampai ayah ibuku tahu aku hilang tanpa jejak, mereka pasti akan langsung menghubungi polisi untuk mencariku. Kau akan kena masalah besar kalau tertangkap."
"Seharusnya yang menjadi korban justru berharap si penculiknya segera ditangkap. Kenapa kau malah mengkhawatirkanku, hm?"
Jeda lima detik.
"Karena kau baik padaku."
Taehyun mengusap-usap rambut Beomgyu sambil tersenyum. "Terima kasih banyak."
"Jadi bisakah kau memulangkanku besok?"
"Tidak."
Beomgyu merengut. "Kan aku sudah jadi anak baik-baik."
"Tujuanku menculikmu kan untuk memilikimu. Sia-sia dong aku rencana yang sudah kurancang lama kalau kau kupulangkan belum 24 jam."
"Tapi statusku adalah pacar orang. Seperti kataku tadi, kau bisa mendatangiku langsung secara baik-baik."
"Seperti kataku tadi juga, aku suka hal-hal ekstrim."
"Tapi menculik itu jahat tahu!"
"Tapi tadi katamu aku orang baik?"
"Tidak jadi, kau jahat."
Beomgyu mendaratkan pukulan di dada Taehyun sebelum memaksa melepaskan diri dari pelukan itu untuk membelakangi si penculik. Tapi kan tetap saja mereka masih satu kasur, jadi tidak heran apabila Taehyun sudah memeluk tubuhnya kembali.
"Kau menggemaskan sekali, Sayang. Makin membuatku tidak ingin memulangkanmu."
"Tolong menyingkir dariku."
"Bersama penculik saja masih sesopan itu, manisnya."
Si blonde itu berusaha menjauhkan wajah Taehyun yang ndusel ke dalam ceruk lehernya. Yeonjun saja tak pernah seperti itu, ini kok penculik enak saja mencium-cium dia.
"Bisakah kau tidur saja daripada menggangguku?!"
"Sejak tadi kau membuatku sulit tidur, Manis."
"Itu juga salahmu karena kau mau saja meladeniku."
"Maksudku sebelumnya. Gara-gara mengganti bajumu, pikiranku jadi sulit diajak tidur."
Beomgyu membelalak. Ia buru-buru mengintip ke dalam selimut untuk melihat pakaiannya, brengsek sekali si Kang itu mengganti bajunya dengan piyama perempuan.
"KANG TAEHYUN!!!!"
"Piyamanya pasangan denganku," warta Taehyun dengan bahagianya sambil menunjukkan piyamanya yang berwarna sama, tapi modelnya untuk laki-laki.
"Bodo amat mau pasangan mau single, kau memberiku baju perempuan, brengsek!"
"Sssh, anak cantik tidak boleh bicara kasar."
Beomgyu menepis kasar telunjuk Taehyun dari bibirnya. "Aku ini seorang pria, asal kau tahu saja!"
"Iya tahu, sudah lihat tadi. Menggemaskan sekali bentuknya, seperti wajah yang punya."
Wajah Beomgyu sudah merah padam seperti kepiting rebus. "ME-MESUM!!!!!"
Taehyun hanya terkekeh tanpa dosa. Ia meraih pinggang ramping Beomgyu, tapi telapak tangannya mendarat santai di pantat Beomgyu, meremas-remasnya lembut.
"Ini juga montok sekali, semua yang kau punya sungguh indah, Beomgyu."
"JAUHKAN TANGAN KOTORMU DARIKU, MESUM!"
"Kenapa jual mahal sekali, Sayang? Bersenang-senang sedikit apa sulitnya?"
"Ka-kakiku sakit...."
"Justru itu lebih memudahkanku."
"To-tolong hentikan. A-aku percaya kau orang baik, tolong."
Tangan itu berhenti meremas-remas. Sesaat kemudian bergerak naik hingga pada bagian belakang kepala Beomgyu, mendorongnya hingga wajah Beomgyu menempel pada dada Taehyun.
"Itulah yang ingin kudengar darimu. Tidur lagi gih. Aku tidak mau nanti terlambat ke sekolah."
"SEKOLAH?! KAU MASIH ANAK SEKOLAHAN?!"
YOU ARE READING
cupcakes [taegyu/beomtae]
Fanfictiontaehyun x beomgyu Cat & Dog Cat & Dog Sequel 이 밤 HIM (series) Secret Admirer oneshoots
![cupcakes [taegyu/beomtae]](https://img.wattpad.com/cover/190263115-64-k144595.jpg)