7

14.9K 2K 107
                                    

Cuplikan Part:

Andrean menatap Marsha dalam diam. Celana hitam, kemeja hitam dan kerudung hitam panjang yang hanya di gantung diatas kepala sedang satu sisinya ditarik ke belakang di sisi lain.

Wanita tangguh, yang pintar menyembunyikan kesedihannya. Wanita yang kini dengan telaten menurunkan anak-anak dari mobilnya kemudian meminta mereka masuk kedalam. Ia tak diizinkan membantu.

"Pulanglah Andrean. Kau sejak kemarin disini. Lea pasti mencarimu"

"Ada Mama. Aku rasa anak-.."

"Aku akan menjaga mereka. Kau tidak perlu khawatir" potong Marsha.

Tidak ingin berdebat, Andrean mengangguk setuju dan melangkah menuju kendaraannya. Saat keduanya bersisian, Marsha kembali mengucapkan sesuatu,

"Aku hanya ingin kau bisa membagi waktu untuk mereka. Agar tidak menimbulkan rasa iri"

Kali ini Andrean mengangguk paham.

"Maafkan aku. Aku tidak bermaksud mengusirmu"

"Aku mengerti" Andrean menoleh ke samping, menatap Marsha yang tengah menunduk. Kakinya enggan melanjutkan langkah. Ia merasa, masih ada yang Marsha ingin bicarakan padanya.

"Andrean..."

Marsha menggigit bibir bawahnya. Ia ragu tapi...

"...Aku ingin minta bantuanmu"

...ia ingin.

Menoleh, sepasang mata Marsha menatap sepasang mata Andrean.

"Apa?"

"Kata dokter, Marcel telah meninggal dunia saat baru tiba di rumah sakit. Aku tidak sempat bertemu dengannya untuk terakhir kali. Aku..."

Pandangan Marsha kembali ke depan. Kosong.

"...aku ingin tahu. Kejadian ini murni penculikkan atau ada orang lain di baliknya."


Pengganti 2 ( Selesai ✓ )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang