6

16.7K 1.7K 45
                                    

Cuplikan Part:

Tiga pasang mata menatap seseorang yang tengah meringkuk diatas kasur dengan kondisi tidak bisa di bilang rapi.

"Mama.."

"Mama kalian lagi tidur. Kita pergi tanpa Mama ya, perginya sama nenek dan Papa Andre.."

Ketiganya diam. Tak ada satu pun berniat mengiyakan perkataan Catherina.

"Kasian Mama loh.. Mamanya kecapekan sayang"

Setelah terdiam cukup lama, ketiganya serempak mengangguk.

"Sekarang cium kening Mama. Pamit"

Satu persatu mereka mencium kening Marsha. Menuruti permintaan Catherina.

Selanjutnya Catherina mengajak ketiganya keluar kamar Marsha melewati Andrean yang sedari tadi berdiri didepan pintu.

Sepeninggal Catherina dan ketiga anaknya, Andrean memberanikan diri berdiri disamping kasur Marsha. Tepat di depan wajah Marsha yang tidur menyamping.

"Aku berharap kau bisa bangkit"

Diamatinya wajah Marsha, terlihat bekas air mata mengering di Pipi.

"Aku tidak tahu sakitnya kehilangan. Aku pun tidak tahu yang kau rasakan. Kalau kau menganggap ku teman. Seharusnya kau bisa berbagi padaku..."

Andrean menipiskan bibirnya, sejenak ia terdiam.

"...aku menunggu untuk itu."

Pengganti 2 ( Selesai ✓ )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang