Jelas Jungkook mulai tidak mwngerti kemana arah pembicaraan siswa yang terlihat sedang menguji kesabarannya ini, "Tidak bisakah kau membuatnya jadi sederhana dan mengatakan kepadaku intinya saja? Aku harus pergi. Apa ada masalah dengan sekolahmu?"

Guanlin pun menggeleng, "Aku hanya ingin mengingatkan, jauhi pacarku. Dan jangan menggodanya."

Jungkook menyerngit, bagaimana pasal remaja laki-laki yang sedang berdiri tegap di depannya ini bisa berkata demikian? "P-pacar? Apa yang kau maksud siswi yang bersamaku baru saja?"

"Iya, jauhi Saehee." Guanlin jelas tidak ingin beramah tamah dengan orang-orang yang menurutnya menyebalkan seperti Jungkook, yang jelas-jelas memang menggoda kekasihnya.

Tetapi Jungkook meloloskan tawa, seolah menertawakan apa yang baru saja Guanlin utarakan. "Menjauhi Saehee? Kau pikir aku ada hubungan apa dengannya? Dengar ya," Jungkook mengacungkan telunjuknya tepat di depan wajah Guanlin sebagai penegasan, "Gadis sepertinya bukanlah tipeku. Jadi jangan repot-repot menyuruhku untuk menjauhinya. Dia jelas bukan tipe idealku."

Guanlin pun tersenyum miring, agaknya remaja berumur 18 tahun itu ingin melontarkan kalimat-kalimat lain yang sekiranya akan membuat Jungkook bungkam. Tetapi tiba-tiba suara perempuan mengudara begitu saja dari pertengahan anak tangga.

"Lin,,,"

Keduanya lekas menoleh, mendongak menatap perempuan yang ternyata adalah Saehee, ia sedang berdiri di anak tangga. Sepersekon kemudian tungkainya terseret menuruni undakan dan membuat presensi di antara Jungkook dan Guanlin.

"Sae, kau sudah menunggu lama, ya?" tanya Guanlin membelai kepala Saehee.

Sedangkan yang terjadi pada Jungkook adalah kebungkaman yang bukan main. Berharap jika remaja perempuan itu tak mendengar segenap kalimat yang ia lontarkan barusan.

Saehee mendongak menatap Jungkook, kemudiam beralih menatap Guanlin, "Kau dengar kan, Lin? Aku bukanlah tipenya jadi jangan khawatir. Sekarang ayo ke atap, sebelum jam pelajaran kita mulai." Saehee menarik tangan Guanlin untuk ikut dengannya, namun sebelum itu Saehee berhenti tepat di samping Jungkook dan berbisik sesuatu yang membuat Jungkook membelalak dan kehilangan fokusnya untuk beberapa saat. Hingga Saehee dan Guanlin benar-benar melenyapkan presensi.

"Maksudku bukan begitu."

🍁

Terlihat untaian gorden berdebu yang menuruni jendela tepat di kelas dimana Saehee sekarang sedang melamun tidak jelas. Menilik ke sampingnya hanya ada bangku kosong dimana sahabatnya selalu heboh di sana. Tetapi Saehee tidak mengerti mengapa temannya tidak hadir hari ini.

Saehee menilik ke depan, menembak tepat pada punggung lebar milik seseorang yang turut berdebat hebat dengannya di atap pagi tadi.

"Kau sepertinya tertarik dengan pria dewasa itu, iya kan?"

"Ini tidak seperti yang kau kira, Lin."

"Lalu kemana saja kau semalaman penuh? Apa kau semalam menginap di hotel dan bercinta dengannya?"

"Lin!"

"Kukira kau memang pantas diolok-olok oleh pengusaha muda sepertinya. Kau tergoda dengan hartanya, kan?"

"Guanlin!"

"Apa? Kau mau mengelak apalagi?"

"Aku membencimu Guanlin! Aku membencimu!"

Y A D O N GWhere stories live. Discover now