My Beloved Bad Girl

Start from the beginning
                                    

Dinan meraih pipi kiri Devi dan memaksa Devi melihat ke arahnya. Devi bisa melihat mata Dinan yang memerah. Devi tau, Dinan sedang menahan amarahnya.

Dinan perlahan mengompres pipi kanan Devi yang lebam.
"Siapa lagi yang ngelakuin? Papa atau Mama kamu?" Tanya Dinan.

"Aku gapapa kok." Devi tersenyum, lalu menggenggam tangan Dinan yang berada di pipinya.

"Itu bukan jawaban." Ucap Dinan datar.

Devi memeluk Dinan.
"Aku baik-baik aja selama kamu peduli sama aku. Terus kaya gini ya." Ucap Devi lirih.

"Tanpa kamu minta." Dinan membalas pelukan Devi.

Cukup lama mereka berdua berada dalam posisi tersebut, keduanya nampak nyaman. Amarah Dinan perlahan mereda.

"Ayo jalan-jalan. Untuk hari ini Dinan akan jadi badboy." Dinan melepaskan pelukannya pada Devi, dan ia bangkit dari duduknya.

"Kamu mau bolos?!" Tanya Devi dengan tatapan membunuh.

"Iya. Masa kamu boleh, aku ngga boleh." Jawab Dinan santai.

"Ngga boleh! Ayo masuk kelas!" Devi menyeret lengan Dinan. Dan Dinan tersenyum menang.

Hanya ada satu cara menghentikan Dinan membolos, Devi harus masuk kelas bersama Dinan karena memang mereka sekelas dan mengikuti pelajaran yang sangat membosankan bagi Devi.

***

Dinan menyudahi belajarnya ketika jam dinding di kamarnya menunjukkan pukul sebelas malam. Udara malam ini cukup dingin dan hujan yang turun di luar sana semakin membuat Dinan mengantuk.

"Aishh ngantuk banget." Gumam Dinan sambil mengecek ponselnya yang sedari tadi ia matikan.

Terdapat banyak pesan masuk, salah satunya dari Aya, kakak Devi. Dinan yang merasa penasaran langsung membacanya.

Kak Aya
Devi sama kamu?
Dinan?
Dia belum pulang dan hpnya ngga aktif

Setelah membalas pesan Aya, Dinan bergegas mengambil jaket dan kunci mobilnya. Ia berniat mencari Devi.
Dinan mengeluarkan mobilnya dari garasi dan melajukannya entah kemana.

Mata Dinan fokus ke jalanan sekelilingnya, karena ia benar-benar tak tahu Devi dimana.

"Kamu dimana sih?" Cemas Dinan. Sudah hampir satu jam dirinya mencari Devi.

Dinan menghentikan mobilnya ketika melihat gadis yang sedang dicarinya dikelilingi tiga orang pria mabuk di sebuah halte bus. Dinan kemudian menepikan mobilnya, lalu ia turun dan menghampiri gadis tersebut.

Ketiga pria tersebut berusaha membawa Devi bersama mereka, tapi Devi bukan gadis lemah. Satu persatu dari mereka menerima pukulan Devi hingga tersungkur. Namun tetap saja keadaan tak seimbang, selain Devi hanya sendiri ia juga seorang perempuan.

Devi terkunci tak dapat melawan lagi ketika tangannya dipegang oleh dua orang, sedangkan satu orang lainnya bersiap memukul Devi.

Dinan adalah orang yang paling emosional jika sudah berhubungan dengan Devi. Dinan langsung berlari dan menerjang pria tersebut.

"Bangsat! Ngapain lo hah!" Dinan terus memukuli dan meneriaki pria yang sudah terkulai di tanah.

Dua orang lainnya yang semula memegangi Devi, mendekat ke arah Dinan dan bersiap menghajarnya. Dinan tak menyadari hal tersebut, akibatnya ia harus menerima pukulan dari belakang.

FairytalesWhere stories live. Discover now