Introduction Chapter: PROLOGUE

5K 337 27
                                    

SEUNGWOO menyeringai puas saat melihat tubuh hancur mengenaskan pria yang tergeletak tak berdaya di hadapannya. "Aku tak ingin membuang waktu ku yang amat sangat berharga. Jadi, langsung saja katakan siapa yang mengirimmu untuk mengusikku, brengsek!"

Sungwoo sedikit mengapresiasi pria itu, diantara puluhan orang yang tumbang habis di bunuh Seungwoo. Pria satu itu ternyata masih bisa menghembuskan napasnya.

Pria itu berusaha setengah mati menahan rasa sakit yang luar biasa menguar di seluruh tubuhnya. Darah segar tanpa hentinya terus menerus keluar dari mulutnya yang bergetar. Seakan tidak punya rasa takut, pria itu terus menatap ke arah Seungwoo. Sorot matanya benar-benar tajam menyiratkan rasa kebencian yang amat begitu dalam. Tubuhnya yang sudah sangat hancur tak berbentuk, sama sekali tidak menggentarkan sorot matanya yang menyalang tajam. Ia terbatuk-batuk mengeluarkan darah segar lantas terkekeh pelan, tanda menantang.

Apa kalian bisa bayangkan? Tubuh pria itu benar-benar terlihat mengenaskan. Luka lebam berwarna keunguan tersebar di setiap inchi tubuhnya. Beserta darah yang menyembur keluar dari mulutnya ketika ia mencoba untuk berbicara.

"H-Hey! Kamu pikir aku suka membuang-buang waktu? Jadi tunggu apa lagi? Cepat bunuh aku! Lebih baik aku mati dari pada kembali tanpa menyeret mayatmu, Han Seungwoo." Ucapnya mengikuti gaya bicara Seungwoo.

Eh? Perkataan pria malang itu menyita perhatian Seungwoo. Seperkian detik berlalu hingga Seungwoo menarik satu sudut bibirnya. Menyeringai dengan aura gelapnya, "Oh? Rupanya kau tipe orang yang sangat menjunjung tinggi harga diri, ya?" Seungwoo tertawa keras menertawakan prinsip pria tersebut yang menurutnya konyol sampai mendongakkan kepalanya keatas, menatap langit-langit basement apartemen yang terbengkalai.

"Let me guess, harga dirimu mungkin sangat tinggi. Tapi, apa jadinya kalau kau tidak berhasil menggorok leherku? Kau malu menghadap atasan sialan mu itu, ya?" Seungwoo menatap rendah pria itu. Kepalan tangan pria malang itu mengerat, merasa dirinya diremehkan.

"Ah, liat pria sok kuat ini, kau merasa marah?" Seungwoo menendang kepala pria itu dengan kaki tentunya. Mengapa tidak menggunakan tangan? Hey, mana mungkin Seungwoo sudi mengotori tangannya dengan sampah. Ini sebuah fakta, Seungwoo sudi menggunakan tangannya jika ada darah segar yang mengalir saja, katanya serasa sedang melukis.

"Well, sepertinya kamu sangat marah, ya? Aku sedikit menyakiti harga dirimu, ya?"

"Kamu ingin mati 'kan tadi? Dengan senang hati. Mari kita lihat, apakah kau masih ingin mati?" Seungwoo melangkahkan kakinya dengan santai mendekati pria malang itu dengan senyuman yang terukir sempurna di bibirnya. 

Tanpa babibu lagi, Seungwoo langsung saja meraih kasar rahang pria tersebut, menatapnya dengan pandangan membunuh yang sangat kuat. Dalam waktu yang singkat Seungwoo sudah mengubah ekspresinya menjadi datar. Berubah menjadi pria berdarah dingin yang sama sekali tidak memiliki perasaan.

Sebelum memulai permainannya yang sangat ia nantikan, Seungwoo mendekatkan mulutnya pada telinga bertindik milik pria itu. Membisikkan suatu kalimat, "Ku harap kau sama sekali tidak menyesali apa yang kau ucapkan barusan." Seungwoo membisikkannya dengan suara bariton-nya yang sudah pastinya membuat siapa saja yang mendengarnya merinding.

Dua detik berlalu, pria itu tersentak kaget tatkala Seungwoo menusukkan pisau tumpulnya ke mulut pria itu hingga darahnya mengalir deras. Entahlah kapan Seungwoo mengambil pisau tersebut. Seungwoo hanya tersenyum senang ketika ia melihat darah yang mulai keluar dari kepala pria tersebut, "Masih bisa berbicara? Oh iya! Sesuai yang kau bilang tadi. Aku akan mewujudkan permintaanmu."

"Permintaan untuk membunuh mu." Lanjut Seungwoo sembari menyeringai. Dengan cepat Seungwoo merobek mulut laki-laki itu hingga ke dekat telinga, membuat pria itu mengerang kesakitan, lidah pria tersebut bergerak ke kanan kiri, bak berada dalam sebuah film fantasi. Mungkin dalam batin pria itu ia sangat menyesali perkataannya? Salah jika mencoba bermain-main dengan pria seperti Han Seungwoo. Pria psikopat berdarah dingin, rasa kemanusiaannya sudah lama mati.

ANGEL | HAN SEUNGWOOWhere stories live. Discover now