Mine [33]

4.9K 464 7
                                    

Baekhyun POV

Kali ini aku harus berani.

Ini masalah ku.

Aku tidak ingin lari dari masalah.

Aku menghela nafas dan menatap Madam, "Ibu, aku sangat merindukan mu,"

***

Author POV.

"Ibu, aku sangat merindukan mu." Ujar Baekhyun sambil tersenyum.

Baekhyun mendekati Madam dan memeluk nya, "Bagaimana jika hari ini kita menghabiskan waktu berdua saja?" Ujar Baekhyun lagi sembari memeluk Madam.

Madam sedikit kaget dengan sikap Baekhyun yang mendadak memeluknya lalu ia melepaskan pelukan Baekhyun dan menatap kearah Nenek.

Tanpa Madam berbicara, Nenek pun sudah tau maksud tatapan Madam.

"Kau boleh membawa Baekhyun, tidak apa-apa Dia tidak bekerja dulu hari ini." Ucap Nenek.

Setelah mendapat izin itu, Madam membawa Baekhyun keluar dan masuk kedalam mobil miliknya.

Didalam mobil, Madam begitupun Baekhyun tidak ada yang berbicara. Mobil berjalan menuju rumah Madam.

Kini mereka sudah sampai. Madam turun dan Baekhyun pun mengikutinya, mereka pun masuk kedalam.

"Apa benar Baekhyun-ku merindukan ku?" Tanya Madam sesampainya diruang tamu.

"Kau sangat berharap aku merindukan mu huh?" sahut Baekhyun.

"Oh sekarang kau berani berkata kasar kepadaku ya? Hahaha," Madam tertawa, "Malam ini, kau harus kembali bekerja dengan ku."

"Jika aku tidak mau?"

Madam langsung menatap kearah Baekhyun, "Hey, Dimana Baekhyun-ku yang sangat penurut?"

"Baekhyun-mu? Pfftt-- Dia sudah mati," Baekhyun tersenyum kecil menatap Madam.

"Jadi ini caramu membalas budi kepadaku setelah aku merawatmu dari kecil?" Madam kini mulai menaikan intonasinya, "Kau itu telah dibuang oleh ibumu lalu kau kupungut dan ku rawat sampai seperti ini, jadi ini caramu membalas budi hah?!"

"Kau merawat ku? Jangan membuat ku tertawa," Ucap Baekhyun, "Persetan dengan balas budi, tidak ada kebaikan yang kau berikan kepadaku. Untuk apa aku balas budi kepadamu?"

"Kau sudah berani melawan kepadaku ya?! Kau sudah tidak takut kepadaku?"

"Untuk apa aku takut kepada wanita tua yang kesepian?"

Baekhyun mengepalkan kedua tangannya erat-erat, jujur saja. Ia sangat ketakutan.

Madam berjalan mendekati Baekhyun dan langsung menjambak rambut Baekhyun kuat-kuat, "Kau pikir, kau bisa berbuat seenaknya terhadap ku?! Aku akan membuat mu menyesal dengan omongan mu!"

Baekhyun meringis dan dengan cepat Baekhyun menarik tangan Madam hinggal ia melepaskan rambut Baekhyun, "Kau ingin menghukum ku? Silakan! Silakan saja! Bawa seluruh pria hidung belang yang kau kenal kesini!," Baekhyun kini ikut emosi.

Madam sedikit kaget dengan ucapan Baekhyun.

"Lagipula, apa hak mu untuk menghukum ku? Memangnya kau itu siapa?!" Ucap Baekhyun, "Aku sangat tau kehidupan mu, kau itu tidak punya siapa-siapa disampingmu. Kau menganggap semua orang yang bekerja padamu adalah anakmu yakan? Tapi, apakah mereka menganggap mu sebagai 'ibu' di mata mereka?"

"Kurang ajar! Omongan mu seperti sampah!"

"Kau baru tau kalau aku sampah? Hahahaha!" Baekhyun tertawa keras, "Sudahlah, kita sudahi adu cekcok ini. Jika nanti kau pergi ke Bar mu, jangan kaget jika disana tidak ada satupun pegawai yang sedang bekerja,"

"Jangan berbicara omong kosong! Jika kau berbicara lagi, akan kubuat hidup mu berantakan!" Ancam Madam.

"Hidup ku sudah berantakan, untuk apa di buat berantakan lagi?" Sahut Baekhyun.

Sorotan mata Madam terlihat sangat emosi dan saat Baekhyun berbicara, telepon Madam berbunyi nyaring.

"Ya? Ada apa?"  Ujar Madam berbicara dengan lawan bicaranya di telfon. Dan detik berikutnya,

"APA KATA MU?! TIDAK AKAN KUBIARKAN KALIAN SEMUA MENGUNDURKAN DIRI!" Madam berteriak menyahuti lawan bicara di telfon.

Baekhyun langsung tersenyum mendengar nya, "Haha, Apakah ini kebetulan yang menguntungkan?" Ujar Baekhyun dengan nada seperti Madam.

Madam menatap murka kearah Baekhyun dan langsung melempar telfon nya kearah mana saja dan dengan cepat ia melayangkan tangannya hendak menampar Baekhyun dan---

Grep!

Seseorang menahan tangan Madam.

"Sudah cukup! Aku tidak ingin tangan kotor mu menyakiti Baekhyun," ucap Orang itu 

Mata Baekhyun berbinar saat melihat orang yang menahan tangan Madam adalah Paman Gu.

"Paman?"

"Cih! Kini kau ikutan membelanya?! Aku majikan mu! Kau harus menuruti majikan mu!"

"Kau bukan lagi majikan ku, uruslah rumah ini sendiri. Aku berhenti menjadi kepala pelayan dirumah mu," ucap Paman Gu, "Dan para pelayan dirumah mu, sudah ku berhentikan kemarin." Sambungnya.

"APA?  KAU SEENAKNYA MEMBERHENTIKAN PARA PELAYAN KU?!"

"Bukankah, kau memberi kan hak kepada Kepala pelayan untuk memecat pelayan? Kemarin aku memecat mereka semua saat aku masih menjadi kepala pelayan, dan sekarang aku berhenti untuk bekerja padamu."

"K-kau.." kini suara Madam mulai gemetar dan matanya mulai berkaca-kaca.

"Se-semua ini karena ulah mu bedebah! Ini adalah kesalahan mu!! Aku ingin kau mati!!!" Madam berteriak kepada Baekhyun

"Baek, pergilah. Akan ku urusi wanita ini." Ucap Paman Gu yang kini sedang menahan Madam supaya tidak mendekati Baekhyun.

Baekhyun mengerti,"A-aku akan menemui paman lagi, sampai jumpa," Baekhyun langsung keluar dari rumah Madam.

Perasaan lega dan takut menghampiri Baekhyun, kini ia sudah tidak perlu lagi bekerja melayani seseorang tapi ia takut kalau madam akan berbuat yang tidak-tidak kepada Baekhyun nantinya.

Baekhyun merogoh kantung celananya dan mengambil ponselnya untuk menghubungi seseorang. Tanpa menunggu lama, orang itu menerima panggilan Baekhyun.

"Bagaimana? Kau berhasil menemuinya?"

"Bukan aku yang menemuinya tapi kami bertemu di tempat ku bekerja," ujar Baekhyun.

"Baguslah, jadi rencana kita berhasil ya?"

"Lay hyung, terimakasih! Berkat kau dan teman-teman di bar, itu sangat menolong ku tadi," 

"Tidak, ini semua berkat mu. Aku dan juga pegawai disini pun sudah lelah menghadapi sikap nya. Walaupun kami tidak akan tau konsekuensi apa yang kami dapatkan setelah ini, tapi aku percaya, dia tidak akan bisa melakukan apapun terhadap kami lagi dan juga terhadap mu"

"Hyung, aku sangat berterimakasih kepadamu, sungguh! Aku ingin segera menemuimu,"

"Besok jika kau ada waktu, aku dan pegawai lainnya akan berkumpul bersama dirumah ku,"

"Aku akan kesanaa,"

"Baik, akan kutunggu. Ku tutup telfon nya ya?"

Setelah menelfon Lay, Baekhyun kembali melanjutkan jalannya menuju toko roti.

Saat ia sedang berjalan, tiba-tiba ada suara klakson motor dari arah belakangnya. Baekhyun melihat kearah Belakang dan motor itu langsung berhenti dibelakangnya, dengan cepat sang pengemudi turun dari motor dan langsung memeluk Baekhyun.

"Kenapa kau pergi kerumah itu lagi?! Aku sangat mencemaskan mu! Sangat sangat mencemaskan mu!"

Baekhyun sangat mengenal suara itu lalu ia membalas pelukannya dengan erat, "Chan.. Aku.. Merindukan ..mu,"

----

TBC

Maaf ya kalau makin ga jelas sama ceritanya




Mine [CHANBAEK]Where stories live. Discover now