8. Sick

3.4K 419 95
                                    


Terima kasih buat yang sudah vote dan komen 😁

================================

Oh, Jaejoong benar benar bingung sekarang! bagaimana ia bisa menghadapi Junsu besok? Ia mengkhawatirkan perasaan Junsu, bagaimana bila adiknya itu tahu kalau orang yang disukainya malah berciuman dengan kakaknya.

================================


CHAPTER 8





"Apa Junsu belum bangun, eomma? Apa dia tidak berangkat ke kantor?"

Walaupun Jaejoong tidak memiliki selera makan dan tubuhnya terasa lemas, tapi pagi itu ia sudah duduk di balik meja makan siap untuk menyantap sarapan. Ia bertanya tentang Junsu saat menyadari bahwa adiknya itu belum terlihat bergabung disana.

Belum sempat eomma nya itu menjawab, Junsu sudah terlihat masuk ke ruang makan dan seperti biasanya, dia langsung menarik kursi, mengambil tempat disebelah hyungnya.

"Uh, kepalaku masih sedikit pusing" Keluh Junsu. Tangannya mulai bergerak untuk mengisi piringnya dengan makanan yang sudah tersaji di atas meja "Bila seperti ini rasanya mabuk, maka aku tidak mau mabuk lagi!" tegasnya dengan bibir mencebil memunculkan kekehan senang dari Kibum dan Jaejoong yang mendengar ucapannya.

Hari itu Kibum menggoreng kentang dan sosis untuk menu sarapan mereka. Makanan yang praktis, namun cukup untuk menghasilkan energi.

"Yah hyung, bagaimana caranya kau bisa meracik minuman tanpa mabuk? Rasanya aku tidak pernah melihatmu mabuk. Apa kau tidak pernah mencicipi minuman buatanmu sendiri ?" Junsu mulai menyantap makan paginya, dan tidak menyadari bila pertanyaan yang ia lontarkan dengan suara seringan kapas itu telah merubah ekspresi di wajah hyungnya.

Jaejoong berusaha menormalkan kembali tubuhnya yang sempat menegang saat mendengar pertanyaan adiknya.

"Aku sudah terbiasa dengan berbagai jenis minuman itu, jadi aku tidak mudah mabuk" Jawabnya pada Junsu. Jaejoong mengarahkan pandangan ke isi di dalam piringnya untuk menyembunyikan wajah. Seolah takut bila mereka akan melihat kebohongannya bila ia mengangkat muka.

Menghela nafas pelan, Jaejoong berusaha meredam dampak dari pertanyaan Junsu yang terasa menusuk. Pertanyaan itu bukan masalah jika benar dirinya adalah seorang bartender. Dan entah kenapa sekarang perutnya terasa mual hanya karena mengingat kebohongannya. Bahkan makanan yang ada didalam piringnya, sedikitpun belum ada yang sanggup ia masukan ke perutnya.

Kibum yang sejak tadi hanya diam, mulai ikut berceloteh "Su-ie, kau ini mabuk sampai merepotkan atasanmu yang bernama Jung Yunho itu. Untung atasanmu baik. Dia mau mengantar kalian berdua pulang"

Kalimat eomma nya sontak membuat bola mata Junsu melebar, " CEO Jung yang mengantar kita pulang hyung?" pekiknya kencang sambil melihat hyungnya dengan mata berbinar, "Sungguh aku tidak ingat!" pekiknya lagi sementara Jaejoong hanya kembali tertunduk.

"Yahhh, apa aku mengatakan hal yang memalukan pada CEO Jung saat aku mabuk, hyung? Omo...dia adalah orang yang aku sukai eomma! Bagaimana menurut eomma, dia tampan kan? aku tidak menyangka dia sangat perhatian dan mau mengantarku pulang!" Pekik Junsu senang sementara Jaejoong menanggapi dengan senyum tipis untuk menutupi hatinya yang teriris saat melihat betapa senang wajah adiknya itu. Apa dia tega meredupkan wajah bahagia Junsu?

Ucapan Junsu membuat Kibum terhenyak. Kemarin malam matanya dengan jelas melihat bagaimana cara Jung Yunho menatap anak sulungnya dan sekarang Junsu juga mengakui bahwa Yunho adalah orang yang dia sukai ?

"GREY" (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang