3

1.2K 148 1
                                    

Akhirnya aku dan kak Mark melangkahkan kaki kami ke kedai kopi itu dan cukup mengantri lama, setelah mendapat waiting list kami memesan dessertnya dan kopinya juga.

"Selamat siang, selamat menikmati hidangan kami" alangkah terkejutnya aku ketika bertatap-tatapan mata dengan si pramusaji.

"Han Jisung" panggilku, aku melihat semburat kecewa di matanya ketika ia menatap aku dan kak Mark bergantian, dia bahkan tidak menggubris sapaanku.

"Siapa? Kamu kenal?"

"Iya kenal, dia pacarku kak" kini gantian, kak Mark yang menatapku canggung

"Kalian lagi berantem?"

"Enggak, cuman aku belum bilang sama dia kalau mau jalan sama kakak"

"Maaf, aku kira kamu belum punya pacar. Yaudah di nikmatin aja dulu dessert sama kopinya" aku mengangguk.

"Gimana? Enak nggak?"

"Enak ka!" Aku kemudian tersenyum antusias pada kak Mark.

"Kita bisa kesini lagi kalau kamu mau, ya itu kalau di izinkan sama pacarmu" kalimat kak Mark membuat kami jadi canggung.

"Mbak, titip salam buat han jisung dari gissele ya" kataku ketika selesai membayar di kasir.

"Gisele, makasih ya buat hari ini udah mau temenin aku jalan-jalan"

"Justru aku yang bilang makasih karena udah dibayarin novel" kataku sambil mengacungkan paper bag berisi novel

"Kamu juga bayarin aku kopi sama dessert" kata kak Mark sambil tersenyum

"Kalau butuh temen hangout kamu bisa chat aku" tawar kak mark sebelum kami berpisah pulang.

Aku sampai di rumah lalu duduk di ranjangku. Kemudian mengecek lagi handphoneku belum ada notifikasi dari pacarku. Lalu handphoneku berdering menandakan ada panggilan masuk.

"Halo"

"Hai gisele. Kamu udah dirumah?"

"Baru aja sampai. Kamu lagi istirahat?"

"Nggak, ini lagi mau jalan lagi ke part time selanjutnya"

"Han, maaf aku tadi jalan sama kak mark"

Han jisung menghela napas pelan, yang ku yakin di sebrang sana pasti ia tengah memaksakan senyumnya

"Han, maaf, aku pasti bikin mood kamu jelek"

"Aku pengen cepet-cepet selesaiin part time hari ini biar bisa ketemu kamu sambil ngobrol di rumah kamu"

"Hann.. maaf"

"Jangan lupa makan ya sayang"

"Han jisung.."

ada nada jeda pada kalimatku, kami sama-sama terdiam. Sibuk menata kalimat agar tidak saling menyakiti. Padahal perilaku kami sama-sama saling menyakiti

"Aku tutup ya teleponnya, see you" belum sempat menjawab teleponnya sudah dia matikan.

Keep Being You - Han Jisung skz✔Onde histórias criam vida. Descubra agora