Sembilan.

7.8K 618 6
                                    

Farand menepikan mobilnya ke pinggir jalan. Ia turun dari mobil dan melepaskan kacamata hitamnya. Setelah mendesak Mr. Adair untuk memberitahu dimana Keira, akhirnya Mr. Adair memberitahunya. Keira berada di The Royal Mile. Nah, sekarang Keira dimananya? The Royal Mile sangatlah luas.

Segera Farand menyusuri jalan yang merupakan sudut tercantik Edinburgh. Ia melewati beberapa toko suvernir dan lapak-lapak penjual. Ia juga melewati pengamen-pengamen dengan Tartan Kilt.

Farand mengeluarkan ponselnya dan mencoba untuk menghubungi Keira. Terhubung, tapi Keira tidak mengangkat. Ah, mungkin saja gadis itu masih marah padanya.

Untungnya Edinburgh tidak sebesar London. Farand entah berjalan berapa lama menyusuri jalanan. Sambil berjalan, Farand celinguk mencari Keira. Dimana Keira?

Hingga akhirnya, Farand berhenti di Princes Street. Ia mengedarkan pandang lalu pandangannya berhenti saat melihat sebuah monument bergaya Gothic yang tinggi menjulang. Dan monument itu berada di sebuah taman yang penuh dengan bunga-bunga indah. Ah, Princes Street Garden. Mungkin saja Keira berada disana, mengingat jika Keira menyukai bunga-bunga indah dan berada di taman.

Benar saja. Farand menemukan seorang gadis yang sedang mengamati monument tinggi itu. Farand memasukkan ponselnya ke saku celana dan berjalan mendekati Keira.

Keira sedang memperhatikan monumen itu. Ia mengeluarkan kamera dan memotret monumen itu.

"Ternyata kau menyukai patung juga," ujar Farand berdiri di samping Keira.

Keira tidak menolehkan kepalanya. Farand bisa mendengar jika gadis itu mendengus. Farand tersenyum geli. Keira masih memperhatikan monumen yang ada di depan mereka.

"Namanya Scott Monument. Dibangun untuk mengenang Sir Walter Scott. Kau tahu siapa beliau? Seorang sastrawan terkemuka di Edinburgh," Farand menjelaskan sambil memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celana.

Keira menghela napas. Ia menolehkan kepala pada Farand dan melipat tangan di depan dada. "Kau mendesak Mr. Adair untuk memberitahu dimana aku berada?"

Farand mengangkat bahunya. Keira mendesis pelan sambil memutar tubuhnya untuk pergi berjalan. Farand mengekor Keira. Keira berhenti berjalan dan memutar tubuhnya ke hadapan Farand.

"Apa?" tanya Keira kesal.

Farand hanya tersenyum.

"Kenapa kau mengikutiku?" tanya Keira.

"Kau tidak tahu Edinburgh. Nanti kau akan tersesat," jawab Farand dengan entengnya.

"Jika aku tersesat, aku akan menghubungi Mr. Adair," sahut Keira. Ia berjalan melewati Farand. Farand menghela napas dan mengejar Keira. Ia berdiri di depan Keira dan menghalangi gadis itu.

"Oke. Aku minta maaf. Aku tahu aku salah," ucap Farand sedikit tersenyum.

Keira mengangkat alisnya. Ia menunjuk Farand dengan telunjuknya. "Kau. Jangan pernah lagi memaksaku. Ingat itu."

Farand mengangguk. "Dan kau jangan pernah pergi tanpa izin dariku atau Grace. Kau tahu, kau sedang menjadi Hannah. Orang-orang mengenalmu. Siapa tahu kau nantinya diculik. Bagaimana?"

"Oke. Oke. Lain kali aku akan minta izin," kata Keira. "Sekarang, jangan halangi jalanku."

Farand bergeser ke samping dan membiarkan Keira melewatinya. Ia memutar tubuhnya untuk memandang Keira dari belakang sambil tersenyum kecil.

*

Keira menarik tangan Farand menuju sebuah lapak penjual barang-barang khas Skotlandia. Ia tersenyum melihat barang-barang yang unik itu. Ia meraih Tartan Kilt-rok khas Skotlandia itu. Segera ia serahkan pada Farand.

Be a PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang