7. Meet You In My Dream

1.7K 364 65
                                    

Wei berjalan menyusuri padang rumput yang luas. Amat luas hingga Wei hampir tak melihat akhir dari padang rumput ini. Anginnya terlalu sejuk meski terik mentari begitu cerah sehingga ia tidak berkeringat. Ketika berjalan, Wei agak merasa kesulitan karena rumput ini hampir setinggi lututnya serta amat rimbun.

Terus, terus berjalan tanpa henti.

Netranya ia edarkan ke sekelilingnya. Selain melihat rumput, Wei akhirnya melihat ada pepohonan rindang pada arah jam 2 dari pandangannya, serta danau di lokasi yang sama. Ia memutuskan untuk berjalan kesana.

Semakin mendekat, Wei baru menyadari jika di depan danau tersebut, tepat di bawah pohon ada kursi kayu panjang berwarna cokelat dengan seseorang duduk di atasnya menghadap ke arah danau.

Wei tidak tahu itu siapa. Ia tidak melihat wajahnya. Jika dilihat dari perawakannya, kemungkinan ia adalah pria dengan surai merah, dengan kemeja baby blue yang terlihat kebesaran. Wei lantas berjalan menghampirinya.

Semakin dekat, semakin familiar rasanya. Ada satu memori muncul saat ia sedang bermain dengan papan Ouija nya.

Apakah sosok ini yang ia temui semalam?

Ingin rasanya Wei memanggil orang itu, namun siapa?

Hingga satu nama terlintas dalam benaknya.

"Wooshin" Panggil Wei cukup keras.

Ternyata ia tak salah sapa, si empunya nama menoleh ke belakang lalu tersenyum.

"Selamat datang, Wei!" Wei mempercepat langkahnya untuk segera sampai pada Wooshin.

Wooshin menepuk bagian kosong di sebelahnya, mengisyaratkan Wei untuk duduk.

Sejujurnya, banyak sekali hal yang ingin Wei tanyakan pada sosok di hadapannya ini. Namun hanya ekspresi bingung yang bisa ia tunjukkan. Pikirannya sudah ribut dari tadi, tapi mulutnya tak kunjung mengucapkan satu kata pun. Wei hanya menatap Wooshin dalam diam.

Wooshin yang ditatap begitu rasanya ingin menceburkan diri saja ke danau. Malu.

"Kau benar kan, Wooshin?"

Kalimat pertama yang dilontarkan Wei pada lawan bicaranya. Wooshin mengangguk, detik selanjutnya ia yang balik bertanya.

"Kau benar Wei, kan? Kita bertemu dalam permainan Ouija mu semalam"

"SUNGGUH PERTANYAAN BODOH APA INI WOOSHIN?! JELAS-JELAS KAU TAHU ITU WEI!"

Wooshin ribut dengan batinnya sendiri.

"Benar. Ah, salam kenal! Tapi, kalau boleh tahu, kau kenal aku darimana ya?"

Wei menjulurkan tangan kanannya mengajak bersalaman. Wooshin sempat ragu akan membalas jabatan tangan itu atau tidak, pasalnya selama ini ia tidak bisa menyentuh Wei sama sekali. Tapi sekarang kondisinya beda, kan? Wei bisa melihatnya, siapa tahu ia juga bisa menyentuhnya?

Dibalaslah jabatan tangan Wei. Mata Wooshin membulat. Sedetik kemudian mata rusanya menatap Wei lurus. Yang ditatap agak terkejut saat mata Wooshin tepat menatap netranya.

"Bisa! Aku bisa menyentuhnya!" Teriak Wooshin senang dalam hati.

Keduanya lalu tersenyum bersama. Setelah melepas tautan tangan mereka, keduanya sama-sama merasakan ada sengatan aneh yang menjalar dari tangan hingga dadanya.

My Shooting Star [Weishin][✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang