5. Unseen

1.8K 373 133
                                    

Selang beberapa hari setelah tragedi sekaligus momen dimana Wei mendapatkan keberuntungannya, Wei memberanikan diri untuk menghubungi tuan Lee. Tujuan utamanya hanya satu; mencari pekerjaan.

Setelah mengirimkan CV, serta berkas lamaran pekerjaan lainnya, Wei kemudian diwawancara oleh tuan Lee.

Banyak hal yang ditanyakan tuan Lee. Mulai dari latar belakangnya, pengalaman pendidikan dan kerja, serta mengenai bagaimana kehidupan sekarang yang sedang dijalani.

"Begitu, jadi sebelumnya kau bekerja sebagai Office Boy?"

"Benar, tuan"

"Di CV mu tercatat kau hanya menempuh pendidikan hingga SMA. Jika boleh tahu, apakah kau pernah mencoba untuk kuliah sebelumnya?"

Mendengar pertanyaan tuan Lee, Wei hanya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal sambil menimang apakah ia harus jujur atau tidak. Tapi mengingat ia sedang diwawancara, akan menjadi bijaksana apabila ia menjawabnya dengan jujur.

"Hm, sebenarnya saya pernah kuliah, namun hanya selama satu tahun, setelahnya saya berhenti"

Mendengar pengakuan Wei, tuan Lee terlihat lebih tertarik dengan arah pembicaraan ini.

"Dimana?" Tanya tuan Lee dengan senyum terkembang.

"SNU, jurusan bisnis"

Mendengar penuturan Wei, tuan Lee tidak bisa tidak terkejut. Pasalnya, SNU dengan kepanjangan Seoul National University merupakan universitas ternama yang memiliki akreditasi sangat baik, juga seleksi masuknya sangat ketat. Sudah pasti hanya orang-orang terpilihlah yang dapat mengenyam pendidikan disana. Selain itu, kampus tersebut terbukti dapat menghasilkan lulusan yang berkualitas dalam dunia kerja.

"Wah?! Lalu kenapa kau berhenti? Bukankah masuk kesana sulit? Atau itu bukan passion mu?"

Wei sedikit tertawa melihat reaksi tuan Lee. Suasananya menjadi agak mencair, pikirnya.

"Bukan, bukan begitu. Saya berhenti karena masalah finansial. Saya mencoba mendaftarkan beasiswa, namun gagal. Jadi, saya memilih berhenti"

"Ah, begitu.. Lantas, apa yang membuatmu begitu memikirkan biaya?"

Tuan Lee kembali bertanya. Kini, Wei mau tak mau menceritakan sedikit kisahnya..





.
.
.

Awalnya tuan Lee ingin kembali mempekerjakan Wei sebagai Office Boy. Namun setelah mendengar penuturan dari Wei, dirinya tertarik untuk menjadikan Wei sebagai Personal Assistant. Ia meminta Wei untuk bekerja menggantikan asistennya yang dipindahkan sebagai kepala kantor cabang di Busan.

Sejujurnya, tuan Lee tengah kesulitan mencari orang yang dapat dipercaya sebagai Personal Assistant. Bahkan nenek, atau Ibu dari tuan Lee sempat merekomendasikan Wei agar menempati posisi tersebut. Namun dirinya masih ragu saat itu.

Apakah ini kebetulan?

Entahlah, yang jelas tuan Lee kini telah mantap pada keputusannya bahkan ia bersedia menjadi trainer untuk Wei yang tidak berpengalaman dalam bidang ini demi menggali potensinya.

.
.
.

Jinwoo tengah tengkurap di atas karpet bersama kepingan puzzle yang berserakan ditemani Wooshin -yang sedang tengkurap juga-di sampingnya. Di depan Jinwoo-di atas papan puzzle-sekarang berjajar lima foto yang ia susun terbalik -dengan bagian gambar berada di bawah-.

"Mama, Papa ganteng gak?"

Tanya si kecil Jinwoo sambil membuka salah satu foto. Pipi Wooshin seketika terasa panas dan muncul semburat merah disekitarnya kala melihat foto ini

My Shooting Star [Weishin][✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang