Good Bye Nightmare

Start from the beginning
                                    

"Sebentar lagi aku akan pulang, tenanglah Wookie-ya. Aku tidak akan membuatmu menungguku lama, kau bisa segera menutup tempat ini." ucap Yoona dengan tanpa ekspresi dan tetap melihat layar handphonenya.

"Kapan kau akan berangkat ke Seoul? apa keputusanmu sudah bulat untuk bekerja disana?" tanya Wookie kepada Yoona.

"Mungkin weekend ini aku sudah berangkat, aku sudah menyetujui untuk mulai bekerja di hari Senin depan. Besok aku tidak akan keluar rumah, aku akan packing barang barangku seharian dan beristirahat untuk berangkat besoknya. Keputusanku sudah bulat untuk menetap dan bekerja disana Wookie-ya, aku sudah muak dengan kehidupanku di Busan. tidak menarik sama sekali." Jelas Yoona.

"Lalu apa kau berencana untuk sering kembali ke Busan? pulanglah ketika kau libur bekerja. aku akan sangat merindukanmu Yoona-ya, aku tidak akan mendengar rengekanmu lagi setiap hari, kau tidak akan bisa memaksaku untuk melakukan hal-hal yang kau mau lagi setiap hari. Aku akan sangat kesepian nanti" Ungkap Wookie yang membuat Yoona meletakkan handphonenya dan menatap Wookie.

"Siapa bilang aku tidak akan menyusahkanmu lagi? walaupun aku sudah di kota yang berbeda denganmu, aku tetap akan menyusahkanmu kapan pun aku mau dan kapan pun aku membutuhkanmu. Jangan coba coba berpikir kau akan bisa lari dari paksaanku Wookie-ya!" ucap Yoona yang membuat mereka berdua tertawa bersama.

Wookie sedih harus melepaskan Yoona untuk pergi ke Seoul dan tinggal seorang diri disana, tetapi dia menghargai keputusan Yoona yang ingin mencari suasana baru di luar Busan. dia ingin sahabatnya tersebut mengejar apa yang dia inginkan. Dan dia yakin Yoona bisa menjaga dirinya dengan baik disana.


-Pukul 11.30 pm-

Yoona sedang termenung di kamarnya, memikirkan kejadian sore tadi bersama Jungkook. Dia tak habis pikir bagaimana bisa lelaki itu tega menyakitinya seperti itu. Yoona masih sangat ingat bagaimana Jungkook mengejarnya dan berusaha meyakinkannya untuk membuktikan bahwa tidak semua lelaki sama brengseknya seperti laki-laki yang Yoona kenal sebelum sebelumnya. Ya, Jungkook memang benar. dia memang tidak sama brengseknya seperti mantan mantan Yoona yang sebelumnya, karena dia bahkan jauh lebih brengsek. Masih 4 bulan berlalu sejak Jungkook mulai mengejar Yoona, tapi sekarang bahkan lelaki itu sudah menunjukkan sifat aslinya. Yoona sungguh sangat menyesal telah memberikan kesempatan kepada pria seburuk itu. Yoona akhirnya memutuskan untuk tidur dan beristirahat, karena keesokan harinya ia harus menyiapkan barang barangnya yang akan dibawa ke Seoul dan pada malam harinya dia harus bertemu dengan teman teman dekatnya untuk nongkrong sekaligus ia akan berpamitan karena lusa ia sudah harus berangkat ke Seoul.

~~~

Setibanya di Alexa, Yoona melihat Jessica dan Seohyun sudah berada disana bersama dengan Wookie. Segera dia menghampiri ketiga temannya tersebut.
"Maaf telat, aku ketiduran setelah seharian packing hehe.." Ucap Yoona dengan wajah memelas.

"Kenapa kau tidak bilang dari tadi? kalau begitu kan aku dan Seohyun bisa menjemputmu ke rumah." ucap Jessica

"Tidak perlu, lagian rumah kita tak searah. Wookie-ya bisakah aku memesan hot caramel? kau ini pelanggan datang bukannya melayani malah diam saja" ucap Yoona yang membuat Wookie kesal dan disambut tawa oleh ketiga cewek cantik tersebut.

"Jam berapa kau akan berangkat besok? kami akan ikut mengantarmu ke bandara" ucap Seohyun dengan wajah sedih.

"Pesawatku akan berangkat jam 1 siang, jangan drama Seo-ya. aku hanya pergi ke Seoul bukan Amerika." saut Yoona dengan wajah sok tenang padahal di dalam hatinya ia juga merasa sedih karena harus berpisah dengan ketiga temannya tersebut. Dalam hati ia bertanya apakah di Seoul ia bisa menemukan teman seperti mereka.

"satu hot caramel coffee untuk nona Yoona yang menyebalkan." ucap Wookie memecahkan keheningan di meja itu. "Yoona-ya, jika ada lelaki yang mencoba mendekatimu di sana kau harus memberitahuku, aku harus mengenal baik buruknya dulu baru aku akan mengizinkannya untuk mendekatimu." ucap Wookie.

Yoona mendengus kesal, "Kalau begini ceritanya cowok akan berpikir dua kali untuk mendekatiku dan aku akan menjadi jomblo sampai tua. Dasar kau!" ucap Yoona sambil memukul jidat Wookie pelan.

Jessica menyela, "bagaimana kau dengan Jungkook? apakah hubungan kalian baik baik saja?" tanya Jessica penasaran.

"Hmm sudahlah kita seharusnya menikmati quality time ini berempat kenapa kita malah membahas hal yang lain lain." jawab Yoona tidak bersemangat.

Melihat hal itu, akhirnya Wookie berteriak dengan sedikit kencang, "baiklah, kalau begitu mari kita pergi karaoke setelah ini. aku akan mentraktir. bagaimana? ucap Wookie.

Yoona mendengus kesal, "Kalau begini ceritanya cowok akan berpikir dua kali untuk mendekatiku dan aku akan menjadi jomblo sampai tua. Dasar kau!" ucap Yoona sambil memukul jidat Wookie pelan.

Jessica menyela, "bagaimana kau dengan Jungkook? apakah hubungan kalian baik baik saja?" tanya Jessica penasaran.

"Hmm sudahlah kita seharusnya menikmati quality time ini berempat kenapa kita malah membahas hal yang lain lain." jawab Yoona tidak bersemangat.

Melihat hal itu, akhirnya Wookie berteriak dengan sedikit kencang, "baiklah, kalau begitu mari kita pergi karaoke setelah ini. aku akan mentraktir. bagaimana? ucap Wookie.

Ketiga perempuan cantik itu terlihat tersenyum bahagia, lalu mereka berempat menikmati minumannya sambil berbincang-bincang.
Di balik tawanya yang terlihat semuanya baik baik saja, sebenarnya Yoona masih berat hati berangkat ke Seoul. Memang benar ia sudah muak dengan kota Busan, tapi disamping itu ia juga terpaksa harus menerima tawaran pekerjaan yang ada di Seoul. Setelah lulus dari universitas ia sudah mengajukan lamaran pekerjaan di berbagai perusahaan yang ada di Busan. Tetapi belum ada yang merespon permohonannya. hanya perusahaan keuangan yang ada di Seoul yang memberikan kesempatan kepadanya. Mau tidak mau ia harus segera bekerja dan mendapatkan penghasilan, karena kondisi keuangan keluarganya sedang dalam keadaan yang buruk. Ibunya sebentar lagi akan pensiun dari pekerjaannya, dan adiknya yang masih kuliah membutuhkan banyak biaya. Sedangkan kakak laki lakinya baru saja resmi menjadi pengangguran karena adanya pengurangan karyawan dari perusahaan tempatnya bekerja di Gangnam, alhasil kakak laki lakinya beserta anak dan istrinya harus kembali ke Busan dan tinggal bersama mereka. Ayahnya? ayah Yoona sudah meninggal sejak ia baru saja lulus SMA, meninggal mendadak karena serangan jantung. Hal ini menyisakan luka yang mendalam di hati mereka sekeluarga, terlebih lagi Yoona karena ia sangat dekat dengan ayahnya dan ia banyak bergantung dengan ayahnya. Sejak ayahnya tiba tiba pergi meninggalkan mereka, mau tidak mau Yoona belajar mandiri dan mengurus semuanya sendirian. Hal ini membuat Yoona sedih, rasanya ia sedang panen masalah.


Continue...

No More HurtWhere stories live. Discover now