"Oh iya Jeane sayang, maaf ya tante lupa kenalin. Ini yang bakal dijodohin sama kamu namanya Hiroomi Tosaka. Dia anak tante yang pertama, lalu yang kamu tunjuk tadi itu namanya Iwata Tosaka, adiknya Hiroomi, hehe." gelak tante Helen pelan lalu terse...
Sebenernya yang bikin aneh saat aku masuk mantan pak guruku itu kok biasa aja ya? dia sama sekali ga menujukkan perilaku seperti kaget atau mengumpat, misalnya. Mengherankan, mencurigakan.
"Duduk dulu yuk semuanya, kenalannya sambil makan aja ya." tawar tante Helenia sambil mengambil tempat duduk dan mendudukan dirinya kekursi lalu diikuti kami semua. Aku hanya bisa terdiam melihat kenyataan ini dan Pak Tosaka juga hanya diam. Ngapain juga aku ngomong sendiri.
"Kalian kenapa diam? Kenalan aja dulu sayang." bisik mama sambil menyenggol lenganku pelan dan berperasaan.
Ini aku bingung banget,
Aku berdiri lalu "Ohiya, maaf sebelumnya tante, om, calon suami Je yang ini ya?" tanyaku dengan nada penasaran sekaligus bingung lalu menunjuk laki-laki yang berada disebelah pak guruku, cakep juga.
Pria yang aku tunjuk menaikkan satu alisnya lalu menatapku heran.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Baru beberapa detik menunjuk aku langsung menurunkan jariku dan mendudukkan diriku ke kursi lagi, tak lama mama langsung mencubit pinggangku kuat. Mau bagaimanapun, tentu menjaga image tetaplah nomor satu. Pada akhirnya aku hanya tersenyum canggung sambil menahan sakitnya dicubit, pasti biru, tidak mungkin tidak. Aku harus mengeceknya ketika sampai dirumah!
Tiba-tiba aku mendengarkan tertawaan dari seberang meja ku, kulihat cowok yang memperkenalkan diri sebagai sepupu dari laki-laki yang akan meminangku. anjay
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Aku tersenyum malu menyadari kebodohanku :)
"Oh iya Je sayang, maaf ya tante lupa kenalin. Ini yang bakal dijodohin sama kamu namanya Hiroomi Tosaka. Dia anak tante yang pertama, lalu yang kamu tunjuk tadi itu namanya Takanori Tosaka, adiknya Omi, hehe." gelak tante Helenia pelan sambil tersenyum manis kaarahku. Lalu akupun terhenyak.
Ma, anakmu ini sangat memalukan :)
"Kenalin, nama saya Hiroomi Tosaka, kamu bisa panggil saya Omi" kata Pak Tosaka sambil berdiri dan meraih tangan ku, lalu mengecup punggung tanganku.
Emang babi hidup ini.
"Jeane Fortuna Salim, panggil Je saja" kataku dengan tangan gemetar, lalu cepat-cepat duduk kembali.
Aku masih tidak menyangka bisa-bisanya Pak Tosaka yang dijodohkan denganku. Mungkin ekspresiku sekarang bisa menunjukkan betapa bingungnya aku sekarang, campur aduk.
TUHAN AKU KAN UDAH ALL IN KE PAK TAKAHIRO, NAPA JADI KAYAK GINI
Sepanjang makan malam, aku hanya bisa diam dan makan. Dan satu lagi, pura-pura bodoh, beda drastis sama si Omi, udahlah gausa pake embel-embel bapak, doi juga lagi sibuk meladeni Papa, Mama dan kedua orangtuanya berbicara, tak lama mereka tiba-tiba tertawa. Selang beberapa menit kemudian, mama papa dan bang Jeff juga terdengar sedang menceritakan kebiasaanku, dan Omi hanya tertawa manis setelah mendengarnya.
Aku ga pernah liat dia ketawa sampai ngakak kayak gini. Emang bener ya, orang galak kayak dia sekali senyum bikin orang-orang meleleh.
Tiba-tiba Papa berbicara sesuatu yang langsung menarik atensiku
''Kalian tidak akan bertunangan, tapi akan langsung menikah. Dan pernikahan itu juga tidak lama lagi, sekitar 4 bulan lagi, lebih cepat lebih baik. Nak Hiroomi juga sudah setuju dan juga kedua keluarga sudah setuju." lalu menghadap ke arahku.
ha?
APA APAAN?
Aku masih pengen kuliah, pengen jadi dokter biar bisa banggain papa mama. Tapi, mama sama papa juga ikutan senyum bahagia, mau tidak mau ya aku juga harus tersenyum juga. Mama, Papa dan bang Jeffanez itu kebahagiaanku. Entah apa yang membuat papa dan mama melakukan perjodohanan tak berarti ini, tapi aku harap ini merupakan pilihan terbaik.
Ketika aku menoleh yang ku lihat tak ada sama sekali raut sedih dimuka orang yang ada disebelahku ini, ia malah tertawa kecil saat melihat ekspresiku. Aku menarik tuxedonya dan dia langsung tercekik, enak? bang Jeff pasti lagi menahan sakit sekarang, tapi dia masih sempat-sempatnya tersenyum mengejek
bajingan kao jeffanez brengcekk
"Ma, pa, om, tante, abang-abang sekalian, Je permisi ya, mau bicara berdua sama Pak, eh maksudnya Omi. Tidak lama kok" pamitku sambil tersenyum manis.
"Lama-lama juga tidak apa-apa sayang, hehehe." gelak tante Helenia anggun.
"Sebentar ya tan, om, ma, pa duluan ya semua. Bang pegangin handphone Je ya, nih." pamitku lagi sambil memberikan handphoneku ke bang Jeff.
"Yaudah." jawab abangku enteng. Abangku sayangg, masa ga sedih sih, ini adekmu dipaksa nikah.
Tanpa berlama-lama aku langsung berjalan keluar, mendahului Pak Tosaka, aku mendengarnya pamit ke orang-orang didalam dan menyusulku.
Lalu aku pergi ke rooftop Fine Dining ini, terlihatlah kelap-kelip cahaya dihamparin kota Seoul ini. Ada rasa damai melihat pemandangan seperti ini, dan akupun duduk disalah satu kursi. Walaupun udara mulai mendingin, tak menjadi halangan bagiku. Lalu terdengarlah hentakan kaki mendekat ke arahku. Dan sebuah Jas tersampir dibadanku.
⛱⛱⛱⛱⛱⛱
"Pak, sebenernya bapak tau ga sih kalau kita bakal dijodohin? kenapa bapak tidak bilang dari kemarin? saya jadi ngerasa kayak orang bodoh disini. Pak saya ga mau menikah pak, saya masih terlalu muda untul hal-hal berat seperti ini." ketika dia mendaratkan pantatnya ke tempat duduk aku langsung menyerangnya dengan pertanyaan.
"Kalo diluar sekolah panggil Ømi saja. Saya tau hal ini akan terjadi, karna itu saya tidak kaget. Saya minta maaf jika hal ini menyulitkan kamu, tapi saya berharap besar kamu akan menerima saya." jawabnya lembut.
Aku hanya bisa menghela nafas panjang lalu diam. Lalu menatap bintang dilangit.
"Saya bahkan tidak tau sekarang harus bersikap seperti apa. Saya tentu harus memikirkan orangtua saya, saya tidak ingin mereka kecewa terhadap saya." mataku mulai mengeluarkan air.
"Kamu tidak perlu melakukan apa-apa, saya yang akan mengurus semua hal nanti. Cukup terima saya." Omi mengambil kedua tangan ku dan menggenggamnya lalu mengusap pelan.
Ya Tuhan, apa yang harus aku lakukan.
Aku bahkan lupa menanyai kenapa dia resign dari sekolah.
throwback pas makan tadi mewek huhu
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.