Kedua bola mata Ten berkaca-kaca. Hatinya terasa sangat sakit saat ini. Ten menghela nafas sebelum mengangguk pelan. Ia harus membuang jauh-jauh perasaan nya jika tidak ingin kehilangan Jaehyun. Bukan begitu?

"Good boy," Jaehyun tersenyum dan mengecup bibir Ten sekilas. "Sekarang masuk ya?"

"Uhm Hyung.." Ten memeluk leher Jaehyun dengan erat; tidak ingin melepaskan lelaki tampan itu barang sedetik pun, "bisakah Hyung tinggal malam ini bersamaku?"

"Apa?"

"Aku sendirian di rumah, dan kemarin Hyung membatalkan janji kita begitu saja. Jadi, bisakah aku mendapatkan jatahku malam ini?" Ten mengehembuskan nafas di ceruk leher dan telinga Jaehyun. Berusaha untuk menyampingkan perasaan nya kali ini, ia tidak boleh bersedih.

Jaehyun terdiam. Ia sudah membuat janji terlebih dahulu bersama Taeyong. Tapi Ten ada benarnya, kemarin mereka tidak sempat bertemu dan menghabiskan malam bersama karena Jaehyun memiliki urusan di rumah Taeyong.

"Baiklah, aku akan tinggal malam ini." gumam Jaehyun pelan; ia membalas pelukan Ten dan meremas pinggul serta pantat lelaki mungil itu.

Pada akhirnya, bukankah Ten yang memenangkan permainan ini?

***

Taeyong menghembuskan nafas gusar. Ia berguling di atas kasurnya dengan bosan; ini sudah jam sepuluh malam tapi Jaehyun tak kunjung datang. Belum lagi nomor lelaki tampan itu sama sekali tidak bisa di hubungi.

Ugh! Seharusnya tadi Taeyong meminta Jaehyun untuk mengantarkan Ten terlebih dahulu! Tapi ia tidak bisa mengatakan apapun karena ada Ten di sana.

"ApakahㅡJaehyun hyung sedang bersama Ten malam ini?" gumam Taeyong pelan; ia menatap langit-langit kamar dan mengerucutkan bibir.

Rasa tidak suka menyeruak di dalam dada. Ia menarik guling dan mengigit benda itu dengan kencang; meluapkan kekesalan. Taeyong yakin Jaehyun pasti tidak akan datang!

"SIALAAAAAANNNN!!" teriak Taeyong kesal; ia menendang udara kosong dan bergerak rusuh di atas kasur. Membanting tubuhnya ke kanan serta ke kiri.

Taeyong benar-benar membutuhkan Jaehyun saat ini! Ia ingin mengulum kejantanan lelaki tampan itu, memasukan benda besar tersebut ke dalam lubang analnyaㅡdan bertukar saliva bersama Jaehyun.

Kedua bola mata Taeyong terpejam; membayangkan hal intim yang seharusnya ia lakukan bersama Jaehyun malam ini. Tangan Taeyong bergerak; menggerayangi tubuhnya sendiri.

"Uhmh.." Taeyong bergetar saat mengusap dan mencubit puting susunya sendiri. Ia membuka mata dan mengigit bibir bawah; lubang anal nya terasa begitu gatal!

Tanpa menunggu lama Taeyong berlari ke arah dapur; mencari benda yang bisa di gunakan untuk memuaskan dirinya malam ini. Taeyong membuka kulkas; menatap sayuran dan buah.

Senyum aneh tercetak di wajah ketika ia melihat buah solanum melongena berwarna ungu yang cukup besar. Ia mengambil buah itu dan menutup lemari es. Lalu naik ke atas meja makan; membuka celana serta dalaman yang ia pakai.

Taeyong menaruh ludahnya di buah berwarna ungu tua sepanjang enam belas sentieter dengan diameter empat sentimeter itu. Mengulumnya dan mengernyit ketika buah tersebut terasa aneh.

Penis Jaehyun pasti lebih baik dari ini.

"Fuck you Ten!" seru Taeyong kesal, ia membuka lebar kedua kaki sebelum memasukan benda ungu itu secara perlahan. Bibir Taeyong terbuka; mengeluarkan erangan kesakitan dan desahan pelan.

Tangan Taeyong bergerak; memasukan dan mengeluarkan benda itu secara perlahan.

"Ahh Jaehyun hyungh.."

***

Jaehyun mengernyitkan kening saat sinar matahari menembus mata. Ia mengerang sebelum mengerjapkan matanya secara perlahan; menyadari bahwa kini ia berada di dalam kamar Ten yang bernuansa biru muda.

Tapi Ten sudah tidak ada di sampingnya. Jaehyun bangkit dari atas kasur dan memunguti pakaian nya yang tercecer di lantai; memakai baju itu secara tergesa sebelum mengambil ponsel yang ternyata kehabisan baterai.

Entah kenapa, namun kini Jaehyun merasa bersalah kepada Taeyong.

"Oh Hyung, sudah bangun? Ingin sarapan dulu?" Ten keluar dari kamar mandi; handuk terlilit di pinggang dan ia tersenyum lembut.

Ini hari sabtu. Mungkin Jaehyun mau tinggal lebih lama bersamanya?

"Aku harus pulang Ten," Jaehyun mengambil barang-barang nya dan mengecup pipi Ten sekilas. "Sampai bertemu nanti."

Awalnya Ten ingin menahan lelaki tampan itu; tapi ia tidak sempat karena Jaehyun terlihat tergesa-gesa.

"Apa Jaehyun hyung punya pekerjaan yang harus di selesaikan secepatnya?" gumam Ten pelan; merasa bingung.

.
.

Taeyong mengerang ketika mendengar suara bel yang menganggu. Ia bangun dari atas tempat tidur secara perlahan dan berjalan menuruni tangga. Demi Tuhan! Siapa yang bertamu sepagi ini?

Tidak tahukah bahwa tadi malam Taeyong memiliki waktu yang sulit?!

Taeyong mengusap kedua mata sebelum membuka pintu rumah. "Ah!" ia memekik ketika tubuhnya di dorong ke arah belakang.

"Jaehyun hyung?!"

Jaehyun tersenyum; memekik gemas di dalam hati ketika melihat penampilan Taeyong. "Pagi Taeyong," sapa nya sebelum menarik tengkuk lelaki cantik itu dan menempelkan kedua belah bibir mereka.

"Uhmmh.." tidak bisa di pungkiri jika Taeyong begitu senang saat ini!

Tapi.. Kenapa Jaehyun di penuhi oleh aroma milik Ten?!!

Tbc

solanum melongena = terong

W gatau nama lainnya apa :v ga elit aja kalo nyebut terong wkwk

W gatau nama lainnya apa :v ga elit aja kalo nyebut terong wkwk

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
HornYong《Jaeyong》✔Where stories live. Discover now