Bunga Matahari

222 10 2
                                    

A!

BAB 2

BUNGA MATAHARI

MinHyuniee storyline

BAB 1

OC’s/You as Oh Hana | GOT 7’s Mark Tuan

EXO’s Oh Sehun | f(x)’s Amber Liu | SHINee’s Lee Taemin | BTS’s Kim Taehyung | BTOB’s Lee Minhyuk | HELLOVENUS’s Kim Hyelim | BAP’s Choi Junhong | NU’EST’s Choi Minki | SEVENTEEN’s Choi Seungcheol | After School’s Lee Kaeun | Tuan’s Family | etc

Chaptered (3,454 words) | romance, comedy, school life, family, AU, OOC, little bit smut, typos

PG-17

LOL! Maaf banget saya updatenya kelamaan (T_T) hikseu, saya sibuk MOS #infopenting, makanya saya lupa kalau saya punya tagihan FF yang belum rampung. Btw, sori ya kalau pendek, ini udah saya sempet-sempetin ngetik biar kalian gak lumutan nunggunya (emang ada yg nunggu? #plak). Oke deh, saya udah menyarankan agar anak dibawah tiga/tujuh belas tahun tidak membacanya, tapi kalau masih ngeyel mau baca ya silahkan. Resiko ditanggung pembaca. Last, saya mau ngucapin happy reading!

DON’T LIKE? DON’T READ! DON’T BASH/FLAME ME!

-A-

MARK’s SIDE

“Kau apakan, Hana?”

Aku melirik sebentar seorang pemuda yang entah sejak kapan sudah berdiri di depan pintu masuk ruanganku. Sejurus kemudian, aku pun terkekeh kecil. Kembali kusibukkan kedua tanganku untuk merapikan meja kerjaku tanpa merespon perkataan pemuda berkemeja hijau tersebut. Matahari sudah tenggelam di ufuk barat setengah jam yang lalu dan itu tandanya aku benar-benar harus pulang sekarang.

hyung.”

Tercekat, aku memilih untuk mendongakkan kepalaku, menatap malas pemuda berambut hitam legam yang kini sudah ada di depan meja kerjaku dengan ekspresi datarnya. Kami bertatap-tatapan seolah-olah sedang berkomunikasi lewat mata padahal aku hanya menatapnya dengan pandangan ‘menjauhlah-dariku’, tapi mengapa rasanya Minhyuk—nama si pemuda berambut hitam legam—menatapku dengan tatapan seperti mengajak berkelahi? Tsk, dasar anak muda.

“Apa kau ada jadwal kuliah malam, Minhyuk-ah?” bertanya mungkin bisa meluluhkan suasana. Tumpukkan kertas-kertas hasil ujian itu kumasukkan kedalam ranselku.

“Menurutmu?” Minhyuk nampak enggan membalas, ia menghempaskan dirinya pada tempat duduk di depan mejaku.

Aku mengendikkan bahu, lalu beranjak dari tempat dudukku, mengambil ransel hitamku kemudian mengulum senyum tiga jari untuk juniorku itu. Well, ya Minhyuk memang sempat menjadi juniorku waktu smp tapi begitulah, entah karena aku memang cerdas atau terlalu beruntung, aku berhasil lebih unggul darinya dengan predikat siswa teladan nasional. Andai saja waktu itu aku tidak satu sekolah dengannya. Dia sangat misterius, dan juga ia selalu menatapku dengan tatapan yang sangat menyeramkan. Sialnya, sekarang dia menjadi muridku.

“Sehun. Oh Sehun. Kau mengenalnya, bukan?”

Lamunanku buyar, tubuhku terpatung begitu saja.

“Dia kakak kandung Oh Hana. Jadi jangan macam-macam dengannya.”

Seketika mataku melebar.

Oh tidak. Ini malapetaka.

-A-

Oh Sehun. Kakak kandung Oh Hana. Oh Sehun. Sehun. Hana…

“Markeu~ibu sudah membuatkanmu makan malam, sayang! Turunlah!”

A!Where stories live. Discover now