3. FOUND MIKA

9 0 0
                                    

Seoul, 1 Januari.

.

Desiran aneh begitu terasa menggelitik dada Jae Won ketika Han Bin menggeretnya memasuki sebuah bangunan sekolahan. Laki-laki gondrong itu tiba-tiba merasa mulas dan berkeringat dingin ketika seorang guru menghampirinya, "Jung Han Bin, ya? Ini adikmu?" ucapnya sembari menunjuk Jae Won.

"Iya, mulai hari ini dia akan bersekolah di sini! Tolong, didik dia seperti mendidik saya dulu," Han Bin membungkukkan badannya memberi salam, kemudian ia menarik tengkuk Jae Won agar melakukan hal yang sama dengannya. "Maafkan sikapnya, dia kurang paham budaya Korea!" ujar Han Bin yang mendapat decakkan kesal dari Jae Won.

"Ah, begitu rupanya! Mulai hari ini kau harus banyak belajar, nak!" sahut Pak Guru yang di panggil Kim itu.

Setelah bicara soal dokumen siswa baru, akhirnya Han Bin berpamitan dan Pak guru Kim mengajak Jae Won ke kelas barunya.

Jae Won yang terbiasa dengan homeschooling, merasa sangat khawatir dengan apa yang akan terjadi padanya ketika nanti ia akan berbicara bahasa Korea. Bagaimana jika semua siswa dan guru berbicara dengan cepat dan ia sama sekali tidak paham? Bagaimana jika semua orang akan menertawainya ketika ia mencoba bicara bahasa Korea? Tidak boleh! Ini mengerikan! Dia akan terlihat seperti alien bodoh yang tersesat dalam pemukiman manusia purba.

Seketika wajahnya memucat. Keringat dingin sebesar biji jagung mulai menetes perlahan dari keningnya saat ia di persilahkan masuk kelas untuk memperkenalkan dirinya.

"Annyeonghaseyo! Aku Jung Jae Won, dari Amerika. Senang bertemu kalian semua!" ucap Jae Won dengan bahasa Korea yang sebelumnya sempat ia dengar pelafalannya dari Google.

"Waah, dari Amerika? Keren!"

"Jung Jae Won, ya? Blasteran Korea-Amerika ya?"

"Maukah kau berbicara dengan bahasa inggris?" suara riuh siswa dalam kelas memecah keheningan yang sempat menyelimuti beberapa saat lalu sebelum Jae Won membuka mulutnya untuk berbicara.

Jae Won tampak malu-malu menatap teman sekelasnya dan kemudian dia mulai berbicara bahasa Inggris, "Hello everyone! My name is Jung Jae Won, from America! My Korean speak isn't well, i hope you guys will understood and wanna help me. Nice to meet you!"

Suara tepuk tangan menyambut Jae Won yang masih gugup di depan kelas, sampai Pak Guru akhirnya menyuruh duduk di tempat yang kosong.

Untuk pertama kalinya Jae Won duduk di bangku sekolahan bersama dengan siswa lainnya. Mereka tampak ramah, dan menyenangkan, itu terlihat dari cara mereka tersenyum memandang dirinya ketika berjalan menuju bangku yang di sudah disiapkan. Tidak buruk.

Jae Won membuka bukunya dan mulai mengikuti pelajaran seperti yang lainnya. Guru di depan mengoceh ini dan itu membuat Jae Won harus berpikir dua kali lebih keras dari yang lainnya. Pasalnya, tidak semua yang di katakan sang guru dapat ia mengerti. Sampai bel istirahat berbunyi, dan ia merasa lapar.

Dengan berjalan sendirian mencari kantin ia pun menjadi tidak berselera ketika melihat menu kantin yang terlihat pedas. Hampir semua makanan di sana berlumuran saus berwarna merah. Jae Won hanya berdecak dan memilih membeli beberapa burger serta dua kaleng kola yang ia beli di mesin otomatis.

Jae Won memakan burger nya sambil berjalan melihat sekolah barunya. Alih-alih ingin menikmati makan siangnya di atap sekolah, ia malah masuk ruangan sepi yang terdapat sofa empuk di dalamnya. Laki-laki itu tersenyum lebar sambil meletakkan pantatnya di sana. Ada sebuah piano usang dan beberapa alat musik lainnya. Ruangannya tampak seperti sebuah gudang, tapi lebih bersih karena tidak ada debu seperti tampilan gudang pada umumnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 28, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RUNAWAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang