Prok Prok moment

42 14 4
                                    

"CARLETA CHRISTINA"

Cewek yang baru disebut namanya itu sangat kaget, saat namanya disebut menjadi peraih nilai un tertinggi posisi kedua. Ia mengernyitkan alisnya, dan bertanya-tanya siapa yang menjadi peringkat pertama nya.

Cewek itu adalah Carleta Christina,  ia merasa tak percaya, kalau dirinya hanya berada di peringkat kedua karena tidak ada track record nya dia menjadi yang kedua selama ini. Ia merasa senang karena masih masuk ke dalam tiga besar dengan nilai tertinggi tetapi selama ini ia selalu menjadi yang pertama, ga pernah menjadi nomor dua.

"Silakan Carleta dari kelas IX A, maju ke depan."

Carleta maju ke depan dengan senyum yang dipaksakan, ia melangkahkan kedua kakinya dengan tenang namun pasti, matanya melihat seisi ruangan yang memandangnya dengan tatapan kagum.

Ya, sekarang dirinya ada di acara perpisahan kelas IX angkatan 20 SMP Lentera Cahaya. Ia mengenakan gaun berwarna merah marun yang baru dibelikan mamanya beberapa hari yang lalu.

"Nah, ini dia Carleta, peraih nilai UN tertinggi peringkat kedua."

Seneng sih masih dapet peringkat kedua, tapi siapa sih peringkat pertama yang gantiin gw, ujarnya dalam hati.

Masih dengan senyum yang dipaksakan, ia masih penasaran dengan sosok yang berani menggantikan dirinya sebagai posisi pertama, ia mengalihkan pandangannya dan melihat kedua orang tua nya yang sedang melambaikan tangan kepadanya, dan menyuruhnya untuk tersenyum bahagia. Lalu ia melihat kedua temannya yang sedang saling menjitak satu sama lain, pasti sedang berantem karena meributkan hal kecil.

"Kita sudah mengetahui peringkat kedua dengan nilai UN tertinggi dan tiba saatnya kita mengetahui siapa peraih nilai UN posisi pertama pada tahun ini. Dia adalah Brady Alfonso."

Carleta tercengang mendengar nama saingannya menjadi peraih nilai UN tertinggi peringkat pertama. Melihat cowok blasteran dengan rambut coklat dan mata biru itu naik ke atas panggung, membuatnya terganga tak percaya.

Oh my God, kenapa harus ini orang sih? Emang ga ada orang yang lain gitu? Jadi nih orang yang berhasil geser posisi gw.

Carleta mencoba untuk tetap tenang walaupun dalam hatinya ia sedang protes karena orang yang mendapat peringkat pertama adalah musuh bebuyutannya. Ia membenci orang ini, karena sejak bertemu dengannya, hari-hari nya banyak yang kacau. Salah satunya kejadian waktu itu di perpustakaan.

Perpustakaan

"Len, Ray, gw mau cari buku matematika dulu ya, kalian mau ikut gw atau mau nunggu di depan aja? "

Leni dan Rayna yang merupakan bestienya hanya bisa tersenyum sambil menunjuk kursi yang ada di depan perpustakaan.

"Ok deh kalau gitu gw masuk dulu, semoga aja ada bukunya. Kemarin gw cari soalnya ga ada kayaknya ada yang belum balikin itu buku deh."

"Iya, iya, Leta sayang sekarang masuk gih keburu diambil orang itu bukunya. "

Leta pun mengangguk mengiyakan.

Matanya menyapu setiap sudut ruangan, seketika pandangannya berhenti pada lorong paling pojok yang merupakan lorong tempat buku matematika itu berada.

Dengan cepat kakinya melangkah menuju lorong tersebut, tidak mau menyia-nyiakan kesempatan. Ia sudah melihat buku yang dari kemarin Ia cari, akhirnya sekarang ia menemukan nya, hanya perlu meraih buku itu.

Kakinya pun sampai di lorong itu, dan tangannya segera meraih buku itu, di saat itu juga dari arah samping ada tangan yang menggenggam tangannya.

Carleta (Complicated Love)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang