(2) Pria itu siapa?

26 7 1
                                    

ara pun terkejut mendengar suara asing didekatnya, pria itu ada dihadapannya, ara pun terdiam

"kok diem aja sih, gapapa ambil!" pria itu meyodorkan sapu tangannya

"eemm ii yaa.." ara pun menghapus air matanya yang telah membasahi seluruh pipi mungilnya itu, dengan gugup

pria itu pun mengambil kursi dan duduk disebelah ara, bukannya mengakhiri tangisannya,tapi ara malah semakin terisak - isak nangisnya entah apa yang dia rasakan saat itu.

" lo boleh kok nyender di bahu gue .. ini tenang aja gua gabakal apa apain lo kok, jangan takut"

pria itu menawarkan tumpangan, tanpa kekhawatiran apapun,
saat itu ara tak bisa melakukan apapun pikirannya kacau, tanpa sadar ia telah menyender kan kepalanya ke bahu pria itu

mereka nampak seperti sepasang kekasih, yang tak punya ikatan apapun, kenal saja tidak pernah.

" gua ngapain disini, dan lo siapa? "

beberapa menit kemudian ara memenjamkan mata dan bangun dari bahu pria itu,ara baru menyadari ia dari tadi sedang bersama pria asing dan dirinya menjadi sorotan orang2 disekitarnya.

"eh tenang tenang calm, gua cuma kasihan tadi ngeliat lu sedih begitu." situasi ini sangat membingungkan baginya, entah apa yang ia harus katakan kepada gadis itu

" aishhhh..." ara membenarkan rambutnya yang sudah berantakan dengan risih, dia masih tak percaya dengan yang dia lakukan tadi, dan ia langsung berdiri melangkah untuk meninggalkan kursi itu

" tungguu.." terdengar suara seorang laki2 memanggilnya dari belakang

ara pun langsung menengok kebelakang,

"ada apa lagi sih?" tanya ara dengan kesal

"sapu tangannya... " pria itu berbicara dengan nada gugup

ara kaget dan melihat ke arah tangannya ia masih menggenggam sapu tangan itu, dan membuatnya terasa malu.

" saputangan nya buat lo aja , kalo lo sedih lagi pake itu aja, atau butuh sandaran lagi datang aja ke gua, gua siap kok" jawab pria itu dengan santainya

ara sangat bingung dengan perkataan pria itu, pikirannya bercampur aduk, ia bingung harus mengatakan apa.

" makasih ya " cuma kata terimakasih yang bisa ia ucapkan. ara pun balik badan dan meninggalkan pria itu

" gua namanya hafiz lo siapa? woi? " setelah ara melangkahkan kakinya 10 langkah terdengar suara pria tadi itu, dari kejauhan namun ara sama sekali tidak mempedulikannya.

saat itu ara merasa pusing, tenggorokannya terasa kering layaknya orang belum minum air 1 tahun,ara pun mengambil air di pesta yang ramai itu.

" araaa! udah besar ternyata sekarang kamu"

"bisa dong om jodohin sama anak om"

UHUK UHUK...

ara yang sedang minum pun tersedak karena mendengar seorang pria paruh baya sudah ada di sebelahnya, dia adalah om irfan sahabat baik ayahnya.

"kamu gapapa ra? "

" ehehe iya gapapa ko om irfan" ara menaruh gelas nya kembali ke meja dan menyalami om yang ada disebelahnya dengan senyum kecil.

" kayaknya kamu kaget banget dengarnya ra, ini om bawakan anak om langsung aja deh biar tambah terkejut "

"hafiz, fizz, fizz sini! "teriak om irfan memanggil putra sulungnya itu

hafiz pun tiba menghampiri ayahnya dan melihat gadis yang ada dihadapannya

" ayah kenal sama dia yah?"
tanya hafiz kebingungan

"ya jelas kenal lah fiz, dia itu anaknya sahabat ayah
Yaitu om dodi itu yang sekarang sedang menikah lagi (sambil menunjuk arah panggung pernikahannya)

"hah masa iya si yah." hafiz pun sangat terkejut mendengarnya ko bisa si gadis ngeselin itu ternyata anaknya sahabatnya ayah, dan berarti karena ini dia nangis kejer

"tunggu tunggu, jadi dia anak om?" ara pun terkejutnya berasa mau minta ambulan

"kalian kenapa ga kenalan?" tanya ayahnya

" atau jangan, jangan udah pernah kenalan? kalo sudah kenalan ayah kan semakin gampang mempersatukan kalian" celetuk ayahnya secara kecil2 namun bisa terdengar oleh keduanya

mereka berdua pun saling diem dieman dan masih ada rasa kesel dalam hatinya.

"loh kok kenapa kalian pada diem si,
Yauda cepet deh kalian kenalan dulu"
ayahnya greget sama mereka ber 2 karna saling diem²man. Ga lama kemudian tiba² ayah nya hafiz langsung menyatukan tangan mereka berdua.

" iya iya ih,gua hafiz, tadi lo udah denger kan ? gua udah kasih tau nama gua, tapi lo malah ninggalin gua" hafiz menyodorkan tangannya dan mengatakan dengan sangat serius kepada ara

" iya bawel gua ara " sambil meremas tangannya si hafiz

hingga akhirnya hafiz merasa kesakitan. dengan penuh dendam hafiz bilang
"sakit gblk.."

ayah hafiz denger apa yg hafiz ucapin tdi Dan galama ayah hafiz bilang,

"kamu itu ngomongnya gaboleh kasar gitu sama perempuan, ucapannya harus dijaga hafiz!"

"rasainn lu"
ara membisikan kepada hafiz dengan nada pelan.

"yee awas lu ya rese amat jadi cewe"

'' bodo amat haha" ara tertawa dengan senyum licik"

"oh ya om, ara pamit dulu ya om mau keluar dulu nyari udara seger biasa om"

ara ingin menenangkan dirinya walaupun dia sudah merasa tidak terlalu parah,setelah pria itu datang semuanya berubah.

"bukannya ada gua udah jadi seger ya? " celetuk hafiz dengan polos.

"sok asik lu ah" ara ngetawain tingkah laku hafiz

" nah gini dong lo ga nangis lagi, tadi aja nangis kejer gajelas" jawabnya dengan jujur

"lo cantik kalo lagi ketawa raa.." bisik hafiz ke ara

ara pun terdiam, sekujur tubuh ara terasa kaku dan dingin seperti roket yang 1 detik lagi mau diterbangin.

ayahnya hanya bisa melihat kelakuan mereka berdua, yang seperti anak kecil itu

"udah ah gua mau pergi dulu, udah ya om" ara pun menyalami tangan om irfan itu dan ketika ingin meninggalkan nya terdengar suara pria itu lagi, lagi dan lagi, ara memutar kan badannya ke pria itu.

"gua ga lu salamin ra?" menyodorkan tangannya ke ara

" OGAH..." jawab ara dengan cepatnya

"nanti kan di pelaminan kita juga gitu ra,tunggu aja ya ra coming soon  HAHAHA " hafiz mengatakan itu tanpa berfikir panjang

jantung ara serasa mau copot, untuk ketiga kalinya

"lu tuh, baru kenal aja udah begini.." ara sebenernya seneng sih tapi kesel juga gtu.

"nanti gua buatin banyak yang spesial kata kata begini buat lo doang udah" kata hafiz

"basi ah lu" kata ara sambil memutar kan balik badan untuk keluar

"basi basi tapi tetep suka kan? lo kan yang suka?" jawab hafiz dengan geer nya membuat ara menjadi diam ditempat 5 detik

"idih mimpi kali ya lo" dia ga nyangka bisa ketemu pria gila yang bener bener ga di cerna dulu kalo ngomong

ayahnya hanya melihat tingkah laku mereka berdua, dan dia jadi teringat masa lalu dengan mama hafiz dulu. flashback amat om

SAKSIKAN EPS  BERIKUTNYA BEB😘🖤

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 26, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

TELL ME i'VE BEEN LIED TO!Where stories live. Discover now