Remember Me 04

28 1 0
                                    


Daniel bermain di rumah sang gebetan belum jadi pacar nya resmi karena sang gebetan tak pernah menjawab 'ya' atau 'tidak', pada tembakan cinta untuk nya.

"Daniel tumben datang ke sini?"tanya sang gebetan

"Seongwoo, kok nanya kayak gitu, aku main nggak boleh"ujar Daniel menatap wajah Seongwoo.

"Boleh sih, tapi aneh sekali kamu kesini kalau nggak ada alasan jelas, dan kamu juga membawa bola basket aku kan nggak bisa main basket"ujar Seongwoo

"Bola ini hanya alibi ku dan memperjelas alasan ku keluar dari rumah sakit"jawab Daniel "kamu membiarkan aku berdiri di depan pintu?"tanya Daniel, Seongwoo pun menggeser badannya ke kanan memberi ruang untuk Daniel agar Daniel bisa masuk ke dalam rumah nya.

Daniel masuk diikuti Seongwoo sesudah menutup pintu rumah nya "kita duduk di halaman belakang aja yuk"ajak Seongwoo sebab di sofa mereka melihat kakak sepupunya Seongwoo sedang mesraan di ruang tamu.

Daniel pun menyetujui dan mengikuti Seongwoo yang sudah duluan pergi ke belakang. Seongwoo mempersilahkan Daniel duduk dan balik ke dapur untuk membuatkan Daniel minuman. Seongwoo pun kembali dan duduk di samping Daniel yang dipisahkan oleh meja bulat.

"Tadi kamu bilang alibi dan memperjelas alasan kamu keluar rumah sakit? Kamu sakit ya dan kamu nggak mau dirawat di rumah sakit. Ya ampun aku harus melaporkan ke keluarga mu saat ini"ujar Seongwoo panik dan mencari hp nya yang ia lupakan.

"Nggak kok Seongwoo, aku nggak sakit tapi harus jaga seseorang"jawab Daniel

"Siapa?"tanya Seongwoo

"Sepupu ku dari Busan, dia habis kecelakaan dan aku harus menjaga nya, sepupuku punya efek khusus dari kecelakaan dia akan lupa segalanya dan aku baru kenal dan aku merasa canggung, sedangkan dia ketakutan kalau ia menatap ku"ujar Daniel "jadi mengusir suasana yang tak enak aku pun keluar dari ruang perawatan nya. Lagipula sepupu ku tak menginginkan orang masuk ke dalam ruang perawatan nya. Selain dokter dan suster."jelas Daniel dan kemudian minum air yang disiapkan oleg Seongwoo tadi.

"Kamu ingin dekat nggak dengan sepupu mu nggak?"tanya Seongwoo

"Asal kamu tau aku iri melihat kedekatan kamu dengan sepupu mu, aku pun berandai jika aku punya sepupu pasti menyenangkan, mengingat semua sepupuku ada di luar negeri adapun di korea mereka pada sombong dan sok kaya"ujar Daniel membeberkan kejelekan para sepupu nya.

"Mereka kan pada kaya semua kan"ucap Seongwoo

"Karena mereka tidak tau, CEO di perusahaan utama adalah paman ku dia adalah ayah sepupu yang kecelakaan itu"ujar Daniel "dan aku ingin dekat nya adalah ingin menjaganya"lanjut Daniel

"Kenapa?"tanya Seongwoo ingin tau dan sedikit cemburu

"Karena ibunya meninggal dan kakak nya dalam keadaan kritis"jawab Daniel "sepupuku sangat polos yang aku dengar waktu mau menyambutnya pindah kerumah kami"ujar Daniel lagi.

Daniel menghabiskan waktunya di rumah Seongwoo. Sampai jam 3 sore Daniel baru kembali ke rumah nya dan mendapati paman dan ibunya sedang duduk di ruang tv.

"Aku pulang" sapa Daniel dan terus berjalan melewati ibu dan pamannya, "darimana saja kamu Daniel?"tanya ibunya dan berdiri mendekati Daniel yang berdiri di dekat tangga.

"Abis latihan basket tadi"
"Latihan lebih penting daripada menjaga sepupu mu?"
"Eomma aku ada pertandingan jadi aku harus latihan supaya aku menang"
"Tapi tak ada seorang pun menjaga Jihoon, dan paman mu meminta mu untuk menjaga Jihoon tadi"
"Aku sudah minta izin tadi sama paman"jawab Daniel "paman Min Hoo dimana sekarang?"tanya Daniel penasaran karena tidak mendapati pamannya yang tak nampak.

Remember MeWhere stories live. Discover now