Remember Me 02

33 2 0
                                    


Jihoon berjalan menuju kelas nya dan duduk di bangku nya dan menelungkup kan kepalanya, Jihoon ingin sendiri di akhir sekolah nya di sekolah ini.
Jihoon berdiri dan berjalan sendiri menesuri koridor sekolah dan menatap lapangan sekolah, Jihoon berhenti sebentar saat Jihoon memerhatikan kegiatan osis yang harus mendisiplinkan warga sekolah.

Pemberitahuan datang bahwa hari ini tak bisa dilaksanakan belajar mengajar, biasanya waktu seperti ini diguanakan Jihoon untuk mesraan dengan Jinyoung, tapi saat ini Jihoon hanya mengelilingi sekolah nya untuk mengulangi kenangan indah di dalam hati nya, Jihoon masuk ke dalam ruang basket dan duduk di tribun penonton, Jinyoung yang mengikuti Jihoon pun mendekati Jihoon dan duduk di samping Jihoon.

Jihoon hanya melirik Jinyoung sebentar dan kembali menghadapkan wajah nya ke lapangan basket, "apa yang kamu lihat? Adakah tontonan menarik disana?"tanya Jinyoung yang menatap Jihoon. Jihoon tetap memandang ke depan sambil menjawab "lebih baik saya menatap lapangan kosong daripada menatap wajah mu yang tanpa dosa, itu membuatku marah dan ingin memukulmu" sesudah menjawab Jihoon pergi meninggalkan Jinyoung yang heran dengan jawaban ketus dari Jihoon.

Jihoon pergi ke kelas nya dan mengambil kertas dan membawa keluar kelas ia menulis surat untuk temannya, untuk Daehwi dan Jinyoung.

Selesai menulis Jihoon memasukkan surat nya ke dalam saku jas seragamnya, ia berencana akan memberikan setelah pulang sekolah. Jihoon duduk di tepi lapangan sekolah nya di luar sekolah menonton anak yang main futsal, tanpa sengaja pandangannya menangkap pandangan membuatnya marah.

Jihoon melihat Jinyoung dan Daehwi berjalan bersama geng Jinyoung dengan Daehwi bergelayut manja di pergelangan Jinyoung, salah satu temannya Jinyoung melihat ke arah Jihoon yang juga menatap ke arah Jinyoung dan Daehwi.

"Jin, Jihoon melihat ke arah kalian"adu temannya yang melihat Jihoon tadi

"Benarkah? Dimana kamu melihat nya"tanya Jinyoung terkejut dan langsung melepaskan pegangan Daehwi, Daehwi juga terkejut mendengar nya.

"Di sana"ujar temannya sambil menunjuk ke arah Jihoon. Jinyoung melihat ke arah tunjukan jari temannya.

Jinyoung melihat Jihoon yang sudah berdiri dan berlari masuk ke lobi sekolah nya tanpa melihat lagi kebelakang, Jihoon berhenti di perpustakaan dan melihat ke belakang Jihoon melihat Jinyoung mengejar dirinya, tanpa pikir panjang Jihoon pun masuk dan bersembunyi di balik buku yang berjejer rapi.

Setelah yakin aman Jihoon pun keluar dari perpustakaan dan menuju kelasnya, Jihoon duduk dan ikut mengobrol dengan kelompok Insoo.

Karena rapat nya terlihat lama maka para guru memulangkan anak-anak sekolah, Jinyoung dan Daehwi mencari Jihoon yang menghilang sejak ada pengumuman semua murid dipulangkan.

Jihoon pergi ke kantor guru untuk meminta surat keterangan pindah nya yang akan pergi nanti malam.

Jihoon mengunjungi Min Ji di ruang kesehatan dan memeluk Min Ji dengan erat, "hati-hati di jalan Jihoon" Jihoon menjawab dengan anggukan kepala nya, Min Ji menyeka air matanya dan menangis sedih "pastikan kalian sehat selalu" "noona juga. Harus sehat selalu"ujar Jihoon dan setelah itu Jihoon pergi ke kelas nya untuk mengambil tas nya.

Ternyata Jinyoung dan Daehwi belum pulang mereka menunggu Jihoon di dalam kelas, Jihoon terkejut saat dihadang Jinyoung dan Daehwi di depan pintu.

"Ada apa dengan kalian?"Jihoon bertanya dan mendorong Jinyoung dan Daehwi kebelakang. Jihoon masuk kelasnya dan memberesi semua barang nya dan tidak mendengar ocehan Daehwi dan Jinyoung.

"Stop Daehwi, berhenti kalian mengatakan aku berubah"ujar Jihoon yang mendengar ocehan Daehwi

"Kamu telah berubah Jihoon"kali ini Jinyoung lah yang berujar, Jihoon memandang tajam Jinyoung dan kemudian mendekati Jinyoung.

"Berubah? Kalian yang berubah menjadi pengkhianat di belakang ku"ujar Jihoon menjadi sinis "Daehwi. Kamu sahabatku, kenapa kamu tidak jujur padaku kalau kamu punya hubungan dengan Jinyoung dan berpura-pura mendukung hubungan ku dengan Jinyoung"ujar Jihoon kesal

"Dan kamu Jinyoung. Kamu memanfaatkan ku untuk menghindari Daehwi dari amukan fans mu"sambung Jihoon

"AKU LELAH DI PERMAINKAN DAN DIMANFAATKAN, KALIAN PENGKHIANAT ULUNG. ASAL KALIAN TAU"teriak Jihoon dan pergi dari kelas tersebut.

Jinyoung dan Daehwi hanya melongo terkejut atas ucapan Jihoon dan mereka sadar bahwa selama ini Jihoon sudah tau, Jinyoung berlari mengejar Jihoon yang sudah naik bus untuk menuju pulang tapi Jihoon turun tidak di tempat perbehentian yang dekat rumah nya, Jihoon melanjutkan jalannya terus dengan jalan kaki dan Jihoon mengeluarkan surat yang ia tulis.

Jihoon terus menatap surat tersebut dan kemudian menghela nafas dan kemudian dia mendekati tong sampah, Jihoon merobek surat tersebut dan membuang nya ke dalam tong sampah.

Jinyoung terus mencari Jihoon yang sudah tak tampak lagi, Jinyoung kembali ke sekolah dan langsung masuk ke dalam mobil nya dan membiarkan Daehwi yang menatap nya.

Jihoon pun pergi terus melanjutkan jalannya "Jihoon"Jihoon berhenti dan melirikkan kepala ke arah suara yang memanggil nya, Jihoon terkejut siapa yang memanggil nya dan seketika Jihoon berlari menghindari orang yang memanggil nya.

Jihoon melirik kebelakang orang yang memanggilnya tidak terlihat tapi ia melihat orang yang dihindari nya, Bae Jinyoung yang menatap nya dan mendekati Jihoon yang hanya melihat Jinyoung.

"Jihoon"ujar Jinyoung mengangkat tangannya niat memegang wajah Jihoon, tapi Jihoon menghindari dan jalan 2 langkah untuk mundur.

"Jinyoung ayo putus"ujar Jihoon dan berlari untuk menghindari Jinyoung. Jinyoung yang akan mengejar ditahan Daehwi.

"Besok saja kita jelaskan, orang tuamu mencemaskanmu"ujar Daehwi. Dan tentu Jinyoung pergi dari tempat ia bertemu dengan Jihoon.

Jihoon sampai di rumah nya dan melihat ibunya yang sudah siap-siap akan pergi, "kamu siap kan Jihoon?"tanya Jimin sambil memegang bahu Jihoon "tentu hyung, aku ganti baju dulu hyung"jawab pasti Jihoon dan masuk ke kamar nya.

●●●●●

Malam hari pun sampai
Wakti inilah yang ditunggu-tunggu oleh Jihoon dan keluarga nya untuk pindah.

Mereka pindah menggunakan bus. Mereka pergi secara diam-diam agar si penjaga yang berjaga-jaga di luar rumah nya tidak tau, mereka pergi keluar secara bergiliran lewat pintu belakang. Jihoon sudah naik bus dan sudah pergi meninggalkan kota Busan tempat ia dibesarkan.

Tapi saat Jihoon naik bis Jihoon mendapati perasaan tidak bagus, tetapi dihiraukan Jihoon.

Akhirnya Jihoon mendapati masalah yaitu bus yang mereka tumpangi bermasalah yaitu rem nya blong, dan bus yang mereka tumpangi masuk menabrak pembatas jalan dan berguling guling. Semua penumpang dalam keadaan parah, Jihoon dan Jimin salah satu penumpang yang selamat, tapi ibu mereka tidak selamat. Jimin koma dan Jihoon ikut koma juga.

Sebelum Jihoon pingsan Jihoon mendengar bisikan ibunya "ibu sayang kalian"dan terbentur lah kepala Jihoon dan sesudah itu pandangan Jihoon gelap. Jihoon pingsan.











Tbc
Sampai disini dulu ff remember me
Makasih yang sudah memberikan waktu luang nya untuk membaca ff ini.
Maaf ya kalau ada yang tak mengerti dengan jalan cerita nya

Makasih bagi yang memberi vote nya dan saya menerima semua komentar nya ya.

Bye bye bye👋👋👋

Remember MeWhere stories live. Discover now