13 || Sunflower

1.4K 96 1
                                    

— Vampire Prince —

Beberapa bulan berlalu hingga menyambut tahun yang baru, tidak ada yang berbeda dari kehidupan Ezekiel. Hanya saja jadwal kegiatan lelaki itu makin padat karena urusan sekolah dan latihan bersama Alexander. Selama ini Alexander makin menekannya agar pandai melakukan semua hal. Mulai dari bertarung menggunakan pedang atau apapun itu dan menggunakan sihir. Bahkan sekarang Ezekiel telah meminum darah sebagai minuman sehari-harinya. Hanya darah tanpa ada campuran rasa Strawberry. Awalnya Ezekiel tidak mau. Malah saat ia memaksa meminum darah saja, ia sempat muntah sebelum akhirnya meneguk habis cairah merah kental itu. Tapi karena Alexander rutin memberikannya darah, akhirnya Ezekiel pun terbiasa.

Lagipula, semenjak Ezekiel mengonsumsi darah, tubuhnya terasa lebih nyaman. Terlebih, kekuatannya bertambah cukup pesat karena efek darah itu. Bahkan saat bertarung dengan Alexander, Ezekiel berhasil membuat Papanya itu terbaring, tidak dapat melawan lagi yang berakhir memanggil tabib kerajaan. Dari apa yang diucapkan tabib itu, serangan yang Alexander dapatkan dari Ezekiel adalah serangan yang sangat besar, bahkan raja Vampire itupun tidak bisa menahannya lebih lama.

Sekarang kedua lelaki itu saling mengacungkan pedang di taman belakang rumah. Tatapan Alexander terlihat usil melihat Ezekiel, lain lagi dengan Ezekiel yang melihat Alexander dengan sebal.

Lantas tanpa menunggu aba, Ezekiel menyerang Alexander, mengayunkan pedangnya ke perut Alexander dengan cepat. Alexander yang sedari tau sasaran Ezekiel langsung saja menepis pedang Ezekiel yang hampir merobek perutnya dengan pedang yang ia pegang. Namun senyum miring Ezekiel perlahan tertarik. Alexander tidak sadar bahwa saat ia menepis pedang Ezekiel, Ezekiel dengan secepat mungkin mengarahkan pedangnya pada lengan Alexander.

Srek..

Satu luka menganga berhasil Ezekiel ukir di lengan Papa nya itu. Alexander terkejut akan gerakan cepat sang anak. Tidak ingin membuang waktu, dengan cepat Alexander ikut mengayunkan pedangnya kembali, namun kali ini Alexander kalah cepat karena Ezekiel telah terlebih dahulu mengayunkan pedangnya ke perut Raja Vampire itu hingga luka robek kembali terbentuk, kemudian dengan segera mungkin berbalik hingga posisi Alexander memungginya, lantas Ezekiel menendang dengan secepat kilat salah satu kaki Alexander hingga akhirnya Alexander jatuh bertumpu di tanah dengan pedang yang ia jadikan penumpu tubuhnya.

Belum selesai, Ezekiel dengan segera melempar pedang Alexander menggunakan pedangnya. Kini senyuman miring terukir di bibir lelaki yang masih muda itu.

Alexander mendengus kemudian menghela nafas berat seraya tekekeh pelan walaupun luka di perutnya terasa perih. Menguatkan diri, Alexander mencoba berdiri kembali, walaupun kakinya yang sempat menjadi sasaran tendangan Ezekiel terasa sangat sakit, bahkan terasa seperti patah. Kekuatan anaknya itu sungguh tidak main-main.

Setelah berhasil berdiri sepenuhnya, Alexander tersenyum simpul. Luka robeknya yang cukup besar dalam hitungan satu menit berhasil kembali pulih, tidak menyisakan apapun lagi. Ezekiel tidak lagi terkejut, karena ia tau hal itu adalah kekuatan murni dari keluarga Vampire-nya.

"Sekarang giliran ku untuk menyerang, Pangeran."

Seketika Ezekiel terkejut karena Alexander telah berpindah dengan cepat ke belakangnya dan kemudian memiting lehernya dengan kuat. Tidak ingin kalah, Ezekiel langsung meraih tangan Alexander kemudian dengan sekuat tenaga ia banting ke tanah. Alexander seketika meringis kesakitan, namun hanya sebentar karena sedetik kemudian ia kembali menyerang Ezekiel. Ezekiel yang telah diajarkan menebak gerakan lawan, lantas langsung menarik tangan Alexander kemudian memutarnya ke belakang dan menjatuhkan lelaki itu ke tanah.

Vampire PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang