Chapter: 1

22 5 1
                                    

"Haneul!" pekik seorang lelaki berparas lugu itu menyebut nama gadis yang dikasihinya.

"Taehyung, tenanglah dulu. Dia pasti ditemukan," ujar seorang lelaki berkaca mata yang biasa dipanggil Namjoon.

"Bagaimana bisa tenang? Dia satu-satunya orang yang aku sayangi," bentak Taehyung.

Namjoon hanya bisa terpaku menatap Taehyung yang terisak-isak diliputi kesedihan yang mendalam. Pencarian kekasihnya dalam seminggu belum kunjung membuahkan hasil.

Arus sungai yang deras membuat anggota pencarian kesulitan menemukan Haneul.

Beberapa di antara mereka sudah putus asa namun Taehyung terus memaksa mereka untuk terus mencarinya sampai ditemukan meski jasad Haneul tak bernyawa lagi.


"Kau sudah bangun rupanya," ujar lelaki berparas tampan menyapa gadis belia yang terbaring di tempat tidurnya.

"Di mana aku? Dan… kau siapa?" tanya gadis cantik berambut panjang kecokelatan itu heran.

Lelaki tampan berkulit putih yang terlihat berusia matang itu menghampiri gadis yang baru terbangun dari tidurnya dan membantunya bangkit untuk duduk sejenak di tepi kasur empuk. Sesekali gadis itu memegang dahinya merasakan sakit yang dirasanya.

"Kalau kau masih merasa pusing sebaiknya berbaringlah. Aku akan membawakan makanan untukmu," ujar lelaki itu cemas.

"Tidak… aku tidak apa-apa. Aku masih bisa bangun," ucap gadis itu mengelak.

"Tak usah memaksakan diri, berbaringlah! Aku akan membawakan makanan untukmu," ujar lelaki itu meyakinkan.

Lelaki itu bergegas pergi ke dapur. Gadis itu menuruti perkataannya dan kembali berbaring. Matanya memandangi keadaan di sekitar ruangan.

Banyak pertanyaan terbesit di benaknya. Kebingungan mendera pikirannya sehingga merasa tak nyaman untuk diam berlama-lama di tempat itu.

Tak lama kemudian lelaki itu membawa bubur buatannya, susu dan buah-buahan. Wajahnya tampak begitu ramah dengan segaris senyum tulus di bibirnya.

Gadis berambut kecokelatan itu bangkit dan bersandar di tepi tumpukan bantal di kepalanya. Ia terus memandangi lelaki itu tanpa berkedip.

"Aku bawakan ini untukmu. Makanlah supaya kesehatanmu cepat pulih," ujar lelaki itu sambil menyimpan nampan berisi makanan di meja dekat kasur.

Gadis itu memandangi makanan dengan raut wajah heran.

Melihat sikap gadis berambut kecokelatan yang masih kebingungan lelaki itu mengambil mangkuk berisi bubur dan mulai menyuapi gadis itu, "Ah, mungkin kau harus kusuapi kali ini."

Gadis itu menggelengkan kepala. Matanya memandang jauh dan tatapannya kosong. Pikirannya melayang entah ke mana.

"Kenapa? Apa kau tidak suka makanan ini? Akan kubawakan lagi makanan lain untukmu," ucap lelaki itu.

"T-tidak," si gadis memegang tangan lelaki itu.

"Sebelumnya aku ingin tahu siapa dirimu sebenarnya."

"Panggil saja aku Yoongi. Nah, sekarang makanlah dulu, nanti kita bicara banyak setelah ini. Oke?" ucap lelaki bernama Yoongi itu tersenyum ramah sambil memberikan sesuap bubur ke mulut gadis itu.

Gadis itu mengangguk dan memakan bubur yang diberikan Yoongi.

"Apa kau masih mengingat sesuatu dari dirimu? Misalnya namamu dan dari mana kau berasal," tanya Yoongi.

Gadis itu merenung mengingat sesuatu tentang dirinya namun tak sedikit pun kenangan terlintas di ingatannya. Ia kembali menggelengkan kepalanya dengan tatapan kosong.

"Hmm, begitu ya. Coba sekali lagi kau ingat satu kejadian menyenangkan, mungkin itu akan membantumu mengingat sesuatu tentang dirimu satu per satu."

"Tidak… aku benar-benar tidak tahu apa pun. Siapa diriku, dari mana aku berasal, bahkan aku tidak tahu orang-orang yang pernah ada bersamaku. Sesuatu yang aku tahu saat ini hanya kau dan ruangan ini. Itu saja," gerutu gadis itu meneteskan air mata."

"T-tapi…"

"Kumohon, jangan paksa aku mengingat sesuatu tentang diriku. Ini menyakitkan," ucap si gadis terisak-isak sambil mencengkeram kepalanya.

"Baiklah, aku tidak akan memaksamu. Tapi bolehkah aku memberimu nama supaya aku dapat menyapamu dengan mudah?" ucap Yoongi melepas cengkeraman tangan di kepala si gadis dengan lembut.

Gadis itu hanya mengangguk sembari menyeka air matanya.

"Untuk saat ini aku akan memanggilmu Aera. Jika suatu hari nanti kau ingat kembali namamu yang sebenarnya kau boleh membuang nama itu," ucap Yoongi.







Hai guys aku comeback nih bawa cerita Yoongi si sugar imut haha,

Semoga kalian sukaa dengan cerita ku yaaa dan ga pernah bosenn 😉

Jangan lupa vote and komen ya man teman, supaya membantuku biar semangat terus 💜 thx!

Cyranaru

Seconds GoWhere stories live. Discover now