Bab. 1 Her Private Life

Start bij het begin
                                    

Dua tahun yang lalu, ayah Honey meninggal dunia. Bukan karena pembunuhan terencana seperti dalam drama, melainkan karena penyakit gagal ginjal yang dideritanya. Sejak itu, Honey menjadi yatim-piatu.

Walau berstatus sebagai anak yatim-piatu, Honey tidak merasa sendirian atau kesepian. Ada Sindy yang bersedia mengelola perusahaan milik ayahnya. Walau begitu, wanita itu tidak serakah untuk merebut kekayaan Honey. Sindy adalah seorang wanita yang tidak memiliki keluarga dan divonis tidak bisa mempunyai anak sehingga menganggap Honey sebagai anak sendiri. Karenanya, kini Honey hidup bahagia dengan harta warisan tanpa perlu meracuni siapa pun.

"Sial," umpat Honey saat calon pacar impiannya ternyata sudah Sold out.

Setiap calon pacar menampilkan foto profil. Akan tetapi terdapat penjelasan bahwa bisa saja foto profil yang ditampilkan sesuai dengan kenyataan atau hanya mimpi yang tidak tersampaikan. Walau begitu, klien bisa langsung terhubung ke calon pacar yang akan dibeli jika tidak dalam keadaan sold out atau sedang dalam masa negosiasi. Di dalam masa negosiasi inilah harga dan keaslian wajah bisa diklarifikasi.

Honey termangu menatap sebuah foto profil dengan nickname 'F'. Gambar profilnya Lee dari anime Naruto. Di otak Honey, muncul dugaan bahwa F ini adalah seorang yang tinggi, kurus dan lentur. Berdasarkan tampang Lee yang dalam kategori biasa, bisa dipastikan F juga serupa.

Honey tertawa geli membayangkan penampilan F jika benar-benar mirip dengan Lee. Pasti dia adalah seorang pemuda dengan poni bundar serta pakaian ketat berwarna hijau sehingga membuatnya mirip lontong.

"Haha."

Tawa Honey pecah dan tanpa sengaja tangannya yang tidak bersalah itu menekan tombol 'buy'.

Honey membulatkan matanya ketika dia langsung terhubung dengan chat pribadi F. Lebih terbelalak lagi saat melihat harga dari F.

"Sejak kapan lontong harganya 15 juta?" Honey terkesiap, tak percaya dengan apa yang dilihatnya saat ini.

F
Hi, aku F.

"Nonsense," umpat Honey saat melihat F langsung mengiriminya pesan.

Honey menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal, bingung.

F
Hi, Bee.

F mengirimnya pesan sekali lagi. Honey mengerutkan keningnya, heran. Pasalnya dia mendaftar diri menggunakan nama Honey bukan Bee. Bee adalah julukannya saat masih sekolah dulu.

F?  Satu huruf itu mengganggu kepala Honey. Terlebih yang tahu julukan itu hanyalah teman SMA-nya saja. Otaknya mulai meracau. Dia mulai berpikir bahwa F yang di situs adalah inisial nama dari Fatah.

Honey mencoba melihat kapan F terdaftar. Cowok itu menjadi pacar sewaan sekitar dua tahun lalu. Dia juga termasuk pacar sewaan paling populer. Akan tetapi, dalam riwayat sewaannya terdapat catatan kalau F pernah cuti selama dua bulan. Dia baru aktif kembali dua jam lalu. Statusnya fresh dan belum ada klien. Pengunjung profilnya masih sedikit, 50 orang. Itu artinya dia belum sold out.

Honey mulai membayangkan bagaimana jika F itu benar-benar Fatah. Pasti semua orang di reuni akan gempar. Semua ejekan dan penderitaannya sebagai jomblo abadi pasti akan sirna seketika.

Honey belum pernah berpacaran. Walau mencintai Fatah, sejujurnya Honey tidak pernah menutup pintu hatinya. Meski begitu, deretan pemuda tampan dan menawan tidak pernah datang. Yang jelek pun, tidak pernah ada. Honey memang kaya, tetapi pemuda yang melihat harta tanpa mempertimbangkan penampilan bisa dibilang sulit ditemukan.

F
Hi, jika tidak jadi. Sebaiknya kamu menekan tombol cancel.

F kembali mengirimkan pesan. Kali ini, Honey mulai mengetikkan balasan.

Honey
Sorry, aku terlalu shock karena kamu terlalu tampan.

Honey mulai senyum-senyum sendiri.

F
Aku? Tampan? Apa kita pernah bertemu?

Honey
Tentu.

F
Di mana?

Honey
Di mimpiku.

F
😑

Honey tersenyum lebar dengan kedua tangan di pipi. Entah kenapa wajahnya terasa panas.

F
Bagaimana pacar impianmu?

Honey
Sepertimu. Bad boy, tampan, genius, mempesona dan menawan. Aku bahkan rela jadi sedotan jika kamu adalah minuman kotak.

F
Hargaku 15 juta.
Cash, no kredit.
Tunai, no transfer.
Bagaimana?

Honey ternganga. Harga F telah membangunkan logikanya yang sempat tidur.

"Lima belas juta? Sindy pasti akan memguburku di sepiteng jika tahu aku menghabiskan uangku hanya untuk membeli pacar. Bagaimana ini?"

Honey mulai bicara sendiri. Bingung. Dia ingin berpacaran dengan F tetapi tidak tahu bagaimana harus melaporkan tentang pengeluaran ini pada ibu tirinya, Sindy yang selalu membatasi pengeluarannya tidak lebih dari 15 juta perbulan. Harta warisan Honey memang banyak tetapi jika digunakan dengan tidak bijak, dia akan segera menjadi pengemis dalam beberapa bulan.

F
Bagaimana?

Honey
Tidak bisa dikasih diskon? Aku harus berhemat. Lagipula, aku belum tahu rupamu.

F
Bukankah kamu bilang sudah pernah bertemu denganku di mimpimu?

Honey
Mimpiku tidak jelas sehingga wajahmu ngeblur.

F
Haha.

Baiklah, karena kamu lucu.
Aku beri diskon 10%.

Bagaimana?

Honey
Dikit amat.
50%

F
Kamu miskin?
40%

Honey
30%, yes or no?

F
Okey.

Honey tersenyum lebar.

"Yes," ucapnya bahagia.

Honey
Jadi, kapan dan bagaimana kita bertemu?

F
Kamu yang tentukan. Jangan lupa bawa uangnya. Usahakan kamu tidak dirampok sebelum ketemu aku.

Honey mendengus.

"Dia memang menyebalkan."

F kemudian memberikan info kontaknya pada Honey. Kesepakatan itu pun resmi setelah F kini berstatus sold out.

Honey meletakkan handphone miliknya lalu menggeliat. Gadis itu bahkan berguling-guling di kasurnya sehingga membuat kasur malang itu sedikit berguncang.

"Akhirnya, aku dapat pacar diskon 30%," ucap Honey lalu menutup mata.

Jangan khawatir. Honey belum mati. Hanya tidur.

***
TBC

PACAR DISKON 30% [ New Version ]Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu