13 |kamu mau?

1.7K 284 11
                                    





Barom sebenernya udah lama sih mau ngajakin Rosie date berdua gini sambil jalan-jalan. Tapi minggu kemaren gak sempet makanya hari ini pas ada waktu kosong langsung jalan.

Pria itu akhir-akhir ini seneng banget nyiumin tangan Rosie. Begitu sampai di salah satu mall keduanya mutusin buat makan terlebih dahulu, Barom yang milih tempat sedangkan Rosie ngikut aja.

Banyak pasang mata yang frontal liatin mereka, bahkan ngambil gambar tanpa izin. Walaupun Barom bukan musisi kaya Angga dan Bian tapi fansnya juga banyak. Jadi dia biarin aja asal gak ganggu.

Sambil nunggu makanan Barom sempet nyiumin tangan Rosie lagi yang ada tato cherry nya. Bikin fans- fansnya Barom seketika heboh.

Seharian ngedate di mall capek juga, selain keliling fans Barom juga bikin capek. Pada akhirnya Rosie sama Barom balik ke appartement dengan kantong belanjaan.

Gak banyak yang mereka beli, palingan cuman baju sama cemilan doang karna ribet banget kemana-mana di ikutin orang. Kini keduanya telah memakai pakaian rumah, duduk di sofa sambil menikmati wine.

"Kemarin gimana party-nya? Seru?" Tanya Rosie sambil memainkan jemari Barom di pahanya.

Barom tampak berpikir sejenak selum menjawab, "Lumayan, soalnya banyak temenku yang dateng juga"

"Cewek-ceweknya gimana?"

"Yaa.. gitu, kan type ideal aku cuman kamu doang" Jawab Barom sambil nyengir.

Rosie speacless, lalu tertawa.

"Pinter banget ngomongnya!" Protes Rosie.

"Eh tapi by, kamu kenal sama Hwim? Kok dia tau kamu sih?"

"Ohh dia, " Rosie meneguk wine nya sejenak.

"Kan kemaren pas jam makan siang aku sama Jisoo duduk di bangkunya Angga, nah kebetulan ada Gibran dan gak lama Hwim dateng sama Bian juga"

"Lagi ngerjain lagu yaa si Angga?" Tanya Barom sambil ngelus tangan Rosie yang mainin jarinya tadi.

"Kayanya, Gibran ganteng yaa ternyata" saut Rosie sambil senyum.

"Tapi sayang type idealku cuman kamu Hehehe" lanjutnya kemudian tertawa.

"Aww so cringe!"

"Dia anaknya kalem banget, tapi kadang normal juga gak ngerti deh.. padahal keluarganya tuh gak ada yang kaya dia"

"Hah gimana?" Tanya Rosie bingung sendiri.

"Yaa pokoknya si Gibran beda sendiri deh di keluarganya" jelas Barom singkat.

((Maybe, nanti buat konten berikutnya heheu next book keluarganya gibran castnya))

Selama dua jam mengobrol tentang apapun, kini keduanya hanya melakukan cuddle di sebuah sofa. Barom berkali-kali mengelus puncak kepala Rosie sambil tersenyum layaknya orang yang sudah kehilangan akal.

Rosie mengcup bibir Barom untuk kesekian kalinya. Gak ada kata yang keluar tapi mereka cukup senang, dan beberapa kali tertawa saat pandangannya bertemu.

"By mau gak malem ini?" Tanya Barom dengan senyumnya.

"Kamu lagi pingin yaa" goda Rosie di iringi kekehan dari mulutnya.

"Iya, kamu mau? Kalo engga juga gapapa lagian aku gak mau maksa kamu" kata Barom, sedangkan Rosie melting sendiri.

Rosie memimpin ciuman dan Barom cukup kewalahan juga balesnya. Tak menghiraukan lumatan keduanya, ia mengangkat tubuh Rosie ke dalam kamar dan menidurkannya di atas kasur. Barom melepas ciumannya dari bibir manis Rosie dan beralih ke leher jenjang pacarnya itu dengan kecupan-kecupan kecil.















Pagi itu Rosie bangun lebih cepat, sebelum melangkahkan kakinya menuju kamar mandi ia mengecup bibir Barom yang masih terlelap di sampingnya.

Tak banyak kegiatan yang di lakukannya hanya menyedot debu, memcuci gelas bekas wine semalam, merapihkan beberapa majalah, dan membua toast alpukat dengan poached egg untuk sarapan.

Di pagi hari keduanya emang sangat memperhatikan pola makan, jadi gak heran kalo tubuhnya tetap proporsional. Saat sore Barom akan mendatangi pusat gym, sedangkan Rosie hanya mengandalkan karpet yoga di appart.

Semenjak mereka menjalin hubungan keduanya jadi jarang berkunjung ke club atau sekedar bar dan lebih memilih untuk mengabiskan waktu berdua di appart.

Setelah membersihkan diri, Rosie membangunkan Barom dan menyuruhnya untuk sarapan. Waktu menunjukan pukul 8.30 pagi, dan hari ini Barom memiliki pertemuan jam 11 nanti.

"By, ayo bangun ih!" Rosie mengguncang tubuh Barom yang masih terlelap.

"By.. banguninnya yang lembut dikit kek" protes Barom padahal matanya masih merem.

"Ih bukannya bangun malah protes kamu nih" omel Rosie, lalu menyibak selimut yang di pakai Barom dan menggelitik pinggangnya.

Barom yang kegelian meronta dan membuka matanya. Menatap Rosie tak percaya dan merengek layaknya bayi.

"Ayo mandi!" Rosie menarik tangan Barom.

"Gak mauuu" rengeknya.

"Aku ambil nih yaa jatah sarapan kamu" ancam Rosie yang membuat Barom tertawa keras.

"Gapapa kalo kamu mau, biar pipi kamu tumpah"

"Ihh ngaco!" Reflek Rosie nabok pipi Barom pelan lalu kembali menarik tangan Barom agar mandi. Tak terasa perdebatan keduanya mengabiskan waktu yang lama.

"Barom! Astagaa... mandi!"

"Mandiin yaa?"

"Iya bayi gede astaga.. buruan!"




×××

Tolong banget guys chapter yang belum di vote --lebih baik di vote dulu sekarang.

Gak rugi juga kan kalo vote? Emangnya sebanyak apa chapternya sampe gak mau ngevote gitu? Elahh cuman 20chap doang padahal...

Ohyaa tolong  yaa kalo mau komen vote dulu, yahh kan jadi ketauan sidernya hahahaha

Jangan lupa Votemment!

See you,

cherry n. whisky ✔Where stories live. Discover now