Baru saja keluar dari kelas Mbak Pacar mendapati gawainya berbunyi tanda chat masuk via LINE.
'CSYG' nama yang tertera dilayar. CSYG singkatan dari Cho Seungyoun, iya harusnya hanya CSY tapi Seungyoun dengan isengnya menambahkan G agar menjadi SYG alias sayang. Geleuh.
Geleuh-geleuh tapi niat untuk menukar juga nihil. Dasar pacarnya Seungyoun.
CSYG Udah keluar kan? Aku tunggu di parkiran
Me Oke tunggu bentar
Perempuan itu mulai jalan ke arah parkiran, sebenarnya dia juga tidak meminta bahkan bukan tipe yang harus diantar jemput oleh pacar sendiri. Kalau bisa sendiri ya mending sendiri. Independent woman.
Tapi kebetulan Seungyoun tahu mbak pacar sedang tidak membawa kendaraan, jadi apa boleh buat lagian apa susahnya sih jadi penumpang, keluh Seungyoun.
Sesampainya di mobil Seungyoun menyambut Mbak Pacar dengan senyum puppy eyes andalannya.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Seneng banget?" Sindir Mbak Pacar.
"Iyalaaaah kangen!" Jawab Seungyoun riang yang mulai menghidupkan mesin mobil dan meninggalkan parkiran Fakultas kekasihnya.
Mbak Pacar merotasikan matanya, "Jangan banyak bercanda lo," ancamnya dan mulai menghidupkan lagu. Sebenernya dia deg-degan banget liat senyum Seungyoun, one of her favorite things from her boyfriend, Cho Seungyoun.
"Mau kemana dulu?" Mbak Pacar hafal betul tabiat Seungyoun yang bakal 'demam' kalau pulang cepet. Lagi pula sekarang masih siang menuju sore.
"Makan dulu aja yuk?"
"Emangnya belum makan?"
"Udah sih sebelum jemput kamu tapi kamunya belum kan?" Tebak Seungyoun.
"Kamu mau ke studio?" Bukannya menjawab pertanyaan Seungyoun, Mbak Pacar malah memberikan pertanyaan lain sebagai balasan.
"Loh kok bisa tauuuu?"
"Ya iyalah, belum jadi pacar aja diajakin mulu ke studio apalagi sekarang," jawabnya sambil menghembuskan nafasnya. Lelah sendiri menanggapi pacarnya.
"Kangen ya yang masa pedekate emang paling indah," mulai bersuara mulut dangdutnya.
"Sama aja."
"Sama aja bikin seneng?" Tanya Seungyoun dan cuma dibales deheman sama Mbak Pacar, membuat Seungyoun automatis mendekap perempuan itu menggunakan tangan kiri.
"Lo lagi nyetir kalo lupa!" Hardik Mbak Pacar dalam dekapan Seungyoun.
"Yaudah sih gak bikin terganggu juga, lagian udah biasa masih aja malu-malu kamunya. Gemes!" Semua yang diutaralan Seungyoun barusan 100% benar adanya.
Untunglah Seungyoun punya pacar yang dikategorikan mungil— dibandingkan Seungyoun sendiri tentu, jika ganti gigi tidak susah, paling kadang-kadang lengannya sudah sampai di bahu Mbak Pacar, kadang-kadang lagi Mbak Pacar yang membatu ganti gigi. TETEP AJA NGEREPOTIN.
***
Mereka sudah sampai di studio, sebelumnya sudah membeli makanan terlebih dahulu untuk Mbak Pacar dan memutuskan makan di studio saja.
Ternyata di studio sudah ada beberapa teman Seungyoun, tidak kaget tapi tetap saja. Mana mau makan juga, makanan yang dibeli cuma satu tidak cukup dibagi banyak gini. Lagian pada mau makan satu ber- berapa ya? Mbak Pacar malas menghitung.
Seungyoun yang sadar daritadi kekasihnya hanya duduk tanpa menyentuh makanannya berjalan mendekat, "Kenapa nggak dimakan?"
"Nggak enak sama temen kamu," jawab Mbak Pacar pelan takut kedengaran sama Seungwoo dan Hangyul.
Jadi hanya Seungwoo dan Hangyul yang masih tinggal di studio, beberapa anak lainnya sudah pulang semenjak mereka datang.
"Yaampun kenapa sih? Udah ah dimakan aja udah dingin kan," Seungyoun menyentuh bungkusan makanan tersebut. "Udahlah Hangyul sama bang Seungwoo doang ini santai," tambah Seungyoun sambil membuka makanannya.
Karena sadar ada aroma makanan Seungwoo dan Hangyul yang fokusnya daritadi menghadap ke komputer memutarkan badannya.
"E-eh bang Seungwoo sama Hangyul udah makan belom?" Tanya Mbak Pacar, basa-basi.
"Mau udah atau atau belum, sekarang kamunya makan!" Tegas Seungyoun dan itu terdengar galak.
Sekalinya Cho Seungyoun galak udah deh, Seungwoo kembali menghadap ke komputer, Hangyul memainkan gitar listrik terdekat sedangkan Mbak Pacar pasrah disuapi Seungyoun.
