1. 1Q84

11.1K 1.5K 123
                                    

"Apa yang bad boy deh aku.." keluh Seungyoun sambil menyederkan kepala pada bahu kekasihnya.

"Nggak tahu tanyain aja ke mereka."

Seungyoun mengangkat kepalanya dan menatap ceweknya itu tajam. "Kamu dulu juga bagian dari mereka ya!"

"Yaudah kan dulu nggak usah dibahas sekarang."

Seungyoun gemas dengan jawaban perempuan itu hanya bisa menarik pipinya keras-keras. "Sakit anjir, lepasin gak tangan bau lo!" Ancam si perempuan yang daritadi mencoba anteng dengan kelakuaan Seungyoun yang ada-ada saja.

Seungyoun langsung saja melepaskan dan mengendus tangannya, bodoh. "Iya bau orang ganteng," jawabnya tanpa ada tanggapan lebih lanjut dari si puan.

Karena prinsip perempuan itu kalau sudah mendengar kata-kata tidak penting dari mulut Seungyoun hanya dianggap angin lalu, membuat pusing kalau terlalu dipikirkan.

Sebenernya Seungyoun ingin sekali berucap, "Respon dong yaaaang," sambil pura-pura nangis mulutnya sampai dimajukan 5 meter. Tapi mana mempan oleh kekasihnya.

"Aku macarin cewek berhati batu." Ada lagi aja pembahasan dari mulut Seungyoun-Seungyoun ini.

"Kenapa dipacarin," ini bukan pertanyaan tapi lebih ke pernyataan untuk Seungyoun.

"Karena.... dia.... adalah kamu," jawab Seungyoun lembut sambil menggenggam tangan mungil itu dan menggoyangkan kesana kemari.

"Oh hebat juga si kamu," jawab perempuan itu enteng.

"Hebat. Sampe udah pacaran sama si kamu dianya tetap kayak pertama kali ketemu," Seungyoun berhenti sebentar kembali memandang perempuan yang ia sayangi sedang membaca buku. "Iya kayak pertama kali ketemu masih galak, judes, dan galak." Sambung Seungyoun sengaja mengulang kata galak.

Seungyoun kembali melanjutkan, "Mbak yang lagi baca buku saya kadang suka mikir si kamu alias cewek saya ini beneran sayang sama saya apa prank doang hahaha.." Seungyoun tertawa hambar, ia mulai melonggarkan genggaman tersebut.

Namun dengan cepat si puan menggenggam erat kembali dan menatap lekat manik mata Seungyoun karena sedaritadi ia fokuskan untuk membaca buku.

"Maaf..." gumam perempuan itu yang masih bisa terdengar oleh Seungyoun. "Maaf kalo aku galaknya double pake judes juga... I'm the worst at showing affection and I'm not good enough for you but I swear I tried so f***ing hard for you and our relationship."

Seungyoun hanya bisa diam melihat kekasihnya. Dia panik sekali melihat si puan menanggapi dengan serius.

"Hey, I know you so well. It's okay, I mean I was joking. Liat deh daritadi kamu baca bukunya cuma halaman segitu terus makanya makin aku godain, aku tau kok kamu nggak konsen baca karna aku goda terus hehehe."

Tangan mungil yang tadi berada digenggaman Seungyoun kini beralih ke rambutnya. Benar si puan sedang menjambak rambut Seungyoun.

"I was joking as well," perempuan itu menarik salah satu ujung bibir, membentuk smirk, "Kalo lo lupa gue kenal lo bukan dari kemarin sore. And I've noticed that you want to joke around with me while I WANT TO FOCUS WITH MY 1Q84!" Ceweknya berhenti sebentar karna capek teriak, "Anyway did you touched by my sweet words? I hope you didn't because you really deserve my galakness sweetie," diakhiri kedipan mata, Seungyoun tidak bisa berkutip banyak.

Seungyoun hanya bisa menanggapi dengan salah satu kutipan di buku 1Q84 karangan Haruki Mukarami tersebut, "I can bear any pain as long as it has meaning."

"Bacot."

Sagikae; Cho SeungyounOnde histórias criam vida. Descubra agora