Bagaimana dengan mempelai pria? Apakah masih bekerja?

Pasca peristiwa yang menimpa Hye membuat Hyun semakin over protektif, dia mengutus empat pengawalnya yang siaga mengawasi aktivitas Hye. Pria itu juga melakukan perbuatan ilegal meletakan alat pelacak di ponsel Hye tanpa sepengetahuan gadis itu.

"Hye, ada teman mu." Terdengar suara nyonya park lantang di depan pintu kamarnya. Sesaat Hye merapikan dirinya, melangkah menemui temannya. Hari ini mereka berencana perawatan spa untuk calon mempelai wanita.

Baru saja Hye mendudukan pantatnya di mobil, ponselnya bergetar. Sesaat dia tertegun dengan nomor asing yang menelfonnya.

"Hallo" Hye meletakan ponsel di kupingnya, matanya membulat demi mengetahui siapa yang menelfon.

"Guys, aku minta maaf sekali untuk spa nya nanti saja. Ini emergency." Hye keluar dari mobil dengan terburu-buru.

"Dapat ditebak, kalau bukan camer mungkin pacar, sampai terbirit-birit begitu dia-nya lari." Celetuk Ara, temannya yang lain ikut membenarkan lalu bergegas pergi.

**

Nyonya Hiroshi menatap Hye yang membungkuk memberi hormat padanya, tatapan wanita itu seperti biasa, tajam, kaku dan dingin.

"Istirahatlah karena kau pasti kelelahan." Ujar nyonya Hiroshi, hye akhirnya bisa bernafas lega.

"Selamat beristirahat nona" Ujar sekretaris nyonya Hiroshi lembut, wanita itu deperkirakan seusia dengan ibunya.

"Terima kasih." Jawab Hye.

Tentu saja Hye teramat kelelahan, dia baru landing tiga puluh menit yang lalu.

Hye mengambil jubah mandinya, berendam di air hangat adalah solusi yang baik untuk tubuh yang kelelahan.

"Daebak." Mata hye terperangah dengan pemandangan yang dilihatnya, dia mengerjapkan matanya, mulutnya ternganga.

"Kapan mereka menyiapkan ini?" Hye menyecap air yang mengisi bathub, di tepinya sudah berjejer beberapa lilin aroma aroma terapi. Di atas air bertaburan bunga mawar merah, indah seperti di drama seguk ketika ratu akan mandi. Dia langsung menceburkan diri, menyandarkan punggungnya dengan nyaman.

"Segarnya" gumam Hye.

Baru beberapa menit memejamkan mata, tiba-tiba dia mendengar seseorang menggeser daun pintu kamar. Hye menajamkan pendengarannya, menduga-duga barangkali pelayan yang mengantarkan sesuatu. Hye mengambil earphone di sisi kamar mandi, mendengarkan musik relaksasi sambil berendam adalah pilihan terbaik.

"Damainya." Gumamnya, dia tidak menyadari seseorang sudah berdiri di sisi bathub mengawasinya, dia adalah Hyun yang sudah berdiri di sana sejak tiga menit yang lalu.

Hye masih saja belum menyadari ketika Hyun masuk ke bathub bergabung di sisinya, bibirnya tersenyum evil. Niat nakalnya seketika muncul untuk menggoda gadis itu, dia mengecup punggung Hye reflek membuat gadis itu tersentak dan menyerang Hyun membabi-buta.

"Ini aku, sayang." Hyun merengkuh Hye menenangkan gadis itu, ada penyesalan telah membuat gadisnya ketakutan. Tubuh Hye menggigil gemetar, dia teramat ketakutan.

"Maaafkan aku, sungguh aku menyesal." Hyun mengelus rambut Hye lembut, diusapnya wajah Hye beberapa kali dengan telapak tangannya.

"Kok kamu bisa di sini?" Tanya Hye setelah merasa cukup tenang, dia melempaskan diri dari pelukan Hyun, menutupi dirinya dengan kedua tangannya.

"Karena gadis ku di sini." Hyun menjulurkan tangan bersiap ingin menarik Hye namun gadis itu menolak, dia makin merapatkan tangannya ke dadanya, agar Hyun tidak melihat sesuatu yang harus dilindunginya.

STAY WITH ME (Season 2) (Completed✅)Where stories live. Discover now