Meet You |15

3.3K 263 3
                                    

Hari selasa di pagi hari, Mama Dewa datang dengan Papanya mengejutkan Dewa. Orang tuanya datang pukul 6 pagi pas! Nggak kurang nggak lebih.

"Mama bawain kamu nasi goreng seafood." jawab Mamanya enteng saat Dewa menyatakan keterkejutanya mendapati kedatangan mereka.

Tanpa menunggu dipersilahkan, Mamanya langsung masuk menuju dapur. Tak beda jauh dengan Dewa, Rere yang tengah mengaduk isi kulkas untuk membuat sarapan juga terkejut. Dia berdiri dan langsung menghampiri Mama Dewa.

"Mama sama siapa kesini?" tanya Rere setelah mencium tangan ibu mertunya.

"Sama Papa, itu orangnya." Rere ikut menoleh ke arah yang di tunjuk Mama Dewa. Dia mendekat dan menjabat tangan Ayah mertuanya.

"Kamu belum masak sarapan Re?" tanya Mama dari dapur.

"Baru juga Rere tanya ke Aku mau sarapan apa eh si Mama udah sampe sini aja." itu jawaban Dewa. Rere menyenggol pinggang suaminya pelan.

"Ya bagus dong. Mama juga bawa sarapan buat kita. Nggak usah masak Re. Kamu mandi aja sana, biar Mama yang siapin."

"Aku aja Ma yang siapin sarapan. Mama sama Papa bisa nonton tv dulu sambil nunggu."

Mama Dewa mengibas tangan. Menolak usul Rere. "Kamu mandi aja, nanti Mama mau ajak Kamu keluar biar nggak lama nunggunya. Mama krik-krik juga kalo nunggu sendirian."

Rere menengok ke sampingnya dimana Dewa merangkul bahunya. Meminta pendapat. "Ya udah, Dewa juga mandi deh. Nanti Dewa anter sekalian."

"Pakai mobil Rere aja. Mama mau pindah ke beberapa tempat. Lebih praktis."

Dewa menghela nafas pelan. Mobil Rere. Tersenyum kecut Dewa mengangguk. Dengan sialanya, ucapan Haikal bulan lalu kembali merasukinya. Dan ego laki-lakinya merasa terusik.

*****

Rere berhasil memarkir mobil hitamnya setelah berkeliling mencari spot kosong. Pagi ini Handoko Medical Center tampak penuh.

"Mama sudah bikin janji sama Dokter Ginar, dokter kandungan yang Mama rekomendasikan. Jadi kamu tinggal periksa aja, Re."

Rere menoleh dengan sedikit terkejut. Bodohnya, Ia tak menanyakan alasan Mama mertuanya mengajak Ia ke rumah sakit, mungkin karna nama rumah sakitnya berbeda saat Mama saat merekomendasikan dokter kandungan tempo hari.

"Kenapa nggak bareng Dewa, Ma?" tanya Rere.

"Kamu aja dulu. Mama yakin Dewa subur kok, nggak mandul." Mama melirik Rere sebentar dan kembali melanjutkan langkah. Sementara Rere merasakan sebuah cubitan kecil di dadanya. Meski terbiasa, Dia tetaplah Rere yang selalu merasa terintimidasi dengan hal sepele.

Saat sampai di depan sebuah pintu putih dengan tulisan nama dokter Ginar. Mamanya langsung mengetuk pintu dan membukanya.

Seorang dokter perempuan yang cantik menyunggingkan senyum melihat kedatangan Mama Dewa. Membenarkan letak kacamatanya, Dia menghampiri Mama Dewa dan mencium kedua pipinya. "Tante Maya apa kabar?" tanya si dokter ramah. Rere merasa ini bukan kali pertemuan ke berapa.

"Baik. Kamu apa kabar? Ibu kamu sehat?" tanya Mama Dewa ramah. Tak seperti interaksi Rere dan Mama Dewa yang terbilang kaku dan masih canggung untuk ukuran Mertua dan menantu yang hampir dua tahun terjalin.

"Sehat tante. Mama juga sehat, masih sibuk dengan operasinya." pandangan dokter Ginar bertemu dengan Rere yang sedari tadi diam menatap mereka. "Ini.. Istri Dewa?" tanya dokter itu tak yakin.

Meet You (TAMAT) Where stories live. Discover now