Ternyata memang orang tua mereka mejalin hubungan. Awalnya tidak erat, sampai di suatu keadaan papahnya Yena melihat kegigihan bunda yang membangun rumah tangga seorang diri. Hati papah tersentuh dan dia ingin membantu bunda dengan menikahinya.
Setelah mereka tau bahwa orang tua mereka menjalin hubungan dan setelah orang tua mereka tau bahwa mereka berpacaran, mereka diberi waktu untuk menyetujui atau tidak masalah pernikahan ini.
Yena, jelas. Dia tidak pernah setuju papahnya berselingkuh, maka mungkin dia tidak akan menyetujui pernikahan itu.
Tapi Jihoon
Dia juga tidak setuju kalau ibundanyalah yang menjadi 'pelakor' dari papah sang pacar.
Terlebih lagi dia jadi tidak bisa menikahi Yena.
Ya
Memang Jihoon telah berpikir sejauh itu.
Tapi dia tak kuasa menyakiti hati sang ibunda yang baru saja menemukan pengganti sang kekasih lama.
Bahkan Jihoon mungkin menjadi faktor yang menyebabkan bundanya mau menikah lagi.
• • •
"Gimana?" -Yena
"Hah? Apaan?" -Jihoon
"Ishhh kamu mikirin apaan sih." -Yena
"Maaf...tapi aku bingung, aku harus nolak pernikahan itu atau ngga."
"Kok gitu? Emangnya kamu mau kalau bunda jadi pelakor antara orang tuaku. Yaahhh meski aku juga keknya gabakal marah sama bunda, tapi kan kita jadi gabisa menikah." -Yena
"Yaa aku gamau kalau bunda jadi pelakor, aku juga mikirin itu. Tapi aku takut bunda sakit hati karena selama ini aku lumayan mengidam-idamkan sosok ayah, dan bunda selama ini belom terpikir untuk menikah lagi. Makanya mungkin bunda ingin menikah karena kemauanku. Aku...pasti mengecewakan kalo menolaknya, tapi aku juga ingin kita menikah."
Yena terdiam. Dia mencerna pelan-pelan perkataan Jihoon karena tadi Jihoon ngomongnya satu tarikan napas/gadeng.
Yena paham perasaan Jihoon. Disisi lain dia yakin akan menerima bunda Jihoon sebagai bundanya karena Yena memang sayang sama bunda.
Hanya saja dia takut mamahnya yang sakit hati, karena dia pun masih istri sang papah.
Yena menggenggam tangan Jihoon.
"Aku akan berada disisimu. Tentukan pilihanmu, aku akan mendukungnya."
"Gimana jika aku gak menolak pernikahan itu?" -Jihoon
"Kita bisa saling menyayangi sebagai saudara." -Yena
Jihoon tersenyum. Hatinya bergetar dan tersentuh mendengar Yena berkata begitu.
Tiba-tiba ada pesan masuk ke teleponnya.
Bunda💕 Jihoon Bunda tau pasti kamu berat untuk memutuskan Tapi tolong pilih sesuai hati kamu Bunda gamau bunda jadi ngeberatin keputusan kamu Gausah terlalu mikirin bunda Cukup pilih apa yang mau kamu pilih Bunda dipihakmu
Baiklah, Jihoon tau jalan mana yang harus dia pilih.
~~~
2 years later
Seorang bayi perempuan telah lahir ke dunia.
Dan yang pertama melihatnya adalah Jihoon
"Yena..."
"Hoon..."
Dua orang yang saling mencintai itu bertatapan.
"Akhirnya."
"Ayo kita rawat dia bersama."
"Kita rawat adik kecil kita agar tumbuh kuat seperti Yena noona-nya."
"Dan tumbuh menjadi orang yang pintar seperti Jihoon hyung-nya."
~fin~
HAHAHA PADA BINGUNG GA?
Nih ya aku jelasin singkat lagi barangkali ada yang gangerti.
Jadi awalnya Yena sama Jihoon itu sahabatan dan ternyata mereka saling suka jadi mereka pacaran. Nah, diawal kan aku bilang kalo papahnya Yena itu selingkuh, nah selingkuhnya itu sama bunda dan otomatis bunda jadi calon ibu tirinya Yena karena papahnya bilang mau nikahin selingkuhannya.
Nah, Bunda sama Papah inituh awalnya emang ga saling kenal. Mereka kenal tapi mereka gatau kalo anak mereka pacaran. Jadinya yahhh runyam
Trus setelah 2 tahun kemudian, itu yg lahiran bunda (anaknya bunda sama papah so pasti), tapi emang Jihoon yang nemenin bunda lahiran.
Terus arti 'mencintai' yg di momen itu yaa maksudnya mencintai sebagai saudara yaa jadi aku bukan bikin mereka jadi incest
Dan buat ka itok, HUWEEEEEE MAAP YAK INI BARU JADI DI MINGGU TERAKHIR GA raindulce 😭😭😭😭
Semoga aja kalian dan ka itok suka sama cerita-ceritaku. Jangan lupa mampir ke ceritaku yang lain yaa💕💕
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.