Lee Taeyong.
Tidak ada lagi yang tidak tahu jika pemuda dengan satu orang anak ini adalah sosok yang paling kuat dan tegar sedunia.
Lee Taeyong hanya pria biasa berumur 30 tahun, melakukan segalanya sendirian untuk mengurus anaknya yang berumur 5 tahun. Tidak ada yang ia harapkan, tidak ada yang membantunya, semua ia lakukan sendirian.
Sebenarnya cerita cintanya sedikit rumit hingga seorang anak yang bernama Lee Mark bisa ada bersamanya. Ya singkatnya, ia dan mantan suaminya yang bernama Seo Jhonny bercerai. Dan secara hukum hak asuh sepenuhnya milik Taeyong. Secara hukum pula, ia mengganti nama anak lelakinya menjadi marganya yaitu, Lee.
Taeyong bekerja sebagai karyawan disebuah perusahaan untuk membiayai kebutuhan keluarganya. Oh ya, anaknya bernama Lee Mark. Nama amerika pemberian ayahnya tidak ia hilangkan. Namun di akte kelahiran namanya tercatat sebagai Lee Minhyung. Ya sedikit agak ribet, namun ia membiarkan orang orang memanggil anak itu Mark.
Anak berumur 5 tahun yang menggemaskan dan juga pintar. Semua orang menyebutnya jenius, cheerfull dan tampan. Namun jika dirumah, anak manis itu selalu manja terhadap Taeyong, sampai Taeyong kehabisan akal untuk menghadapi anaknya.
"Paa..." Mark membuka pintu kamar papinya sambil menggosokkan matanya. Sebuah bantal kepala ia peluk di tangan kanannya.
Taeyong membuka matanya ketika mendengar deritan pintu berbunyi, ia mendonggak melihaf pintu, "ohh mark?.. kenapa sayang?.." Taeyong mendudukan dirinya, menggosok matanya perlahan. Ia melirik jam. Dalam hati ia menyerngit kesal, sekarang baru jam 1 subuh dan Mark membangunkannya? Baru satu jam yang lalu ia pergi tidur.
"Kemarilah..."bukannya marah, Taeyong malah berucap lembuf sambil membuka tangannya. Mark berjalan, lalu naik ke atas kasur papinya dan memeluk leher pria kurus itu. Ia meletakkan kepalanya ke ceruk leher papinya.
"Kenapa, hm?.." Taeyong bertanya lembut sambil mengelus punggung Mark.
"Mark mimpi buruk papi.. Mark takut.." adu Mark dengan nada menyedihkan.
Taeyong tersenyum teduh, "tidak apa.. papi disini menemani Mark.."
Mark mendonggakan wajahnya, melihat wajah papinya, "Mark tidak bisa tidur jika sendirian, papi. Eum.. Mark boleh tidur sama papi?.." anak itu bertanya.
Taeyong mengangguk, "tentu, sayang." Ia menurunkan anaknya dari pangkuannya dan ia letakkan di kasur. Mark berbaring di sebelah papinya dengan wajah berbinar. Taeyong kembali membaringkan tubuhnya dan menopangkan kepalanya kesamping, melihat Mark.
Ia mengelus ngelus perut Mark agar tertidur, "tidurlah sayang. Papi disini selalu menjaga Mark.."
.
.
.
Seongwu meletakkan tas kerjanya di meja kantor. Ia menghela nafasnya berat, lalu melepaskan mantelnya dan sampirkan di kursi kerjanya. Ia mendudukan dirinya di atas kursi.
Ia menyeka keringat yang ada di dahinya dan sejenak menormalkan nafasnya yang masih terlihat tersenggal senggal.
Baru pagi hari, namun rasanya sudah seperti lari marathon 20 kali. Sudah menjadi kebiasaan Taeyong terbangun pukul 3 pagi apapun yang terjadi. Ia membereskan maupun menyiapkan segalanya. Membersihkan rumah, memasak, membangunkan Mark, menyiapkan anak itu kesekolah, hingga mengantarkan anak itu kesekolah. Semua ia lakukan sendiri. Jadi tak ayal jika kalian menemukan Taeyong tepar di atas kursi kerjanya.
Tok tok
Taeyong membuka matanya ketika mendengar seseorang mengetuk meja kerjanya, iya menormalkan posisi duduknya, "ohh jungwoo-ssi..."
BINABASA MO ANG
Everything Possible ;jaeyong
FanfictionHati Lee Taeyong yang sudah terlanjur tertutup akibat pekerjaan dan tanggung jawabnya sebagai orang tua tunggal terhadap Mark Lee membuatnya lupa bahwa ia masih sangat pantas untuk dicintai. Apakah ia akan menerima orang itu? Pria Jung itu? ".. Taey...
