Part 1 [Presents]

116 26 5
                                    





Pria itu segera melangkahkan kakinya setelah berhasil memasukkan kode pintu kamar tersebut, ia menekan sakelar lampu membuat ruangan yg tadinya gelap jadi terang,  tanpa berfikir panjang ia menuju sebuah kamar satu-satunya ditempat itu,  membukanya dengan pelan


Niatnya ingin melangkahkan kakinya terhenti saat matanya menangkap sosok yg sedang tidur memiringkan tubuhnya,  ruangan kamar itu bahkan masih terang dengan lampu yg masih menyala,  mengingat waktu sudah menunjukkan pukul 23:35 waktu setempat,  pemuda itu berfikir mungkin ia ketiduran dan lupa mematikan lampu kamarnya


Pria itu melangkah mendekat kearah gadis yg sedang terlelap itu,  menumpukan satu lututnya disamping tempat tidur gadis itu


Memandangi gadis itu lekat, kemudian matanya mulai memanas dan berair,  menundukkan kepalanya mengalirkan air mata yg sudah tak dapat lagi ia tahan,  terdengar isakan kecil dari pria itu.

        "Yeol.. "

[Wendy's pov]

Aku tak tau aku sedang bermimpi atau tidak,  aku mendengar sebuah isak tangis seseorang sangat jelas.

Saat aku membuka mataku,  aku melihat seseorang sedang menunduk didepanku, aku tau isakan itu darinya,  aku hanya bisa melihat rambutnya karena ia menundukkan kepalanya tapi aku tau pasti siapa dia

     "Yeol" lirihku


Aku sedikit merasa terkejut karena ia disini,  dia bilang akan menemuiku segera, tapi aku tidak berfikir secepat ini


[Author's pov]

Mendengar suara gadis dihadapannya, ia buru-buru menghapus air matanya sebelum melihat gadis itu..

Pemuda itu memberikan senyuman nya pada gadis itu, ia berharap gadis itu tak akan menanyakan kenapa ia menangis

"Hai" ucapnya dengan suara serak khas orang yg baru menangis

Sementara gadis itu diam sejenak

Kemudian membalas senyuman pria itu..

     "Tadinya kukira aku sedang bermimpi"

Gadis itu mengulurkan tangannya tetap dalam posisinya,  membelai rambut pria didepannya tanpa mengatakan apapun setelahnya hanya terdiam, dan saling menatap

Air mata yg tadinya ia sembunyikan tiba-tiba memenuhi mata pria itu lagi,  dan jatuh begitu saja..


Melihat hal itu, Wendy mendudukkan dirinya menarik pria itu untuk bangun dan duduk disampingnya...

Lagi-lagi pria itu tertunduk dan menangis..

"Tidak apa-apa" wendy mengelus punggung pria itu sesekali menepuk-nepuknya

Wendy sedang berdiri melamun didepan lemari pendingin yg beberapa menit lalu ia buka,  ia sedang memikirkan kenapa Chanyeol datang sangat mendadak,  ia tau pria itu bilang akan segera kemari tapi gadis itu tidak berfikir itu hari ini,  padahal baru tadi siang ia bertukar pesan dengan pria itu..


Wendy berfikir mungkin chanyeol sedang ada perubahan jadwal dan menyempatkan kemari dan untuk beberapa saat tidak akan kemari, ia enggan menanyakan tentang berapa lama ia akan disini mengingat kepadatan jadwal kekasihnya tersebut,  ia bersyukur jika ia masih bersama pria itu sampai besok


"Lama sekali,  apa yg kau fikirkan? "
Tiba-tiba suara berat chanyeol memenuhi pendengarannya setelah melingkarkan lengannya dipinggang sang gadis yg membelakanginya...


Painful TimeWhere stories live. Discover now