WALKING DEAD SEASON 5

74 4 3
                                    

Dengan persediaan yang menipis, tapi memiliki banyak persenjataan, William kembali memimpin semua orang.

Asap membumbung tinggi dari Terminus. Kelompok itu melanjutkan perjalanan mereka. Tiba-tiba mereka mendengar teriakan minta tolong. William langsung berlari ke hutan diikuti semua orang. Di sana, mereka menemukan seorang pria di atas batu yang dikelilingi oleh beberapa zombie.

William memerintahkan Rick, Abraham, Michonne dan Daryl untuk membentuk perimeter dan membunuh semua zombie itu.

"Kau bisa turun sekarang.." William menatap pada pria yang masih ketakutan. Pria itu berpakaian rapi tampak seperti seorang pendeta. Ia turun dari atas batu.

"Kau tak apa ?" William bertanya, tapi pria itu malah muntah. William memalingkan wajahnya dan meludah jijik.

"Maaf..maafkan saya.." kata pria itu menatap. "Terima kasih, aku Gabriel Stokes."

"Apa kau punya senjata ?" Rick bertanya.

"Aku tak punya senjata apapun. Hanya Tuhan, perlindungan yang kupunya."

"Kau salah. Tuhan tidak melindungi kita. Tuhan hanya memberi kita keberanian. Keberanian untuk membunuh zombie. Makhluk jelek yang baru saja kena muntahanmu itu.." William menatap.

"Aku minta bantuan. Dan bantuan datang.." kata Gabriel menatap.

Semua orang menatapnya dengan sinis. William memutar bola matanya.

"Apa kau punya...makanan ? Apapun ? Aku menjatuhkan makananku."

"Kami punya kacang pecan. Ini.." William mengeluarkan sebungkus kacang dari tas-nya dan diberikan pada Gabriel.

"Terima kasih, kau anak yang baik dan...pemberani.." Gabriel menatapnya.

William mengangguk. "Apa kau punya rumah ?"

"Gereja. Aku punya gereja."

"Apa kau bisa membunuh zombie atau pernah membunuh zombie sebelumnya ?" William menatap.

"Tidak. Sama sekali tidak bisa."

"Kau sama buruknya seperti Eugene. Tapi dia sudah mahir sekarang," William menatap. "Kau tahu betapa lelahnya aku berteriak terus padanya. Otak. Incar otaknya."

Abraham terkekeh. Tara dan Rosita menahan tawa. Eugene tersenyum malu.

"Lihat, ada zombie.. Ini !" William menyerahkan tongkat panjang dengan ujungnya yang tajam.

Gabriel menerimanya dengan ragu. "Kau ingin aku melakukan apa ?"

"Bunuh pacarmu itu.."

"Ppffftt.." Terdengar suara tawa geli semua orang.

Gabriel bergerak takut-takut, ia mengeratkan pegangan tongkat di tangannya. William sudah siap dengan pisaunya untuk berjaga-jaga.

"Otak. Incar otaknya !" William kembali memperingatkan. "Jangan perutnya !" Ia bergerak maju untuk menusuk otak zombie. Gabriel menarik tongkat itu, melihat zombie yang sudah mati.

"Otak. Incar otak. Otak ada dimana ? Otak ada disini. Bukan disini.." William menatap Gabriel sambil menunjuk kepala dan perutnya sendiri.

Semua orang mendengus geli, terhibur dengan omongan William.

"Lihat, itu ada zombie lagi. Ayo ! Beranikan dirimu. Tuhan tidak melindungimu tapi memberikan keberanian yang ada dalam dirimu. Ayo ! Keluarkan keberanianmu, jangan jadi orang pengecut !"

Gabriel menarik nafas, memberanikan dirinya, bergerak maju dan menancapkan tongkat itu ke kepala zombie.

"Baguslah.." William menatap zombie yang baru saja dibunuh oleh Gabriel.

Walking Dead : Little HeroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang