NOT DIE IN YOUR HEART (part 1)

221 23 3
                                    

Sepasang tuan dan nyonya Ackerman kini bermesra ria di teras rumahnya setelah mengetahui bahwa sang wanita kini hamil 3 bulan. Semua masalah di sekitar terlupakan oleh mereka.
(Name) Ackerman kini mengandung setelah 2 tahun pernikahannya dengan seorang Levi Ackerman.

"Nee Levi, kau tak bosan mengelus perutku? Ini baru 3 bulan lho, belum terasa isinya" ujar (Name) Ackerman pada suaminya yang mengelus perutnya sesekali menciumnya.

"Tak apa. Semakin sering ku elus dia akan semakin mirip denganku." balas sang suami tetap mengelus perut sang istri.

"Udahlah Levi, jangan terlalu berharap. Aku yang mengandungnya, jadi dia akan mirip denganku" (Name).

"Tapi aku yang membuahinya kan?" katanya Levi yang sukses membuat pipi (Name) hangat dan memerah.

"Ish kau ini Levi. Ki-kita tunggu saja sampai dia lahir" balas (Name). Levi hanya tersenyum tipis melihat istrinya merona lalu mencubit pipi merah itu.

"Iya istriku.. Dia akan mirip dengan kita. Dia pasti menjadi seorang yang pemberani dan hebat seperti ayahnya, baik dan murah senyum seperti ibunya, dan tampan atau cantik seperti orang tuanya." jelas Levi.

"Swakyit Lwvuai" kata (Name) mencoba melepas cubitan Levi pada pipinya. Levi pun melepas cubitannya.

"Huh.. Emm jadi kau mau laki-laki atau perempuan?" tanya (Name) sambil mengelus pipinya yang dicubit tadi.

"Kembar mungkin" jawabnya mantap.

"Wow besar sekali keinginanmu. Memangnya di antara kita ada yang punya gen kembar gitu?" tanya (Name) sedikit terkejut.

"Entahlah. Keluargaku kan kurang pasti. Semoga saja" Levi.

"Un.. Semoga saja!" (Name)

Mereka pun lanjut bermesraan yang sebenarnya dari tadi diintip oleh Hanji dari kejauhan sambil mimisan.

"Oh shortyku bahagia sekarang. Kasihan (Name) harus berpisah sementara dengannya di masa dia mengandung" ujar Hanji dari kejauhan.

Sebenarnya Hanji tidak mau mengganggu moment suami istri itu. Tapi karena paksaan yang lebih penting akhirnya dia pun mendatangi mereka.

"Ekhem.. Tuan dan nyonya Ackerman, maaf mengganggu kesenangan kalian." kata Hanji setelah tiba dekat di muka rumah Levi.

"Ada apa mata tiga? Kau tak lihat aku sedang sibuk hah?" ujar Levi kesal karena momentnya diganggu.

"Tak apa Levi. Siapa tau itu penting" (Name) menenangkan suaminya lembut. Levi pun sudah tenang sedikit mendengar suara lembut istrinya. Lalu kesal lagi karena suara lembut tadi berganti suara gila berteriak.

"Aa arigatou (Name). Kau yang terbaik" Hanji.

"Cepat katakan ada apa?" Levi.

Hanji diam sejenak lalu menatap (Name). Paham maksud tatapan itu, (Name) masuk ke rumah. Tidak sedikit pun rasa penasaran yang (Name) rasakan hingga dia tidak mau mendengar percakapan antara komandan dan bawahannya.

Levi yang awalnya memandang (Name) yang masuk ke rumah akhirnya beralih ke Hanji dengan tatapan datarnya.

"Levi, bisakah kau menjaga Zeke di hutan beberapa bulan ini?" tanya Hanji to the point.

"Tidak. Kalau kau meminta, aku tak mau." tolak Levi.

"Kalau ini perintah?" Hanji

Lama Levi diam lalu menghela nafas panjang. Dia memijat pelipisnya sebentar.
"Andai aku yang jadi komandan, kau akan ku gantung mati karena hendak memisahkanku dengan istriku lagi."

TADAIMA: Not Die in Your Heart (Levi × Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang