Happy Reading 😘
______________________________________
Sejauh apapun jarak. Sekeras apapun kau menolak. Sekuat apa pun kau mengelak. Tak 'kan pernah bisa kau bungkam hati yang berteriak. Ikatan darah tak 'kan bisa kau tolak. Meski egomu terus bergejolak
***
"Ji, kau yakin akan lembur lagi," kata Chaeyoung memastikan. Jisoo sudah terlihat lelah, tapi wanita itu tetap berkutat dengan tugasnya hingga sekarang.
Nampak Jisoo tersenyum tipis padanya. "Tentu saja, kau jangan khawatir Chae-ya. Aku sudah biasa, kau pulanglah."
Mendengar itu, Chaeyoung hanya bisa menghela napas panjang. Sahabatnya yang satu ini memang keras kepala. "Baiklah, tapi jangan paksakan dirimu, Ji. Beristirahatlah jika lelah." Chaeyoung tampak berkacak pinggang "Aih, Park menyebalkan itu keterlaluan sekali, meski kau yang memilih, kenapa harus dituruti terus, sih."
Jisoo terkekeh kecil, temannya yang satu ini sangat lucu jika sedang menggerutu. "Sudah-sudah. Kau pulang saja dulu, aku tak apa-apa," kata Jisoo meyakinkan.
Chaeyoung mengangguk. Ia pun pulang meninggalkan Jisoo yang masih berkutat dengan beberapa berkasnya. Jam kantor sudah berakhir, tak banyak orang di sana. Hanya ada beberapa pegawai yang juga mengambil jatah lemburnya.
Jisoo sejenak meregangkan tubuhnya, menepuk-nepuk pundaknya yang sedikit pegal, dan menyandarkan punggungnya pada sandaran kursi. Apa Jun sudah pulang? Jisoo bertanya dalam hati. Entah mengapa, ia memikirkan putranya saat ini. Menggeleng pelan, Jisoo kembali melanjutkan pekerjaannya.
***
Masih dengan posisi terkekang dua tangan di kiri dan kanan. Jun tak bisa berkutik. Soobin benar-benar melayangkan tinjunya hingga Yeonjun merintih sakit di sana.
Bugh...
"Sshh ... ka-kau ke-kenapa, Soo-soobin-ah?" tanya Yeonjun disela ringisannya.
Ia melihat Soobin tak seperti biasanya, meski memukulnya, anak itu terlihat takut dan marah di saat yang bersamaan, matanya memerah, tangannya yang terkepal sedikit bergetar.
"Kenapa kau melakukan itu, Jun?!" Soobin tak menjawab, anak itu malah balik bertanya.
Mendengar hal itu membuat kening Jun berkerut, ia tak mengerti. "Apa maksu—"
Bugh ...
"Akhh ... APA MAKSUDMU?" teriak Jun dengan sisa tenaganya.
Soobin tampak sedikit terhuyung ke belakang, anak itu bicara seperti bergumam. "Kenapa ... kenapa kau menyianyiakan semua perhatian itu?" tangannya kembali terkepal dan tinju kembali dilayangkan.
Bugh ...
"Kau mencuri semua perhatian sejak kedatanganmu." Soobin menarik kerah kaos Yeonjun. "APA KAU TAK TAU, AKU BERUSAHA KERAS SELAMA INI UNTUK MENDAPAT SEMUA ITU, HAH? DAN KAU MENYIANYIAKANNYA BEGITU SAJA, SIAL."
BUUGGHH ...
Pukulan terakhir begitu keras, hingga Yeonjun jatuh tersungkur di sana. Anak itu sudah tak bisa berkata apa pun, seluruh tubuhnya sakit. Ia tak pernah merasakan ini sebelumnya. Ia kira jeweran pamannya sudah sangat sakit, tapi sekarang, setelah meraskan hal ini, tingkat rasa sakitnya berkali-kali lipat.
YOU ARE READING
My Regret | Vsoo
Fanfiction"Eomma, apa eomma membenciku? Di mana appa? *** Tatkala rasa bersalah menyelimuti Jiwa. Apalagi yang bisa Jisoo harapkan? Kepingan hati yang telah lama berserakan kembali bersatu ketika bagian masa lalu hadir dalam kehidupan. Hatinya hancur, manakal...
