Ten mengedarkan pandangan seraya memeriksa ponsel; lalu matanya menatap seorang laki-laki tinggi bersurai cokelat gelap yang sedang duduk bersantai di ujung food court, ada satu cangkir kopi panas di depan laki-laki itu. Senyum Ten mengembang, ia segera menarik tangan Taeyong untuk berjalan kesana.

"Hei.." sapa Ten dengan senyuman yang memikat ketika sudah sampai di hadapan laki-laki tersebut. Taeyong hanya bisa terdiam dan menelan air liur dengan kasar.

Sejauh ini, laki-laki itu adalah yang tertampan dari semua orang yang pernah menjadi teman tidur Ten dan entah kenapa, Taeyong merasa bergairah sekarang. Namun ia tidak bisa melakukan apapun selain tersenyum kecil; memasang image polos.

"Hei," sapa laki-laki itu. Lalu mempersilahkan Ten untuk duduk.

Ten dan Taeyong duduk di hadapan laki-laki tampan tersebut. Mungkin mereka akan memesan makanan setelah mengobrol sebentar. Lagi pula kedua lelaki manis itu baru saja sampai sementara si laki-laki tampan sudah menunggu sejak sepuluh menit yang lalu.

"Uhm.. Aku membawa temanku, namanya Lee Taeyong." Ten menyikut lengan Taeyong untuk berjabat tangan dan berkenalan dengan laki-laki tampan itu.

Otomatis Taeyong mengulurkan tangan dan tersenyum semakin lebar hingga wajahnya terlihat begitu menggemaskan. "Lee Taeyong.."

Laki-laki itu membalas uluran tangan Taeyong dan tersenyum kecil; menampakkan kedua titik cacat di pipi. "Jung Jaehyun.."

Setelah perkenalan, Jaehyun dan Ten membicarakan hal-hal random. Sementara Taeyong memilih untuk memainkan ponsel; ia di abaikan dan sudah terbiasa. Ten terlihat begitu senang, Jaehyun juga sepertinya menikmati obrolan bersama Ten tanpa memperdulikan keberadaan Taeyong.

"Tae, mau memesan sesuatu?" tanya Ten akhirnya; perutnya terasa lapar dan ia baru ingat jika ada Taeyong yang duduk di sampingnya. Ah ini semua karena Ten terlalu focus terhadap Jaehyun yang terlihat begitu tampan di dalam balutan kemeja biru langit serta celana hitam.

Taeyong menoleh pada Ten dan mengangguk. "Uhm, aku lapar.."

"Ingin makan apa?"

"Steak.."

Ten mengangguk dan mengajak Taeyong untuk pergi dari sana karena mereka berdua harus memesan makanan. Sementara Jaehyun kini mengeluarkan ponsel dan menyibukan diri. Kedua lelaki manis itu memutari food court dan berhenti di stand steak yang terlihat begitu menggiurkan, namun antriannya cukup panjang.

"Bagaimana menurutmu? Jaehyun itu direktur di salah satu perusahaan ternama. Oh aku sungguh beruntung!" ujar Ten senang; ia bahkan hamper memekik.

Taeyong terkekeh. "Tampan, dan berkharisma. Cocok untukmu.."

"Yah, dia juga sangat pintar untuk urusan ranjang. Paket lengkap.."

Mereka berdua tertawa, andai saja Taeyong bisa mendapatkan seseorang seperti itu. Tampan, kaya dan pintar dalam urusan ranjang. Ugh, memikirkannya saja berhasil membuat darah Taeyong berdesir. Tidak bisa di pungkiri jika ia tertarik dengan laki-laki bernama Jung Jaehyun itu, namun Taeyong tidak bisa melakukan apapun. Tidak mungkin juga ia mengkhianati sahabatnya walaupun Ten dan Jaehyun hanya teman tidur.

Jaehyun itu, memiliki tubuh tegap yang terlihat sangat menggiurkan. Hidung mancung, bibir tebal, alis tegas dan tatapan mata yang teduh. Belum lagi otot yang terlihat menyembul dari balik kemeja. Oke sepertinya Taeyong harus berhenti karena sekarang ia mulai Horny.

Sepuluh menit berlalu. Taeyong dan Ten kembali ke meja, Jaehyun hanya tersenyum kecil. Ia tidak memesan apapun karena sudah makan terlebih dahulu di kantor.

"Tunggu sebentar disini ya, aku harus ke kamar mandi." Ten menaruh makanan nya di meja dan berlari ke kamar mandi yang letaknya cukup jauh dari food court, ia sudah menahan cairan di kantung kemihnya sejak tadi!

Sepeninggalan Ten. Keadaan sedikit canggung,Taeyong memainkan ponsel untuk menghilangkan rasa canggung itu.

"Taeyong-ssi?"

"Y-ya?" Taeyong menoleh dan seketika jantungnya berdegup kencang ketika mendapatkan tatapan dari Jaehyun.

"Bisakah aku meminjam ponselmu sebentar?"

Tanpa mengatakan apapun Taeyong segera memberikan ponselnya kepada Jaehyun; seperti terhipnotis  akan tatapan lelaki tampan itu.

Jaehyun terkekeh pelan, mulai mengetikkan sesuatu pada ponsel Taeyong. Lalu tak berselang lama ia mengembalikkan ponsel Taeyong.

"Uhm, apa yang kau lakukan?" tanya Taeyong penasaran.

"Mencatat nomorku, aku akan menghubungimu nanti." bisiknya pelan; mengunakkan nada rendah yang terdengar begitu seksi lalu mengedipkan satu mata.

Rasanya, Taeyong ingin menelanjangi dirinya sendiri di hadapan Jaehyun saat ini. Oh sial.


TBC

TBC

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
HornYong《Jaeyong》✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang