P R O L O G U E

7.9K 137 2
                                    

Sinar matahari yang menusuk penglihatan, membangunkanku dari tidur ku. Kupandangi langit-langit kamar yang baru saja kusadari ini bukanlah kamarku. Dengan kepala yang sedikit sakit akibat minuman keras, aku bangkit dari ranjang dan melihat pemandangan yang begitu indah.

Ya, terdapat beberapa wanita tertidur disampingku tanpa balutan sehelai kain pun.

"Railey.. kamu sudah bangun?" sapa salah satu wanita berambut pirang dari sekat kamar mandi. Ia menggunakan lingerie merah yang teramat seksi untuknya.

Aku hanya diam melihatnya berjalan menghampiriku dengan lenggokan indahnya.

"Semalam sangatlah luar biasa... besok lagi ya." bisiknya tepat ditelingaku.

Aku terseyum tipis mendengar ucapannya yang sedikit nakal itu. Namun seketika alarm berbunyi dari handphone ku. Oh crap, aku harus bergegas pergi ke sekolah.

"Mau kemana? kok buru-buru?" Tanyanya yang sedang melihatku memakai pakaianku tergesa-gesa.

"Aku harus sekolah."

Aku mengambil semua barang-barangku dan memastikan tidak ada yang tertinggal lalu bergegas pergi tanpa berpamitan dengannya. ah maksudku, tanpa menciumnya.

"Hei tunggu dulu.." ucapnya.

"Tidak ada waktu. Bye, Hannah!"

Oh benarkah nama wanita itu adalah Hannah? aku bahkan tidak tahu namanya. Persetan dengan nama, yang penting kita have fun.

"Ih namaku itu, Sophia!" teriaknya kesal.

Aku tidak memperdulikannya dan segera menancapkan gas motor Harley kesayanganku yang bernama Hailey ke sekolah.

Sesampainya disekolah, sial aku terlambat. Sehingga satpam sekolah dan guru piket sudah menunggu didepan gerbang dengan wajah yang horror. Sehingga terpaksa aku harus menggunakan jalan pintas yaitu memanjat gerbang sekolah dengan bantuan saudara-saudaraku.

"Kebiasaan dah lo." Ucap lelaki berambut hitam legam dan bermanik mata grey itu. Dia adalah saudara tiriku, Raynender Parker.

"Hehe sorry, banyak urusan nih." Sahutku yang membuatku mendapat jitakan darinya.

"Apanya urusan? itu dikerah bajumu masih ada lipstick!" Ucapnya kesal yang membuatku tertangkap basah.

Belum saja aku membalas ucapan Ray, terdengar suara teriakan yang berasa dari ujung taman sekolah. Segera kami menghampiri sumber suara teriakan tersebut.

"Heh Cupu, jangan berisik! cepat lepas bajumu sekarang juga!" Ucap salah satu lelaki dari ketiga lelaki yang sedang mencoba menodai perempuan tersebut.

"Tidak mau! Tolong!!!" Teriak si wanita berkacamata dengan rambutnya yang dikepang dua tersebut.

"Heh.."

Ketiga pria dan si wanita cupu itu menoleh kearahku.

BUAGHHH!!!

"Satu."

UGGHH!!!

"Dua."

UAGHH!!!

"Tiga."

"Mau lagi?" Tanyaku kepada ketiga pria yang sudah terkapar tak berdaya itu.

"Tidak, ampun Railey!"

"Kami janji tidak akan ngelakuin ini lagi!"

Ucap mereka ketakutan dan segera beranjak pergi dari situ.

"Lo gapapa?" Tanyaku sambil mengulurkan tangan kepadanya yang terduduk dilantai.

"Aku gapapa. Terima kasih.." Ucapnya sambil menggapai tanganku.

"Kalau gitu gue duluan ya.." Aku bergegas kembali kepada Ray yang sedari tadi hanya menonton kejadian ini semua.

"Hai pahlawan kesiangan." Ledek Ray yang membuatku berhasil mentoyor kepalanya.

Aku kembali menoleh kearah perempuan cupu itu dan tatapan kami bertemu.

.

Hi! this is my second story. Hope you like it. Don't forget to vote and comment bcs it means a lot me. Enjoy reading, readers. Xx

Nymphetamine (GirlxGirl)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang