2

2.1K 182 90
                                    

"Namanya Jungwoo, Kim Jungwoo." jelas Lucas, seakan meyakini Reya untuk mempercayainya, padahal ini adalah alibinya supaya Reya tidak jadi memukul Lucas.

"Berisik, ih. Mau namanya Ucup juga gue gak perduli." acuhnya sembari mencari-cari sesuatu di kolong mejanya. "Kemana, sih?" gumamnya.

Reya membolak balikan barang barang yang ada di kolong mejanya, ia berjongkok supaya terlihat jelas isi dari mejanya tersebut. Tapi tetap tidak ketemu, Reya frustasi kolongnya berantakan namun yang dicari tidak ada.

duk

"Aduh," kepala Reya terbentur meja, lumayan sakit sepertinya. "Lucas, lo liat buku tulis yang kemarin gue simpen disini gak?" tanyanya sembari nunjuk kolong mejanya.

"Buku tulis warna biru?"

Reya mengangguk, "Iya."

"Diambil Mark, minjem katanya."

Lucas menjawab Reya dengan santai tanpa melihat ke arah Reya, ia fokus pada game yang ada di genggamannya. Lucas tidak tau keadaan Reya sekarang, telinganya seakan mengeluarkan api dan kini rambutnya meleleh karena panas.

Siapa yang tidak emosi, semisal kalian ada tugas dari guru killer tapi buku kalian hilang, tapi ternyata teman kalian mengambilnya tanpa izin. Panik dan marah pasti kan?

###

Lima belas menit berlalu, emosi Reya sudah mereda. Mungkin sudah, karena sekarang emosinya memuncak kembali ketika melihat Mark muncul di depan pintu dengan menampilkan giginya yang rapi itu. Dibelakangnya ada wali kelas kami, Pak Lim. Seakan menyuruh Mark untuk cepat-cepat masuk dan duduk, Mark berlari dan cepat duduk di kursinya.

Reya menatap Mark, Brengsek, seperti mengisyaratkan kata itu tatapannya, namun Mark hanya membalasnya dengan dua peace ditangannya.

"Selamat pagi, semuanya." sapa Pak Lim.

Peserta didiknya menjawab sapaan sang wali kelas, setelah itu Reya bingung, ia memeriksa jadwal mata pelajaran yang ada di kolong mejanya. Reya kembali menatap Pak Lim dengan ekspresi bingung, masalahnya sekarang harusnya pelajaran fisika, yang sangat ditakuti Reya.

"Bapak ngapain disini?" tanya Lucas.

Pak Lim menatap Lucas, "Emang gak boleh saya kangen sama anak didik saya sendiri?" jawab pak Lim.

"Cuih, geli banget."

"Heh- heh kamu ya, Lucas. Kurang ajar sama orang tua."

Setelah pernyataan Pak Lim, hampir seluruh siswa dikelas menegur Lucas. Rata-rata menyadarkan Lucas karena lebih enak belajar bersama Pak Lim daripada Pak Do Kyung. Oh ya, soal ucapan Lucas kepada Pak Lim terbilang sudah biasa, kami seakan seperti teman bersama Pak Lim, bercanda seperti itu sudah biasa. Namun jangan salah paham, Pak Lim juga mengajarkan kami sopan santun dan tentu tentang etika yang baik.

Dalam kebisingan Pak Lim memanggil seseorang dari luar kelas, "Jungwoo, ayo masuk." ajaknya. Reya yang sedari tadi memperhatikan Pak Lim, kini melihat siapa yang ada di belakangnya. Apa dia yang dimaksud Lucas? lumayan juga.

Setelah semuanya menyadari ada seseorang di belakang Pak Lim, keadaan kelas menjadi senyap, semuanya diam memperhatikan pria itu.

"Semuanya perhatian sebentar, kita ada kedatangan siswa baru, tolong berteman baik dengannya, oke?" ujar Pak Lim, "Jungwoo, perkenalkan diri kamu." titah Pak Lim pada seseorang di sampingnya.

"Hello." sapanya.

"Saya Jungwoo, senang bertemu kalian semua. Saya harap kita bisa berteman dengan baik, Terimakasih." ucapnya dengan gugup, Jungwoo sangat gugup karena semuanya menatap dirinya, entah itu tatapan apa.

Sekarang Reya mendengar semuanya berbisik bisik, sepertinya membicarakan Jungwoo, yang Reya dengar mereka kaget sekaligus kagum, pasalnya sekolah asal Jungwoo adalah sekolah bagus, sekolah yang diimpikan mereka. Tidak sedikit juga yang kagum dengan wajah Jungwoo.

"Semuanya, perhatian kesini, teman kalian lagi bicara didepan, kenapa kalian sibuk sendiri?" tegur Pak Lim.

Senyap. Semuanya menjadi sok manis menghadap depan, sampai Jungwoo duduk dikursinya, mereka masih menatap Jungwoo.

###

S

aat jam istirahat, Lucas, Mark dan teman-teman yang lainnya bergabung dengan meja Reya. Reya yang sedang melahap nasinya pun terhenti. "Kenapa disini? kan masih banyak yang kosong." ucap Reya.

"Kita kan bestfriend for ever harus selalu bersama, ya gak, bro?" ucap Mark, seraya menunggu kepastian Lucas. Dan yang dituju mengangguk semangat.

"Sekalian nih, lo kenalan sama Jungwoo, diem mulu gue perhatiin dari tadi." timbal Lucas.

Reya hanya menjawab dengan senyuman formalitas kepada Jungwoo, ia melanjutkan acara makannya yang tadi tertunda. Reya merasa cuaca hari ini sangat panas, apa karna ada tambahan tata surya? yaitu orang yang sedang duduk didepannya saat ini.

Lebay

Dibenak Reya mengucap kata perkata untuk mengutuk dirinya, karna sekarang ia sedang merasa sangat alay.

"Kenapa sih ini bocah? Reya cacingan ya?"

Mendengar itu, dengan cepat Reya mencubit paha Lucas, dan tentu saja memberikan tatapan mautnya.

"Eh, sebentar- dilihat-lihat Re?" ucap Mark menggantung.

"Kenapa?"

"Lo kok sedikit mirip sama Jungwoo, ya?"

To Be Continued


19 Mei 2019Revisi : 04 Mei 2023

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

19 Mei 2019
Revisi : 04 Mei 2023

Twins - Kim Jungwoo [REVISI]Where stories live. Discover now