Chapter 1.

16.4K 624 32
                                    

"Hei Bocah kemari kau."

"Jangan lari. Dasar aib. "

Mereka berteriak memanggil seorang Bocah berusia 6 tahun yang sedang melarikan diri dari kejaran para warga Desa.

Bocah yang memiliki ciri ciri rambut berwarna Kuning cerah dengan Mata sapphire nya yang terus mengeluarkan cairan bening Itu Berusaha sekuat tenaga Melarikan diri dari amukan Masal.

Langkah kaki nya berhenti disaat jalan di depan Buntu. 'Kami sama..  Bantu aku.'  Batinnya Gelisah.

Ia membalikan badannya dengan badan bergetar. Sebuah kunai menggores Pipi sebelah kirinya.

Tidak hanya warga desa yang mengepung nya, seorang Genin Bahkan Chunin dapat terlihat sedang meyeringgai setan di sana.

Bocah itu menyentuh pipi kiri yang mengalir cairan kental berwarna merah. "Se-sebenarnya a-apa salah ku ke kenapa kalian se-selalu memburu ku?" Lirihnya tanpa berani menatap massa di depannya.

"heh!..  Apa salah mu?...  Salah mu adalah karna kau hidup!." ujar
Salah seorang genin menodongkan Kunainya.

Bocah itu menatap horor pada Mata Kunai yang berada di tangan sang Genin.

"Aku tak tau apa yang di pikirkan Yondaime kenapa ia masih tetap memberikan ruang pada seorang aib sepertinya. "

" Dasar Bocah tak berguna hanya bisa memalukan Klannya saja. "

" Kita bunuh saja dia dengan begitu konoha akan terbebas dari aib sepertinya. "

" Bagus..  Aku bisa melampiaskan dendamku pada nya hari ini juga. "

" Setidaknya Yondaime akan berterima kasih pada kita yang menghilang kan satu beban di pundaknya. "

Bocah itu melebarkan matanya. 'Kenapa?.'  Batinnya miris.

Ia menutup matanya merasakan rasa sakit yang ia derita Karna pukulan Warga desa. Sesekali Tusukan benda tajam menggorek tubuhnya.  Perlahan matanya memburam badan yang seakan akan remuk.

Tubuh ciliknya tidak tahan lagi ia tersungkur di tanah. Perlahan kesadarannya menghilang. Sebelum benar benar menghilang ia sedikit bisa melihat seorang Laki laki berambut hitam menghentikan para warga.

Tapi ia tidak bisa melihat wajah laki laki itu. Sekilas ia melihat para warga yang menyerangnya Meninggal kannya dan Laki laki itu mendekat padanya.

Akan tetapi kesadarannya tak mendukung saat laki laki itu berdiri di hadapanya dan dia dapat melihat kaki panjang laki laki itu penglihatanya menghitam dan selanjutnya ia pingsan.

Shisui mengangkat tubuh Cilik Naruto dengan bridal style. Lalu melompat dari atap satu ke atap yang lain. Matanya menatap datar ke depan.

Sesekali pandangannya berpindah ke seorang bocah berumur 6 tahun yang tidak sadarkan diri. Setelah 3 kali ia melirik Naruto ia menghela nafas panjang masih dengan lompatan nya.

'Naru. Terkadang aku kasian padamu. Setelah lama aku memerhatikan mu. Kau itu memiliki otak yang unggul. Tapi mereka hanya tak tau itu. '

Shisui masih melaju dengan kecepatan sama.'Penderitaan mu begitu menyakitkan. Menjadi anak Hokage bukan nasib baik bagimu.'

'Aku heran kenapa Yondaime tidak pernah melirikmu.'

Shisui turun dari atap tepat di depan sebuah rumah sakit. Beberapa detik beberapa perawat menghampirinya dengan membawa ranjang dorong.

Ia membaringkan tubuh mungil naruto di atas ranjang. Lalu menatap bocah yang di bawa oleh perawat ke sebuah ruang dengan mata sendu.

'Aku akan pergi menemui sandaime. '
Batinnya lalu menghilang menggunakan Shunsin yang teraliri petir.

THE LEGEND OF SHINOBI Where stories live. Discover now