Double Trouble

Kyukyu Pov

"Kyukyu hyung, lihat! Bintangnya banyak sekali!" Adikku mengangkat jarinya dan menunjuk ke arah langit dengan wajah yang berbinar.

"Ryeong suka?" Tanyaku, adikku mengangguk dengan semangat tanpa mengalihkan tatapannya yang berbinar dari bintang bintang.

Adikku selalu menyukai bintang sejak kecil.

Oh iya, namaku Kim Kyuhyun. Aku selalu berkhayal kalau cerita hidupku dapat dilihat oleh banyak orang. Aku merasa seperti ada seseorang yang selalu menuliskan kisahku dengan adikku.

Mungkin hanya aku terlalu aneh dan sangat suka berimajinasi. Hehehe...

Orang orang selalu bilang kalau aku tampan, dan aku tidak mengelaknya kok, aku kan Memang tampan.

Tapi, tanpa diketahui banyak orang, sebenarnya di umurku yang masih sangat kecil aku sudah mengerti banyak hal.

Aku tidak tahu kalau aku anak yang beruntung atau sial.

Aku mengerti banyak hal, namun aku harus menutupinya dari adikku. Karena aku merasa kalau hanya aku yang dapat ia andalkan sampai nanti kita dewasa.

Tapi tidak apa apa, setidaknya aku punya persiapan untuk nanti hehehe.

Aku sangat suka dengan adikku, Ryeong adalah adik yang paling terbaik di sejagat raya dan semua orang tahu akan hal itu. Lalu, ini sangat random, tapi kudengar dengar dengar, katanya seorang anak kembar pasti akan susah untuk menikah karena terlalu dekat dengan kembarannya, dan itu akan membuat pasangan mereka nanti tidak akan menyukainya. HEHEHEHE!

Tapi aku mau punya anak juga sih nanti..........

Aku mau lihat anaknya Ryeong juga.....

Tapi aku gamau kita menikah.....

Nanti kalau kayak umma dan appa gimana?....

Anakku pasti sedih....

Sudahlah kita lihat saja nanti! Apapun yang terjadi, setidaknya aku dan Ryeong masih bisa bersama sama terus!

"Kyukyu hyung, ingat tidak? Appa pernah bilang, katanya kalau ada bintang yang bersinar sangat terang sekali, itu berarti orang yang sedang kita rindukan sedang menatap kearah kita." Adikku tiba tiba berucap dengan semangat, aku hanya terkekeh dan mengacak rambutnya dengan gemas.

"Itu umma." Lalu ia menunjuk sebuah bintang yang aku tidak tahu tepatnya bintang yang mana.

"Tapikan hal itu cuma berlaku buat orang yang sudah meninggal, Ryeong...." ucapku ketika teringat sesuatu.

"Eh...." adikku terbengong, begitu juga denganku.

"Umma kan belum meninggal...." ucapku lagi. Adikku semakin saja terbengong.

"Huwaaa Ryeong salah dong!" Adikku menutup wajahnya.

"Huweee maafin Ryeong, Ryeong gak tau!" Ia menatapku.

"Eh kok Ryeong nangis???" Tanyaku dengan bingung saat melihat genangan air mata di pelupuk matanya.

"Huwee Kyukyu hyung~~" ia mendekat kepadaku dan memelukku sambil menangis.

"Eh kok nangis sih Ryeong?" Aku mengusap usap punggungnya sambil terkekeh kecil.

"Cup cup, dongsaeng hyung tersayang." Aku memeluknya sambil menggoyangkan tubuhnya kekanan dan kekiri, lalu aku kembali terkekeh karena gemas.

"Ryeong durhaka~~ huweee..." ucapnya sambil sesenggukkan.

"Kan Ryeong gak tahu, jadi tidak apa apa!" Ucapku sambil menghapus air matanya.