part 4

9.8K 309 4
                                    

Di dalam mobil nadia dan fariz tidak mengeluarkan suara sama sekali susasana di mobil terasa canggung karna mereka hanya saling diam untuk mencairkan suasana fariz pun berdemeh "hmmmm" ucap fariz nadia yang sedang memperhatikan jalan lewat kaca mobil langsung menoleh kepada fariz

"Nadia kamu sudah lama kerja di caffe raka"
"Belum lama sih pak baru sekitar 6 bulanan karna kan saya juga sambil kuliah kerjanta yah jadi gitu hanya sabtu minggu atau saat saya libur kuliah"
" oh baru 6 bulanan"
" iyah pak baru 6 bulan"

Setelah percakapan tentang pekerjaan dan kuliah nadia tidak ada lagi diantara mereka yang memulai obrolan, disepanjang perjalanan hanya keheningan yang tercipta.

Setelah menempuh perjalanna kurang lebih 30 menit sampai lah mereka di rumah fariz, rumah bertingkat dua yang ada di salah satu perumahan elit dengan taman depan yang asri dan ada bangku taman di depan rumahnya.

Fariz pun memarkirkan mobilnya di bagasi dengan rapih dan dia turun terlebih dahulu dari mobil setelah itu membukakan pintu mobil untuk nadia dengan kenzo yang sedang terlelap di dalam pangkuan nadia.

"Sini kenzo saya yang gendong aja nad keliatannya kamu keberatan gendong kenzo"
" tidak apa apa pak biar saya saja yang gendong kasihan nanti kenzo tidurnya tidak nyaman karna harus pindah pindah tangan"
"Oh baiklah"
"Bapak cukup memberi tahu dimana kamar kenzo biar saya langsung baringkan kenzo di kasur biar tidurnya lebih nyaman"

Setelah sampai dikamar kenzo nadia membaringkan kenzo dengan hati hati karna takut anak itu terbangun.

Namun saat nadia ingin beranjak tiba tiba kenzo memeluk erat leher nadia
"Bunda jangan pergi di sini aja temenin kenzo bobo"
Nadia menatap fariz yang memang posisinya sedang berada di kamar kenzo fariz pun mentan mata nadia pula dan menganggukan kepala seolah memberi persetujuan agar nadia berbaring di samping kenzo untuk menemani kenzo tidur.

"sttt iyah sayang tante disini temenin kamu tidur kamu tidur lagi yah" ucap nadia sambil mengulus punggung dan mengusap kepala kenzo

Kenzo pun tidur kembali di pelukan nadia dengan tangang kenzo yang memeluk tubuh nadia erat seolah olah tidak mau kehilangan bundanya dan nadia hanya bisa pasrah dengan posisi itu.

Disisi lain fariz memperhatikan nadia dan kenzo yang tertidur bersama dengan posisi kenzo yang memeluk nadia seketika hati fariz terenyuh dia berfikir dalan fikirannya apakah dia harus memberikan ibu baru untuk kenzo dan meminta nadia untuk menjadi istrinya karna kasihan kenzo sedari kecil tidah marasakan kasih sayang seorang ibu.

Ini untuk kenzo hanya demi kenzo tapi apakah nadia mau menikah dengannya yang notabennya duda beranak satu dan umurnya pun sudah 32 tapi nadia dilihat dari penampilannya umurnya sekitar 20 atau 21 batin fariz.

Karna dia tidak mau memikirkan hal itu fariz pun keluar dan menuju kamarnya untuk mandi dan menyegarkan tubuhnya karna badannya sudah mulai lengket.

Tapi di dalam hatinya dia berfikir apakah benar dia harus menikahi nadia demi kenzo agar dia tidak lagi kehilangan sosok seorang ibu dan melihat perlakuan nadia kepada kenzo spertinya sangat keibuan dan sepertinya nadia menyukai kenzo.

Nadia pun ikut tertidur bersama kenzo hingga sampai jam 4 sore nadia mengerjap ngerjapkan matanya menyesuaikan dengan cahaya, ketika dia melihat jam yang melingkar di tangannya dia langsung kaget karna dia baru ingat kalau dia belum menjalankan shalat dzuhur dan sekarang sudah waktunya shalat asar.

Nadia pun beranjak dari tempat tidur dengan hati hati karna takut kenzo terbangun setelah itu dia langsung keluar dari kamar kenzo untuk mencari tempat shalat atau mungkin dirumah ini ada musholah kecil untuk nadia shalat.

Ketika nadia keluar dari kamar kenzo dia pun bertemu fariz yang kebetulan keluar juga dari kamrnya untuk kedapur mengambil minul karna dia haus.

" ehhm pak mohon maaf apa ada tempat untuk shalat atau musholah disini karna saya mau shalat ashar"
"Oh iyah ada kamu turun ke lantai satu nanti belok kanan ada kamar itu dia tempat shaltnya"
"Terimakasih yah pak kalau begitu saya pinjem tempatnya dulu yah pak untuk shalat permisi"

Setelah kurang lebih 15 menit nadia turun kebawah untuk melaksanakan kewajibannya sebagai umat muslim nadia mendengar suara teriakan dari atas bukan teriakan tapi lebih tepatnya suara tangisan kenzo yang mencari keneradaan bundanya.

Fariz yang sedang mengerjakan pekerjaannya di laptop di dalam kamarnya tiba tiba dikejutkan dengan tangisan kenzo fariz buru buru menghampiri kenzo yang sedang mengais sesegukan.

" cup cup cup sayang kenapa kamu nangis"
" bunda mana dad tadi katanya bunda ga bakal ninggalin kenzo hiks hiks"
" jangan nagis sayang bunda lagi kebawah lagi shalat sebentar lagi juga selesai jangan nagis yah ayo kita susul bunda kebawah"

Sesampai di bawah nadia yang memang selesai shalat mendengar suara tangisan konzo langsung buru buru naik ke atas, ketika nadia keluar dari ruangan shalat dia mekilihat fariz yang sedang menggendong kenzo dalam keadaan menagis nadia pun langsung menghampiri mereka.

"Loh kenapa kenzonya langis pak"
" ini tadi kenzo nyariin kamu pas dia bangun tidur eh jadi nangis begini deh"
" kamu kenapa nagis sayang cup cup"
Ucap nadia yanh mengambil kenzo dalam gendongan fariz karna memang kenzo ingin di gendong oleh nadia.
" tadi hiks kenzo nyariin bunda pas bangun tidur tapi bundanya ga ada hiks hiks jadi kenzo nangis deh"
" sekaranhkan tante udah disini jadi kamu jangan nagis yah"
Ucap nadia dengan kenzo yang terus memluk nadia erat.





Segini dulu yah gengs
Jangan lupa like sama koment nya
Maaf baru ngelanjutin soallnya baru ada waktu
Selamat membaca

marry the widowerWhere stories live. Discover now